Hari minggu merupakan hari terindah bagi seorang Prilly Latuconsina, alasannya ia bebas bermalas-malasan di pulau kapuknya.
'Drrrttt.....Drrtt...Drrrtttt...'Getaran ponsel berhasil membuat mata Prilly Latuconsina terbuka, tangan Prilly meraba-raba bawah bantalnya mencari benda tipis nan canggih berbentuk persegi panjang. Dan segera mendekatkan ponselnya ketelinga.
"halo?" prilly membuka suara
".........."
"apa!?" Prilly langsung terduduk
".........."
"iya saya segera kesana"
Prilly beranjak dari tempat tidurnya dan buru-buru ke kamar mandi.
*****
Langkah Prilly terlihat buru-buru dan air mata tak berhenti mengalir dipipinya. Ia berjalan di lorong bangunan yang bernuansa putih,melewati tiap-tiap kamar pasien dan berhenti tepat di kamar no. 112.
Tangan mungilnya memutar knop pintu dan ia mendapati seorang pria yang sangat berjasa dalam hidupnya tengah terbaring lemah."ayah.." lirih Prilly menghampiri ayahnya
"om hans, ayah saya nggak apa-apa kan?" tanya Prilly pada dokter yang merupakan om nya sendiri
"hanya shock dan luka sedikit, kalo gitu om keluar dulu ya"
Prilly hanya mengangguk.
"yah, maafin ii ya? ii nggak pernah sekalipun dengerin nasehat ayah. ii selalu ngebentak kalo ayah ngomong, kadang ii ngomong kasar sama ayah, sering bohong cuma demi kebahagiaan ii, bahkan ii kadang nggak nganggep ayah itu ada. Maafin ii, yah. ii belum bisa jadi anak yang baik" Prilly menangis memeluk ayahnya.
*******
#Bersambung
Ini hasil pemikiran absurd:v
YOU ARE READING
Bad Girl & Good Boy
Fiksi PenggemarCast = ALIANDO SYARIEF PRILLY LATUCONSINA BEBY TSABINA RICKY CUACA *SINOPSIS* PRILLY LATUCONSINA, kerap disapa Illy merupakan gadis berandalan dengan kehidupan serba mewah. Ayahnya seorang pengusaha besar y...