<Part 24>

1.2K 127 61
                                    

"Terlambat?"

..

Bugh!!!



"BANGUN KAU BRENGSEK!!!"

Bugh!!

Kepalan tangan Jimin mendarat berkali kali ke rahang Taehyung tanpa adanya perlawanan dari pria yang dipukul. Emosi Jimin sukses meluap saat dirinya ditarik paksa keluar jauh dari gedung tua itu. Dan betapa terkejutnya Jimin saat mengetahui orang yang telah mencegahnya untuk menolong kedua orangtua Hyeri adalah Taehyung.

"Pukul saja!! Kau memang berhak memukulku Jim!" Tantang Taehyung dalam duduknya setelah mendapat pukulan kesekian kalinya dari Jimin. Disekanya cairan kental yang merembes dari sudut bibirnya. Ia tersenyum puas menatap tajam Jimin yang jelas menatapnya penuh emosi. Pria yang masih mengepalkan tangannya di udara itu nampak bergetar menahan pertahanannya. Ia marah. Ia kesal. Ia merasa tak berguna. Ia ingin menangis hebat saat ini juga. Kedua matanya telah memerah menahan aliran darahnya yang memanas.

"Kau tau?? Jika bisa,,, aku ingin mati saja Tae!!" Ucapnya bergetar. Giginya saling ia tautkan karna rahangnya yang mengeras. Kini pertahanannya runtuh. Tangannya yang terkepal kini beralih meraup wajahnya sendiri. Pria itu terduduk dan menangis hebat di depan Taehyung.

Taehyung masih diam. Setidaknya ia akan membiarkan Jimin mendinginkan kembali perasaannya yang sedang kacau.

-----------------

"Minumlah!" Taehyung memberikan satu kaleng bir pada Jimin setelah pria itu bisa mengontrol kembali emosinya. Mereka duduk di atas batang pohon yang tumbang. Sebuah kebun yang terletak tak cukup jauh dari gedung tua itu. Mereka masih bisa melihat gedung tua itu dari sana.

Jimin menerima pemberian Taehyung dan langsung meminumnya. Pandangannya kosong menatap nanar gedung tua yang menjadi tempat tragis terbunuhnya kedua orangtua Hyeri.

"Hyeri, apa yang akan terjadi setelah ini?? Semua keluargamu terbunuh. Aku bahkan berada diantara salah satu pembunuh itu." Jimin menunduk pelan. Menyembunyikan rasa bersalahnya yang begitu dalam pada sosok gadis yang masih sangat ia cintai.

"Mianhae!!" Ucap Taehyung memecah keheningan. Jimin menoleh sekedarnya. Kedua matanya berkilauan menahan butiran bening yang lagi lagi menghalangi pandangan netranya.

"Kau harus menyelamatkan Jungkook. Setidaknya itu yang bisa ku katakan saat ini!"

Jimin tersenyum. Tersenyum miris mengingat kebodohannya akan fakta besar yang baru ia ketahui hari ini.

"Aku tak bermaksud untuk membiarkan Woo Jin membunuh Min Jae Soo dan Jeon Dae Sun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Aku tak bermaksud untuk membiarkan Woo Jin membunuh Min Jae Soo dan Jeon Dae Sun. Tapi, apa kau tak berfikir jika mereka melihatmu kau bisa saja mati juga ditangan mereka. Lalu, siapa yang akan menjaga Jungkook? Siapa yang akan menolongnya Jim? Jangan mengandalkanku. Aku bukanlah pengawal yang baik untuk anak itu." Tutur Taehyung lantas meneguk habis sisa minumannya.

Stay With Me! [JiKook, Sad Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang