Terkadang, segala hal yg aku yakini adalah perasaan cinta, tak lebih dari egoisme jiwa semata. Aku baru sadar saat kau menggampar anganku. Semua itu tak lebih hanya obsesiku saja. Prinsip-prinsip merah jambu yg aku bangun sendiri. Entahlah, terlalu kecewakah segumpal darah beku ini, hingga alam bawah sadarku tak mampu lagi aku raih. Aku memang berandalan bertopeng pujangga. Bibirku mengucap sayang, tapi hatiku menginginkanmu dalam sosok lain.
°eM

KAMU SEDANG MEMBACA
eM
Poesíacurcolnya hati yg nista dan pikiran yg kerdil inilah terapi untuk diriku yg gak jelas 😊😊