Lanjutan

1.5K 111 0
                                    

Alkione mendapat firasat buruk mengenai perjalanan suaminya, jadi dia mencoba menghalangi kepergian Keiks, kalaupun harus pergi, Alkione memaksa untuk ikut. Tetapi Keiks bersikukuh untuk tetap berangkat dan tidak mau membawa istrinya. Keiks berjanji untuk pulang dua bulan lagi. Alkione akhirnya mengalah dan dengan berat hati merelakan Keiks pergi.

Tetapi malang bagi Keiks, dalam pelayarannya terjadi badai besar di laut. Badai tersebut menghancurkan kapal Keiks dan membunuh semua awal Kapal. Keiks terombang-ambing di tengah lautan dan kesulitan untuk berenang ke daratan. Dalam saat-saat terakhirnya, Keiks memikirkan istrinya sebelum akhirnya satu gelombang besar menghantam dan menenggelamkannya.

Sementara di Thessalia, Alkione terus berdoa siang-malam pada Hera untuk kepulangan suaminya. Menjelang akhir bulan kedua, Hera mengirim dewi Iris untuk menyampaikan tugas pada dewa Hipnos, sang dewa yang menguasai tidur. Iris membentangkan sayap pelanginya dan terbang menuju kediaman Hipnos. Iris memberitahu Hipnos bahwa Hera menyuruhnya memberitahukan kematian Keiks pada Alkione.

A less romantic version of the fate of Ceyx and Alcyone is found in Apollodorus' work. The gods had transformed Ceyx into a sea swallow and Alcyone into a kingfisher or halcyon, as the sign of wrath and punishment, not out of pity. Ceyx and Alcyone had dared to call themselves, Zeus and Hera.

Hipnos lalu memanggil salah satu anaknya, Morfeus, sang dewa mimpi. Morfeus merupakan dewa mimpi yang punya kemampuan untuk mengubah wujudnya menjadi manusia. Semua orang dapat ditiru wujudnya oleh Morfeus. Hipnos menyuruh Morfeus masuk ke dalam mimpi Alkione dan memberitakan kematian Keiks.

Morfeus menyamar sebagai Keiks dan hadir di mimpi Alkione. Morfeus lalu menceritakan nasib yang menimpa Keiks dan memberitahu bahwa Keiks sudah meninggal. Begitu terbangun, Aklione menangis dan sangat berduka atas kematian suaminya.

Keesokan paginya, Alkione pergi ke tepi pantai dan mengenang saat-saat terakhir Keiks bersamanya. Tiba-tiba dia melihat sesosok tubuh terbawa ombak ke tepi pantai. Ternyata itu adalah mayat Keiks. Alkione memeluk mayat Keiks dan dia tahu bahwa dia tak bisa hidup tanpa suaminya. Alkione lalu melompat ke laut, berniat bunuh diri. Seketika itu juga Alkione diubah oleh para dewa, yang kasihan padanya, menjadi burung raja udang (halcyon). Bukan hanya itu, para dewa juga menjadikan Keiks sebagai burung dengan jenis yang sama. Akhirnya Alkione dan Keiks bisa bersama lagi sebagai sepasang burung raja udang.

Dalam karya Apollodoros, para dewa mengubah Keiks menjadi burung walet, sedangkan Alkione diubah menjadi burung raja udang. Ini merupakan bentuk hukuman para dewa kepada mereka berdua karena mereka sering memanggil satu sama lain sebagai Zeus dan Hera.

MITOLOGI YUNANITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang