Elain yang merasa diperhatikan sedari tadi akhirnya mendongakkan wajahnya dan mendapati Harry yang menatapnya dengan tatapan cantik-sekali-perempuan-ini. Seketika itu juga Elain membuang muka dan meminta izin pada Grier dan Steve untuk ke toilet. Steve pun memutuskan untuk menyuruh Niall mengantarnya, Elain hanya mengangguk setuju.
Niall's Pov
Apa keberuntungan sedang berpihak padaku? Uncle Steve menyuruhku mengantar Elain ke toilet, entah mengapa aku merasa senang dan mengiyakan suruhannnya tersebut.
Aku mengantar Elain pergi ke pojok ruangan, memang rumah Uncle Steve sangat besar sehingga jika kita baru memasuki rumah tersebut dan mencari toliet, kupastikan kalian akan kebingungan ditambah lagi dengan alat-alat musik yang berada di mana-mana. Yah lupakan.
"Ini toiletnya.." Ucapku ketika kami sudah sampai, Elain hanya mengangguk dan mengucapkan terima kasih setelah itu ia langsung masuk begitu saja. Apa yang harus aku lakukan sekarang? Menunggu hingga ia keluar? Ok, baiklah.
Ceklek..,
"Kau masih di sini? Haha ku pikir kau sudah pergi." Elain tertawa sembari menarik knop pintu toilet, sumpah demi apapun senyumannya begitu manis. Ah kenapa lagi-lagi aku di pertemukan dengan perempuan cantik seperti ini?Tapi Elain seperti terlihat berbeda. Hufft, kau selalu berkata seperti itu Niall.
"Aku menunggumu, takut kau hilang karena tersesat." Ucapku dan lagi-lagi Elain tertawa. Apa aku ini punya bakat dalam bidang pelawak? Padahal ini sama sekali tidak lucu, ah tidak apalah.
"Kau ini lucu, mana mungkin aku hilang. Haha tapi terima kasih karena sudah mau menungguku." Deg, kenapa jantungku berdegup begitu kencangnya? Aku pun menatap mata coklatnya yang sangat terang itu, benar-benar indah.
"Haha no problem, ah ya kau ingin berduet dengan kami ya?" Tanyaku.
"Haha tidak, aku hanya menemani Dad dan Kakakku." Balasnya. Aku hanya tersenyum sambil memasukkan keripik kentang yang ke 2500 ke dalam mulutku. Yah aku menghitungnya mulai dari tadi malam, tidak ada yang boleh tertawa.
"Sedari tadi kau terus mengunyah, kau seperti kakakku. Tidakkah penuh itu perutmu? Haha " Ejek Elain, lagi-lagi ia tertawa. Aneh, seharusnya aku malu namun aku biasa saja. Aku memang menyukai makanan dari dulu bahkan bulan depan aku sepakat untuk tunangan dengan makanan. Bodoh sekali.
"Ini enak, mau coba?" Akh menyodorkan snack itu ke arahnya. Elain mengambil lalu memasukkannya ke dalam mulutnya, perlahan ia tersenyum lalu mengangguk semangat.
"Kau benar ini sangat enak." Ucapnya sembari mengacungkan jempolnya, aku pun tersenyum.
"Nanti aku akan mengajakmu pergi ke toko snack langgananku lalu aku akan mentraktirm sepuasnya. Mau?" Ajakku.
"Okey Mr.Potato" Ucapnya sembari mengambil 1 keripik kentangku. Aku menautkan kedua alisku, hey itu nama terburuk yang pernah ku dengar.
"Kena---"
"--Cepatlah kemari Ni, kau harus latihan. Cepat!" Pekik Uncle Steve. Ah bisakah sekali saja tidak ada yang menganggu suasana seperti ini?
Elain pun tertawa dan berjalan mendahuluiku, aku hanya tersenyum dan berjalan menuju Uncle Steve, hah menganggu semuanya.
Author's Pov
Setelah sekitar 5 jam Elain berada di rumah Steve dan kebetulan One Direction bersama Jacob sudah selesai recording, Steve sangat menyukai suara Jacob. Perpaduan antara suara Jacob dan One Direction begitu terdengar nyaman di telinga. Steve pun memutuskan membawa Jacob dan One Direction untuk manggung minggu di depan diberbagai tempat membuat Jacob merasa senang. Namun mereka harus sering-sering latihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart Attack
Fanfiction{Book 6} El resah, hidupnya yang awalnya indah tiba-tiba menjadi kelam kala masalah datang satu per satu. Tidak ada yang mampu menenangkan El, hanya satu orang. Dan itu Niall horan. Tapi, bagaimana dengan Harry Styles? (with Magcon Boys) •