Annyonghaseo...
I'm back! Ini cerita kedua tentang Bumsso lagi. Mungkin akan sedih. Gue belum ada gambaran emosi dari cerita ini sih. Biar readers yg menilai deh.
Jangan lupa vomen nya ya. Dan terkadang saya juga minta masukan kisah juga ya. Biar otak gak buntu. Biar kreatif.
Ok met baca ya...
Anniyong...
Suasana pagi hari biasanya cukup tenang dan santai. Tapi tidak bagi seorang Kim Sang Bum yg usianya sudah hampir menuju setengah abad ini.
Ya, sejak orang tuanya meninggal dia harus tinggal dan juga mengurus satu-satunya keluarga yg dimilikinya, yaitu sang adik yg terpaut usia cukup jauh. Namanya Kim Sang Jie. Usianya 20 tahun. Dia masih mahasiswa. Tapi terkadang kerja sambilan untuk membantu meringankan biaya kuliahnya.
Kim Bum sebenarnya punya saudara-saudara kandung yg lain. Tapi itu dulu sebelum pada meninggal.
Ya, orang tua dan dua adik Kim Bum meninggal karna terkena gempa bumi yg terjadi di Jepang. Saat itu mereka semua menjadi warga Jepang.
Setelah keluarga meninggal Kim Bum membawa Kim Jie pindah ke Seoul, Korea.
"Jie-ah, cepat bangun. Hari ini kamu kuliah pagi kan?" teriak Kim Bum dari lantai bawah.
"Ya, sebentar." sahut Kim Jie dengan teriak juga.
Dengan cepat Kim Bum memindahkan pakaian kotor ke mesin cuci. Setelah itu dia mencuci peralatan yg telah dipakai memasak tadi.
Kim Jie pun turun kebawah dan menuju ke dapur.
"Aku sudah masak. Kamu makan dulu. Aku mau mandi dulu. Setelah itu kita berangkat." kata Kim Bum dengan senyum manisnya.
Ya, Kim Bum masih tampan dengan senyumnya meski sudah berusia 47 tahun.
Dan mengapa Kim Jie harus berangkat bareng Kim Bum? Karna Kim Bum adalah salah satu staf pengajar di kampus Kim Jie.
"Ne, Hyung. Tenang saja." sahut Kim Jie tersenyum lebar sambil menaikturunkan kedua alisnya.
Kim Bum berlalu cepat untuk mandi agar segera berangkat ke kampus.
#######
Kim Bum bukan hanya mengajar di kampus tempat Kim Jie kuliah, tapi dia juga mengajar di tempat kursus bahasa inggris EF.
Sekarang setelah mengajar di kampusnya Kim Jie, Kim Bum melesat dengan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju EF untuk mengajar kursus tersebut.
"Kim Bum-ah, hari ini ngajar berapa kelas?" tanya Hye Sun yg menghampiri Kim Bum dari belakangnya.
"Ck, bisakah menyapa dulu?" sahut Kim Bum dengan pertanyaan.
"Hehehe... Mianhae. Baiklah, annyong Kim Bum-shi." kekeh Hye Sun yg disambung dengan menyapa Kim Bum.
Kim Bum pun memasang wajah datarnya.
"Ne, anniyong Hye Sun-shi." sahut Kim Bum datar.
"Jadi?" tanya Hye Sun.
"Mwo?" Kim Bum tanya balik.
"Ck, kau mengajar berapa kelas?" tanya Hye Sun.
"Dua. Waeyo?" sahut Kim Bum dan kemudian tanya balik.
"Ani. Kalau kau ada waktu, beberapa pengajar mengajak berkaraoke." sahut Hye Sun.
"Hehehe... Gommawo untuk kalian. Tapi saya masih banyak kerjaan. Jadi tidak bisa." tolak Kim Bum secara halus.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAST PROFOSAL
RomanceKim Sang Bum, pria berusia 47 tahun yg selalu gagal dalam kehidupan percintaannya. Dia selalu dijodohkan oleh orang tuanya dari usia 27 tahun sampai sekarang saat orang tuanya telah meninggalpun dia masih sendiri. Kim So Eun, wanita berusia 27 tahun...