Hai aku harap kalian semua tertarik dengan ceritaku. Mari berteman denganku!😊
Vote dan komentar di ceritaku ini ya. Aku sangat berterima kasih sama kalian yang mau mengapresiasi ceritaku ini. Thankyou🙏🏻❤️
Aresha berjalan menulusuri koridor sekolahnya yang sekarang tampak sepi karena aktifitas belajar sudah mulai sejak tadi, tetapi dia masih di luar kelas dikarenakan dirinya harus ke perpustakaan untuk meminjam buku paket biologi.
Dia keluar dari perpustakaan dengan membawa buku paket biologi yang amat tebal. Lalu dia memasang sepatunya, terlihat di sana ada dua pasang sepatu yang tentunya satu pasang diantara dua pasang sepatu tersebut adalah sepatu miliknya, jika dilihat sekilas sepatu itu memiliki model yang sama hanya saja dibagian pinggirnya memiliki list warna yang berbeda, milik Aresha berwarna merah dan list sepatu yang tidak diketahui milik siapa itu berwarna biru.
Aresha terlihat sangat buru-buru memakai sepatunya dia takut waktu pelajaran biologi akan segera habis. Dia langsung memasukkan kakinya ke dalam sepatu sambil berdiri menatap pohon depan perpustakaan itu, sehingga ia tak menyadari kalau saja sepatu sebelah kanannya tertukar dengan sepatu di sebelahnya.
'Kok longgaran ya sepatu gue?' batin Aresha. Tetapi dia tidak terlalu memperdulikan itu, dia langsung pergi meninggalkan perpustakaan dengan langkah yang tergesa-gesa.
Setelah beberapa menit keluarlah lelaki tampan yang memiliki kulit putih, jambul yang membuatnya tampak lebih tampan, dan wajah yang cool. Lelaki itu tampak membawa buku paket biologi juga. Lalu dia pun buru-buru sambil memasang sepatunya, dia merasa ada yang aneh dengan sepatunya dia juga merasa tidak nyaman.
"Anjir! Ini sebelah bukan sepatu gue," gumam Farrel.
Dia pun kembali masuk ke perpustakaan untuk bertanya pada penjaga perpustakaan, siapa yang dari perpustakaan tadi selain dirinya.
"Bu Titis, maaf saya mau tanya bu, tadi siapa yang ke perpustakaan selain saya?" tanya Farrel dengan muka penuh harapan.
"Oh Farrel, sebentar ya ibu liat buku laporan perpus hari ini ya," jawab Bu Titis sambil membolak-balikkan buku tersebut.
Buku laporan perpus memang harus diisi oleh setiap orang yang keluar atau masuk perpus, dan juga berisi laporan buku apa saja yang dipinjam dan kapan tanggal pengembaliannya.
"Ini Farrel, dia kayaknya lupa nulis namanya deh, jadi di sini cuma ditulis kalo dia pinjam buku paket biologi,"
'Siapa ya sepatunya yang ketuker sama gue? Hm, paket biologi... paket bio..lo..gi. Paket biologi. Oh iya lupa gue, kan yang ada biologi jam pertama cuma kelas gue sih berarti kira-kira anak kelas gue yang sepatunya ketuker.' batin Farrel meyakinkan.
"Terima kasih ya, bu. Saya ke kelas dulu." ucap Farrel
🔺🔺🔺
Bel istirahat berbunyi dimana semua murid langsung berburu-buru pergi ke kantin untuk mengisi perutnya tapi tidak halnya dengan Farrel, dia malah menyelidiki sepatu-sepatu yang dipakai teman-temannya, dia mencari sambil menundukkan kepalanya.
Ada wanita yang duduk di bangku belakang sambil membaca novel. Farrel menundukkan kepalanya untuk melihat detail sepatu yang digunakan perempuan yang sedang menyendiri tersebut.
"Eh woi," sapa Farrel
"Apaansih lo, ngapain sih lo nunduk gitu," ketus Aresha pada Farrel
"Lo!" ucap Farrel sambil menunjuk Aresha menggunakan telunjuknya.
"Apaan deh, gausah tunjuk-tunjuk gitu dong woi. Gausah ganggu gue juga bisa ga sih?" Aresha menurunkan telunjuk Farrel yang berada tepat di depan mukanya.
"Apaan-apaan lo pake sepatu gue yang sebelah kanan, makanya kalo dari perpus pas masang sepatu itu diliat dulu, Ar, jangan langsung pake gitu aja. Nyusahin banget sih lo," jelas Farrel
"Eh—?" Aresha tampak sedikit bingung lalu dia menurunkan pandangannya ke sepatu yang dia gunakan.
"Aduh mampus deh gue, malu kan malu," gumam Aresha kecil tapi masih bisa didengar oleh Farrel
Farrel tersenyum kecil mendengarnya, "Gausah malu gitu, untung ketukernya sama sepatu gue, kalo sama yang lain gatau deh gimana ceritanya ini sepatu lo," ungkap Farrel sambil mengangkat sepatu Aresha yang dibawanya tadi.
"Haha iya, btw thanks, Rel." Aresha tertawa sinis sambil memutarkan bola matanya.
Siapa yang menyangka? Setelah kejadian sepatu mereka yang ketukar, mereka mulai mengenal dekat satu sama lain.
_________________________Author note :
HAI HAI HALLO!🤗💙
Aku harap kalian suka sama cerita ini, dan aku harap kalian tertarik buat baca ceritaku dan nungguin terus update -an cerita ini.
Aku masih belajar untuk merangkai alur cerita yang bagus, kata-kata yang bagus serta kalimat yang bagus. Mungkin juga ada penulisan yang salah, jadi kalau ada langsung kasih saran aja ya.
Aku harap sekali lagi kalian suka dan mau baca cerita aku, juga penasaran sama ceritanya.
Jangan lupa ya vote sama comment nya😋❤️
Kalau vote nya banyak nanti pasti aku lanjutin.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sincerity of Aresha
Teen Fiction#231 in possesive [27 Juni 2018] #198 in cool [24 Juli 2018] #122 in possesive [29 Juli 2018] "Kamu pikir aku bisa sabar terus dengan kelakuan kamu yang kayak gini? Kamu pikir aku ga tau apa yang kamu lakuin selama ini di belakang aku?!?! HAHHHH?!"...