Bu Rina selaku guru PKN memberikan tugas yang harus dilakukan secara berkelompok, bu Rina juga membagikan anggota-anggota kelompoknya.
"Oke semuanya, tolong perhatiannya," tegas Bu Rina.
"Aelahh si ibu minta dingertiin, tapi ga pernah ngertiin. Ngasih tugas selalu ga kira-kira," celetuk Farrel tidak terlalu besar tapi masih bisa didengar oleh Aresha yang duduk di belakangnya.
"Berhubung kita sudah masuk bab 4, jadi di sini ibu bakal bagiin kalian semua, kelompok buat menganalisis masalah-masalah kriminal, hukum, dan sebagainya yang ada di Indonesia." terang Bu Rina.
"Jadi kelompok terakhir anggotanya, Vira, Farahdina, Aresha, Nando, Ary, dan.... Farrel. Ketua kelompoknya Aresha. Dan nanti setiap ketua kelompok akan menjadi tanggung jawab atas kelompoknya masing-masing," tuntas Bu Rina
Aresha yang mendengarkan itu sontak membuatnya membulatkan bola matanya karena kaget, dia senang bisa satu kelompok dengan sahabatnya Vira dan Faradina, tapi di sisi lain dia kurang nyaman sekelompok dengan Nando dan Farrel yang notabenenya cowo-cowo populer yang digemari banyak perempuan di sekolahnya dan yang paling membuatnya tidak nyaman adalah sifat jahil mereka.
"Yes, kita bertiga sekelompok, Sha. Jadinya kan kita gampang kerjainnya tinggal ke rumah Resha," kata Faradina semangat.
"Ya lo ngomong enak, kerjainnya di rumah gue. Tapi kelompok kita itu ada Farrel sama Nando tau!" ketus Aresha
"Terus? Apa masalahnya emang?" tanya Vira dengan muka bloon nya
"Gue paling males berurusan sama geng nya Farrel, ya lo tau sendiri lah mereka gimana," jawab Aresha cepat
Tiba-tiba yang baru saja dijadikan topik pembicaraan Aresha dan dua sahabatnya itu datang menghampiri mereka yang sedang berbincang.
"Kenapa lo semua langsung diem pas gue dateng?" Farrel tersenyum sinis menatap mereka bertiga
"Jangan. Kepedean," ucap Aresha dengan nada penekanan.
"Oh yaudah sih ya. Gue cuma mau nanya, kapan kita bisa kerjain tugasnya? Dimana?" tanya Farrel santai
"Kita kerjainnya besok pulang sekolah. Di rumah Resha." jawab Farahdina singkat.
"Ok, Dindut."
"HEI! FARREL! Stop call me like that! Nama gue Farahdina, u can call me Ara. Jangan panggil gue Dina dan gue engga gendut, bego." ucap Farahdina dengan penuh emosi
"Udah, Ra. Gausah dengerin orang gila ini." balas Aresha.
'Buset nih cewe mulutnya pedes amat gila.' batin Farrel.
🔺🔺🔺
Bel pulang sekolah sudah berbunyi dari tadi, Aresha dan teman sekelompoknya yang lain pun sudah berjalan keluar dari kelasnya.
"Woi, jadi nih kerja kelompoknya? Harus hari ini juga?" ucap Nando berjalan disamping Ary yang sejak tadi diam tidak memperdulikan kelompoknya.
"Ya iyalah cumi. Kalo lo gamau ikutan, lo bisa pulang. Dan bisa dipastikan bu ketua gabakalan nulis nama lo." Farrel melirik Aresha yang berjalan di sampingnya sambil memainkan hp.
Kesal karena tidak dihiraukan oleh Aresha, dia mengambil hp Aresha.
Mendapatkan perlakuan itu dari Farrel membuat dia kesal dengan Farrel lalu memukul pundak cowo itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sincerity of Aresha
Novela Juvenil#231 in possesive [27 Juni 2018] #198 in cool [24 Juli 2018] #122 in possesive [29 Juli 2018] "Kamu pikir aku bisa sabar terus dengan kelakuan kamu yang kayak gini? Kamu pikir aku ga tau apa yang kamu lakuin selama ini di belakang aku?!?! HAHHHH?!"...