Love Triangle

Part 7

⚠ Baca part sebelumnya!

Di ruang tamu milik rumah Chanyeol, terlihat Yoojung sedang duduk disalah satu sofa disitu. Ia memainkan jemarinya karena ia tak tahu ingin melakukan apa. Toh dia sedang sendirian sekarang. Chanyeol disuruh eommanya untuk mengantarkan sepupu nya itu ke kamar yang telah disediakan.

"Hah~" Yoojung menghela nafasnya pelan.

"Jungie-a, mian membuatmu menunggu lama." Ucap eomma Chanyeol tiba-tiba, sambil membawa nampan yang diatasnya terdapat sebuah teko dan beberapa cangkir.

Yoojung pun sontak berdiri dari duduknya dan berniat untuk membantu yeoja paruh baya didepannya sekarang.

"Aigo aigo, uri Yoojungie mampir kesini juga ternyata." Ucap eomma Chanyeol sambil meletakkan cangkir-cangkir berisikan teh hangat.

"Eumm, aku sangat bosan di rumah, ahjumma." Jawab Yoojung sambil membantu eomma Chanyeol.

"Arrasseo, aku sudah dengar dari eomma dan appa mu. Bagaimana bisa mereka tega meninggalkan yeoja manis sepertimu sendirian." Ucap eomma Chanyeol yang telah berdiri tegak, kemudian langsung duduk di sofa tepat disebelah Yoojung.

"Ne, mereka benar-benar tega." Ucap Yoojung sambil mempoutkan bibirnya.

"Seandainya Sehun tidak menginap disini, pasti kau akan bisa menginap semalaman disini sampai menunggu besok sore. Sayang sekali, kami hanya memiliki satu kamar yang kosong." Ucap eomma Chanyeol.

"Ah gwenchanayo, ahjumma. Aku bukanlah seorang yeoja kecil yang penakut. Aku yeoja yang kuat dan pemberani." Ucap Yoojung percaya diri sambil menepuk-nepuk pelan dadanya.

Eomma Chanyeol pun tertawa melihat perilaku
Yoojung yang menggemaskan.

"Aigo, kau tumbuh dengan sangat baik." Ucap eomma Chanyeol dengan mengelus pipi Yoojung.

Sementara itu, Chanyeol dan sepupunya-Sehun- sedang berada di lantai atas.

"Jjang~ kamarmu disebelah kamarku." Ucap Chanyeol yang kemudian membuka pintu kamar yang telah disediakan untuk Sehun.

"Sebenarnya ini kamar kosong yang tidak pernah dipakai, namun eomma sudah merapikan semuanya." Ucap Chanyeol sambil memandangi tiap sisi kamar tersebut.

Selagi Chanyeol berbicara, Sehun dengan santainya menyenderkan tubuhnya ditepi pintu. Sambil melipat kedua tangannya, kedua bola mata Sehun perlahan-lahan mengamati Chanyeol dari atas sampai bawah.

"Otte, Hun-a? Apakah kau suka?" Tanya Chanyeol namun tidak melihat kearah Sehun.

Yang ditanya hanya tetap mengamati Chanyeol, dan menggeleng-gelengkan kecil kepalanya.

"Eoh, apakah kau ingat? Dulu pada saat kita masih kecil, kita sering bermain petak-umpet di ruangan ini." Lanjut Chanyeol sembari membayangkan masa-masa kecil.

Sehun tetap tidak menggubris, dan masih asik dengan pengamatannya.

"Hun-a?" Geram Chanyeol yang sedari tadi tidak mendapat balasan apapun dari Sehun. Chanyeol pun langsung mengarahkan pandangannya ke namja disampingnya itu.

"Ya! Apa yang kau pikirkan, eoh?" Sentak Chanyeol yang akhirnya sadar bahwa dirinya sedari tadi diperhatikan.

"Chan-a, kau benar-benar berubah menjadi seorang namja yang tampan." Ucap Sehun kemudian.

Chanyeol hanya tertawa kecil, tidak percaya dengan omongan sepupunya barusan.

"Dan lihat ini.." Sehun mensejajarkan tubuhnya dengan Chanyeol. "Kau bahkan lebih tinggi dariku sekarang." Lanjut Sehun.