<Part 22>

1.2K 122 15
                                    

"Impossible!"

"Jung Hoseok sajangniimm!!!!" Teriak Jimin untuk kesekian kalinya, dan tetap tak ada jawaban. Pagar besi yang menghalangi rumah mewah itu tertutup rapat bahkan digembok. Jimin juga sudah mencoba mendatangi kantor dan apartement milik Hoseok, namun nihil. Pria itu tak ada di sana.

"Ahjussi! Yak ahjussi... dimana Tuan-mu, eoh??" Serunya bertanya pada salah seorang satpam yang baru akan menghampirinya.

"Tadi pagi sekali tuan Jung berangkat bersama Tuan Kim dan Tuan besar Jeon ke Hongkong."

"Mwo?? Hongkong??" Jimin memutar kembali otaknya. Pria yang menyapanya di kantin semalam, dia juga mengatakan akan pergi ke Hongkong. Jadi, Hoseok pun ikut???

Jimin menggeleng keras. Bagaimana bisa disaat seperti ini pria itu pergi tanpa sepatah kata apapun. Lalu, kepada siapa lagi ia akan bertanya?

"Jimin,sie!" Tegur satpam itu saat melihat Jimin yang terdiam dengan tatapan kosongnya.

'Aku harus ke Rumah sakit sekarang!' Pikir Jimin. Sekali lagi, ia tak mau menyia nyiakan waktunya. Semua fakta itu ingin segera ia buktikan kebenarannya meski pria itu belum sepenuhnya siap mendengar kemungkinan terbesar yang mengganggu pikirannya saat ini.

----------------

*sesampainya di RS CnJ.

Dengan cepat Jimin berlari masuk ke dalam gedung besar itu. Tak ada yang ia hiraukan termasuk sapaan beberapa pengawal yang mengenalnya. Hatinya sedang tak tenang. Tujuannya hanya satu. Masuk ke dalam ruang VIP itu dan memastikan bahwa pasien yang di rawat di dalam ruang itu bukanlah Jungkook.

"Jimin?" Sapa Taehyung saat melihat Jimin yang berlari ke arahnya. Tentu Taehyung terkejut karna ini masih terlalu pagi untuk Jimin kembali bertugas. Semalam pria itu sudah lembur hingga subuh. Dan sekarang, bagaimana mungkin Jimin sudah datang lagi di jarum jam yang baru akan mendekati angka 8.

Tunggu! Jimin tak memakai seragam dengan benar. Ia hanya memakai kemeja tanpa dasi yang ia balut dengan mantel tebal miliknya. Sepatu yang ia kenakan juga bukan sepatu hitam seperti yang Taehyung kenakan. Lalu, dari ekspresi wajahnya, tertangkap gurat kegelisahan yang begitu kentara.

Taehyung terdiam. Namun beberapa saat kemudian ia membulatkan kedua matanya dengan sempurna. Ia terkejut karna Jimin yang telah sampai di hadapannya tiba tiba meraih gagang pintu ruangan yang sedang ia jaga.

"Yak, Park Jimin,sie????" Tegur Taehyung hendak mencegah. Namun niatannya terurung karna ternyata pintu itu tak dapat Jimin buka.

Jimin yang kesal karna pintu itu terkunci tak menyerah dan terus mengerahkan tenaganya untuk membuka paksa pintu itu. Taehyung tak percaya Jimin senekat itu. Seluruh tatapan pengawal lain yang berjaga di beberapa sudut rumah sakit sontak berubah menjadi tajam pada Jimin. Satu persatu dari mereka segera berlari ke arah Jimin karna mendengar suara gebrakan dari kaki Jimin yang terus menendang keras pintu itu.

"Jimin, apa yang kau lakukan???" Pekik Taehyung ikut panik. Bagaimana tidak? Jimin berkali kali mencoba mendobrak paksa pintu itu, yang jelas jelas tak akan bisa terbuka hanya dengan dorongan dari tubuh dan kakinya.

Mata Jimin memerah menahan amarahnya sendiri yang berusaha ia redam dalam dalam. Dua orang bertubuh kekar yang juga seorang pengawal memegangi kedua tangannya kuat kuat. Membuat tubuh Jimin menjauh dari ruangan itu. Dua pria itu terpaksa menyeret Jimin keluar dari Rumah Sakit karna tak ingin kejadian itu diketahui oleh keluarga Jeon. Jimin bisa saja langsung dipecat jika mereka tau. Melihat hal itu Taehyung langsung ikut keluar.

Stay With Me! [JiKook, Sad Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang