Line..Rima terkejut dan terbangun dari tidurnya yang singkat setelah mendengar notif linenya berbunyi. Dengan sigap Rima mengambil handphonenya yang berada di atas nakas samping tempat tidurnya.
Rima langsung gelagapan saat kontak yang bernama Rivaldrmwan46 muncul di notif Linenya. Ia bingung harus di terima atau tidak. Tetapi kalau ia tidak terima, takutnya nanti Rima malah dikira sombong." yaudah deh. Terima aja. Daripada di katain sombong. Kan nanti yang di bahas palingan hal-hal yang penting. Huuh, positif thinking aja Rima." Gumam Rima yang akhirnya menerima permintaan pertemanan dari Rifal di Line.
Rifaldrmwan46
Rifal : " makasi yah udah di add. "
Detakkan jantung Rima semakin tak menentu. Hari demi hari ia semakin bingung dengan detakkan jantungnya ini.
Rima : " iyaa kak. Sama2."
Rifal : " kamu lagi ngapain nih?"
" waduh, kok jadi gini sih percakapannya. Udah ah, positif thinking aja." Gumam Rima.
Rima : " lagi baring2 di kamar kak. "
Rifal : " oohh gitu.. besok kamu sekolahkan? Soalnya aku mau ngasiin kamu sesuatu ☺ "
Rima : " yaiyalah kak sekolah. Masa Rima nggak sekolah sih 😅 btw mw ngasiin apa kak? "
Rifal : " pokoknya ada deh ☺ "
Rima : " ohh yaudah kak. Udah dulu yah kak, soalnya udah mau adzan isya nih. Assalamualaikum. "
Rifal : " yahh cepet banget 😔 yaudah deh klo gitu. Walaikumsalam 😊 "
(Read)" huuh akhirnya. " gumam rima pelan akan tetapi masih bisa di dengar oleh orang yang sedari tadi kepo dengan aktivitasnya itu.
" cewek mana yang gak baper kalau di gituin. " ucap Audy yang sedari tadi sudah berada di belakangnya dan mengintip percakapan mereka di line.
" astaghfirullah! Kak Audy?! " Rima terkejut setengah mati setelah melihat Audy sudah berada di belakangnya.
" hehehe.. kaget yahh? Maaf yah, gak sengaja kok. eh, sengaja sih. Hehe.. " cengir Audy dan langsung mendapat tatapan tajam dari Rima.
" kak Audy apa-apaan sih. Mana ada aku baper. Kayak belum tau Rima aja. Rima tuh orangnya anti baper kak. " ucap Rima sambil tersenyum dan menampakkan lesung pipinya yang manis itu.
" alah, alesan kamu. Kalo nggak baper, terus kenapa mukanya merah padam kayak gitu? "
" nggak kok, biasa aja. Emang aku kayak kak Audy, dikit dikit baper. "
" ahh ngaco kamu. Mana bawa-bawa kakak lagi. Udah ahh, kakak mau bocan aja. Byebye, mwahh. " ucap Audy dan langsung menutup pintu kamar Rima.
" Rima di tantang. Skakmat kan jadinya. " ucap Rima sambil tersenyum penuh kemenangan.
" emm, tapi benar juga yang di bilang kak Audy. Aku sempat baper sih. Okeh lupakan. "
Karena keasikkan saling ejek dengan Audy, Rima hampir lupa kalau sedari tadi adzan sudah berkumandang dan ia sendiri belum mengambil air wudhu. Ia pun segera memasukki kamar mandi yang terletak di dalam kamarnya juga.
Selesai mengambil air wudhu, Rima bergegas melaksanakan sholat isya.
Selesai sholat, Rima membuka Al-qur'an dan melantunkan surah
ar-rahman dengan sangat merdu. Tak ia sadari bahwa pamannya bisa mendengar lantunan ayat suci Al-qur'an yang di bacakan Rima dari luar kamarnya. Pamannya tersenyum penuh arti mendengar Rima yang begitu indah melantunkan surah ar-rahman.
"pilihan paman tak salah untukmu Rima. Dia akan menjadi milikmu nak." -batinnya.Selesai membaca Al-qur'an, Rima memilih membaringkan tubuhnya yang mungil di tempat tidur. Tiba-tiba nomor tak dikenal menelpon nomornya. Dengan rasa takut Rima mengangkat teleponnya. Tapi nihil, tak ada suara disana dan tiba-tiba telepon dimatikan secara sepihak.
" dasar aneh. Siapa sih yang mau neror aku malam-malam begini. Kalau fans yah bilang langsung aja, gak usah pake neror segala. Ihh pede banget. "
Setelah Rima menyimpan handphone di atas nakas, ia memilih untuk tidur awal di malam ini. Lagipula mereka di sekolah belum aktif belajar kok. Tak lama Rima berbaring, akhirnya mata Rima terpejam dan akhirnya membawanya ke alam mimpi..
💙💙💙
Kira-kira siapa yah yang dimaksud pamannya si Rima? 😂😂
Penasarankan? Nanti aja deh di kasi tau :v *dilemparbalok
Maaf yahh, part ini pendek banget soalnya author lagi badmood. Efek dicuekkin ama doi kali yah? *lupakan.
Jangan lupa vote dan commentnya cyintah :*
KAMU SEDANG MEMBACA
Nelangsa
Non-FictionAku hanya bisa memandangmu. Tapi mustahil memilikimu. Aku hanya bisa mendoakanmu dari jarak dimana aku bisa melihatmu dan memikirkanmu. Hanya itulah prinsip yang dimiliki oleh gadis yang bernama Karima mardiyah. Seorang anak gadis yang memiliki imp...