Chapter 6 : Starbucks

822 84 4
                                    

Elain's Pov

Aku mengamati rambut Niall yang begitu unik kalau ku bilang, selain humoris ternyata dia sosok pria yang menyenangkan. Ah kira-kira bisa tidak ya kalau dia jadi sahabatku? Seumur-umur aku tidak pernah mempunyai sahabat laki-laki. Huh. Kualihkan pandanganku ketika Jacob memberhentikan mobilnya, aku mendongak ternyata lampu merah.

Perlahan aku membuka kaca jendela mobilku dan merasakan hembusan angin yang begitu sejuk menerpa diriku.Aneh, dad sering melarangku untuk membuka kaca mobil untunglah Jacob mengizinkanku.

Mataku menabrak mata hijau yang begitu indah, setelah kuamati ternyata itu mata Harry, yah mobilnya berada tepat di samping mobil Jacob. Aku kira dia sudah sampai di starbucks duluan. Well, tadi aku bilang matanya indah ya?

"Haz?!" Panggil Jacob lalu menurunkan kaca jendela nya. Harry hanya tersenyum menampilkan deretan giginya yang rapi dan hei, dia memiliki dimples.

Aku menghela nafas sejenak lalu kembali menaikkan kaca jendelaku. "Elain mau pake ac atau buka kaca mobil aja?" Tanya Jacob. Aku tersenyum kecil dan mengambil posisi memegang erat kursi Jacob dan menaruh daguku di bahu Jacob.

"Ac aja.." Ucapku lalu kembali bersandar di kursiku. Niall menoleh dan tersenyum, uh kenapa dia suka sekali senyum-senyum padaku?Kuakui dia memang tampan jika tersenyum, namun kalau setiap saat tersenyum, apakah dia tidak lelah?

"What?"Tanyaku, perlahan mobil melaju ketika lampu merah sudah berganti posisi menjadi hijau.

"Ah ya Ni, kau tinggal di mana?Biar sekalian nanti aku antar." Jacob menoleh sebentar ke arah Niall, Niall pun memalingkan wajahnya dariku.

"Jalan Whitehall, terima kasih sebelumnya." Balas Niall, Jacob pun hanya mengangguk. Dasar Niall aneh.

*

Kami sampai di starbucks barengan, dengan langkah santai kami memasuki dan mengambil 2 tempat di paling pojok, kata Zayn supaya fans tidak melihat tapi menurutku pasti ada yang melihat. Betul kan?

Jacob memukul-mukul kursi di sampingnya seolah-olah memberi instruksi agar aku duduk di dekatnya, aku pun mengangguk. Jacob berada di sampingku, sementara ada Zayn dan Niall di hadapan kami. Harry, Louis dan Zayn ada di belakang ku. Sepertinya, yah lupakan.

"Sir?" Panggil Niall dan dengan cepatnya pelayan itu menemui kami.

"Pesan apa Tuan dan Nona?" Tanya pelayan tersebut. Aku membolak-balikkan daftar menu yang memang sudah ada di atas meja tersebut hingga niatan ku tertuju pada minuman yang dari dulu sudah ku minum semenjak pertama kali aku menginjak starbucks ini.

Baru aku ingin menyebut minuman tersebut, Niall dengan cepatnya memesan tanpa melihat daftar menu oh mungkinkah dia sudah hapal semua? "Uhm aku pesan Iced Caffè Americano, Iced Caffè Latte, and last Chicken Spinach Quiche.." Ucap Niall dan aku rasa pesanannya terlalu banyak. aku dan yang lainnya hanya terkekeh. Sudah kubilang, Niall sangat lucu.

"Kau apa El?" Jacob merangkulku lalu mengusap-usap kepalaku. Uh bisakah sekali saja dia tidak membuat rambutku berantakan?

"Only Coffe Frapucinno" Balasku disusul oleh anggukan pelayan.

"White Chocolate Mocha" Sambung Jacob.

"Asian Dolce Latte". Ucap Zayn sembari menyisiri rambutnya ke belakang dengan jari-jarinya, lalu pelayan itu dengan cepatnya mencatat semua pesanan kami.

Perlahan aku menoleh ke belakang dan sialnya Harry sama-sama menoleh ke arahku, dengan cepatnya aku memalingkan wajahku.Sedangkan Jacob dan Zayn malah berbincang-bincang entah apa yang mereka bicarakan.

Heart AttackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang