Dark

134 31 20
                                    

Hanya suara bising dan deru kendaraan berlalu lalang yang kudapati saat kakiku melangkah keluar dari sebuah gedung besar yang berdiri kokoh di tengah Kota Seoul.

Ji Hyeon's POV

Kutatap lekat-lekat gedung dengan tulisan 'KimSun Group' terpampang jelas di dinding bagian atasnya —lantai 25 kalau aku tak salah hitung— sebelum kakiku melangkah masuk ke dalam mobil sport silver yang terparkir tepat sepuluh meter dari tempatku berdiri.

"Ottae?", Tanya seorang lelaki yang entah sejak kapan berdiri di sebelahku sembari menatap ke arahku. (Bagaimana?)

Alih-alih menjawab pertanyaannya, aku tersenyum kecut lalu berjalan cepat menuju mobil silver itu dan menyandarkan tubuhku pada sandaran kursi di samping kemudi saat tubuhku berhasil masuk.

Lelaki itu, Doo Yeong segera mengisi kursi kemudi dan memberiku tatapan kesal, ya, aku yakin. Walaupun aku tak menatap ke arahnya.

"Kim Ji Hyeon. Kau tak berniat menjawab pertanyaanku tadi?", Tanyanya sembari menyalakan mesin mobilnya.

Aku menghembuskan napas kasar dan menegakkan tubuhku.

Kuberi lelaki itu tatapan malas, "Sepertinya kau tau jawabannya, Gok Doo Yeong."

Doo Yeong tertawa kecil dengan tatapan yang ia arahkan ke spion untuk mengeluarkan mobilnya dari halaman gedung perusahaan milik Appa, "Bekerja tanpa melamar. Kau bahkan belum menyelesaikan kuliahmu. Seharusnya kau bahagia dan membelikanku makanan, mungkin. Untuk merayakannya."

Bahagia ya? Doo Yeong masih menganggapku bahagia?

Sialan, memang.

Mobil Doo Yeong membawa kami menyusuri jalanan Kota Seoul yang tak pernah sepi.

Hanya ada suara lagu dari radio yang menemani keheningan yang aku dan Doo Yeong ciptakan. Atau, yang aku ciptakan.

Doo Yeong berulang kali mengajakku bercerita, tapi hanya kubalas dengan sebuah gumaman. Entahlah, aku tak berniat untuk membicarakan apapun hari ini.

Hanya tutup mulut, dan berharap bahwa ini benar-benar kabar yang baik untukku.

Setengah memejamkan mata, kuletakkan kepalaku di atas dasbor.

"Yak! Gwaenchana?" Tanya Doo Yeong masih dengan tatapan yang terfokus pada jalanan. (Kau baik-baik saja?)

"Eum.." Aku mengangguk.

Ya, seharusnya ini adalah berita bahagia.

Tapi, hatiku berkata——

BRRAAAKKK!!!!!

"Doo Yeong-ahh!!!! Apa yang terjadi??!!!"

Kami sama-sama menatap panik persimpangan jalan setelah Doo Yeong dengan refleks menghentikan mobilnya mendadak, saat mendengar suara yang memekikan telinga.

Sebuah truk kontainer membuat tiang penyangga banner iklan roboh dan jatuh di trotoar.

Segerombolan gadis SMA berlarian dan mengerubungi suatu titik. Beberapa di antara mereka sempat berteriak histeris. Lebih keras dibandingkan teriakanku saat menonton konser BTS, kuyakin.

"Aku tak yakin, tapi sepertinya truk itu menabraknya," Ucap Doo Yeong tanpa melihat ke arahku.

"MWO?!"

——tidak sepenuhnya.

⚫⚫⚫

Jungkook's POV

Thank's [jjk]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang