"Gelang pembuka pintu? Apa dia menunjukkan bagaimana bentuknya?" aku tahu pasti reaksi Justin pada informasi yang kusampaikan,
Aku menghela sambil menggelengkan kepalaku, "Tidak."
"Bagaimana aku bisa mengambilnya? Aku bahkan tak mengerti apa itu gelang pembuka pintu."
Aku membuang nafas cepat, kesal, "Kau bisa melihat bagaimana cara para penjaga bertopeng itu membuka dan menutup pintu ruang transparanmu!"
"Lalu? Siapa saja orang yang memiliki kemampuan spesial yang kau tunjuk?" ia meminum minumannya,
"Aku akan menunjuk Carmen tentunya, dan Sacha."
"Siapa itu Sacha?"
"Seseorang yang kau pikir akan merebutku darimu kemarin."
"Oh."
"Kemudian akan kuajak Syla, adik Sacha."
"Aku akan mengajak Chester. Dia tahu transportasi magnet yang ada disini."
"Baiklah. Tugasku memilih orang-orang spesial sudah selesai. Apa kita akan melakukan misi ini sekarang?"
"Apa kau akan membiarkan dokter itu menunggu kita hingga pagi di lantai paling bawah?"
"Tidak."
"Bagaimana dengan Danny? Apa kau akan mengajaknya?"
"Entahlah. Ini beresiko."
"Kau bahkan belum tahu resikonya."
Beberapa menit setelah kami berdiskusi, suara tanda kami harus memasuki ruangan masing-masing berbunyi kencang. Membuat para penjaga bertopeng bergegas membukakan pintu keluar dari ruangan besar ini. Aku bisa melihat Sacha sedang menggandeng Danny masuk melalui pintu yang sama.
Justin's POV
Kini aku sedang duduk. Memikirkan apa yang baru saja Jesslyn katakan. Gelang pembuka pintu. Aku tak tahu apa itu. Aku tak pernah memerhatikan bagaimana mereka membuka pintu ruangan kami semua. Mereka tidak memakai gelang ketika memasukan kembali kami ke dalam kandang. Kau tahu maksudnya. Tapi aku akan mencari tahunya. Mungkin aku harus menyusun misi kecil untuk mengetahui bagaimana aku bisa mendapatkan Gelang Pembuka Pintu itu. Tanpa berfikir panjang, aku sudah memikirkan misi kecil itu secara matang.
"Hey! Penjaga atau apalah sebutanmu! Kau bisa mendengarku?!" aku berteriak seperti orang gila,
"Ya! Apa yang kau inginkan?! Kau tak boleh keluar pada Silent Time!" jawabnya,
"Aku hanya ingin pergi ke toilet! Aku sudah tak tahan lagi! Cepat bukakan pintunya!!"
"Nanti saja!!"
"Aku ingin ke toilet sekarang! Aku tak bisa menunda!!"
"Baiklah!!" mereka berdua mendatangiku,
Akhirnya, aku bisa menjalankan misiku sekarang. Mereka membuka pintu ruang transparanku dan akhirnya aku bisa keluar. Mereka, seperti biasa, menundukkan kepalaku agar aku tak bisa melihat jalan, mungkin itu tujuannya. Kami berhenti di depan sebuah WC kecil. Aku harus berhati-hati dan melihat waktu agar aku bisa menjalankan misiku dengan lancar. Aku sudah tahu apa itu Gelang Pembuka Pintu, baru saja.
"Jam berapa sekarang?"
"Apa? Kau ketinggalan acara favoritmu?" mereka tertawa,
"Aku hanya ingin tahu."
"Jam 9 malam. Cepatlah! Kami ingin beristirahat, bodoh!"
Tepat sekali. Aku masuk dan memikirkan bagaimana caranya agar aku bisa membuat mereka diam saat kuhajar, karna biasanya kebanyakan orang akan membawa orang lain untuk membantunya. Aku perlahan keluar dari WC. Kemudian langsung memukul wajah keduanya. Aku tak peduli. Para penjaga lain pasti sudah pergi beristirahat. Aku terus berkelahi walaupun mereka melakukan serangan balik juga. Akhirnya aku menang. Mereka terlalu mudah untuk dikalahkan. Aku kembali untuk membukakan pintu ruang transparan Carmen dan Chester.
"Ayo cepat! Kita akan pergi ke lorong B dan D." Aku menarik tangan Carmen, sedangkan Carmen menarik tangan Chester,
"Apa mereka sudah tidak ada?" tanya Chester,
"Kau tahu? Penjagaan disini tidak terlalu ketat."
Kami melewati beberapa ruangan untuk mencari lorong B dan D, kini saatnya untuk menjemput Jesslyn, Danny, Sacha, dan Syla. Kami sampai di lorong D. Tak ada sama sekali yang menjaga. Aku berjalan kearah Danny dan lelaki yang kulihat bersama Jesslyn kemarin. Akhirnya kami akan menemui dokter dan mulai mencoba untuk menyelamatkan seisi pulau California. Dengan bangga, aku mencoba mengetuk pintu transparan Danny dengan Gelang Pembuka Pintu yang kupakai. Tapi ternyata... Aku gagal.
"Kenapa tidak berfungsi?" tanya Carmen,
"Aku tak tahu!"
"Coba ketuk pintunya lagi." pinta Chester,
Aku mencoba mengetuk pintu Danny lagi, tapi tak berhasil. Aku mencoba mengetuk pintu Sacha, tak berhasil juga. Akhirnya kami pergi dari lorong D, aku akan mencoba membuka pintu milik Jesslyn dan temannya di lorong B. Setelah kita sampai, aku masih melihat Jesslyn terbangun. Bahkan ia sekarang berharap bisa memegangku. Aku mengetuk pintunya, tidak terjadi apa-apa. Aku mengetuk pintu Syla, tidak terjadi apa-apa juga.
"Tunggu dulu. Bukankah gelang ini… " Carmen membalikkan tanganku, "Mempunyai label E."
Aku menatap Carmen, "Apa itu berarti gelang ini hanya bisa membuka pintu-pintu dari lorong E?"
"Itu yang sedang kupikirkan." sahut Chester,
Sialan. Kuharap Dokter akan sabar menungguku dan yang lain memecahkan masalah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Undercover Operation
FanfictionSeorang presiden baru mencoba untuk menjebak semua orang yang jenius, namun semuanya terungkap dan pada saat itu, misi di mulai. [Sequel kedua dari The Key]