Main Part -2 ( celaka )

13 2 1
                                    

[ Av's POV ]

Swag bener - bener swag. Sumpah gue kaget bener kalo ternyata itu temen - temen gue dari Singapura tepatnya dari SNVC ( Shoes Not Voice Club ) organisasi ternama didunia tapi organisasi ini hanya diketahui oleh pihak - pihak ternama saja.

"Dherfan, Zein, Alka, Jiko ! Udah jangan bengong melulu bantuin gue diri kek. Dasar tuh Av udah maen pukul - pukul titik lemah gue. SWAG dah!!!" ujar Kina dengan sedikit rintihan

"Sapa suruh kalian kesini pake nyamar - nyamar barang. Gue kan cuma refleks marah huh.."

"Serah deh serah.." ujar Alka

"Eh oppa Alka udah pulang nih dari kampung halaman?? Btw mana buah tangannya??" seringai ku sangat lebar

"Au ah Av disana gue cuma ngehabisin waktu sama Imo grity."

Kami semua pun tertawa melepaskan kegelian atas kata - kata yang dilontarkan Oppa Alka si kulit putih cerah itu. Tapi byusseett dah ada yang cemburu tuh ngeliat kedekattan gue sama Alka siapa lagi kalo bukan si DHERFAN ya Dherfan itu Mantan Pacar gue udah jelaskan yakkk....

"Emmm btw ngapain kalian kesini?? Dherfan jawab napa dari tadi diem mulu!" lontarku sambil menekan kata diem.

Merasa ada yang memanggil namanya Dherfan langsung menatap tajam kearah gue.

"Ada tugas Av!" jawabnya menyeringai sinis kearah ku. Aku langsung mendekatinya dengan senyuman manis milikku.

"What it is?? Important??"

"Yes honey, disini ada Bandar Narkoba Internasional entah itu laki laki atau perempuan."jawab Dherfan memelukku dengan sedikit ciuman dipipiku. Byusset dah kayanya nih pipi merah banget..

"So kalian udah dapat izin pengaktifan belum dari singapura dan dari sini??"

"Udah bu ketuan yang cantiknya kaya ARIANA GRANDE. wkwkwk." jawab Alka mendekati gue.

"Shut up! Kalian harus jaga this secret."

"Ok ibu ketuan, saya Kim Dherfanzah France Joondi lapor untuk penyematan tanda pengaktifan SNVC. Laporan selesai."

Kina pun menyerahkan tanda pengaktifan ke gue dengan senang hati gue menerima tanda itu lalu gue sematkan keseluruh anggota.

"Penyematan tlah selesai hormat grak. Tegap grak.. Bubar barissan jalan."

Selesai lapor Dherfan pun menghampiri gue dengan senyuman manisnya.

[ Author's POV ]

"Eh Ars! Kok sih Av lama yak?" tanya Refi penasaran. Arsya pun juga ikut penasaran lalu menarik tangan Refi untuk mengikuti langkahnya. Ditengah jalan mereka berdua pun terhenti saat melihat BALOK es yang sedang bingung.

"Luh nyari siapa bro??" tanya Arsya ssenyum tipis mengembang diwajahnya.

"Anu.. Itu si BUKET. Loe tau nggak dia kemana?? Soalnya pak Sas nyuruh gue buat bantu si Buket." jawab Rendi datar lalu menggaruk garuk kepalanya yang nggak gatal itu.

"Sini elo juga ikut." Arsya menarik lengan Refi dan Rendi menuju lorong sepi.

"...jalan."

Refi, Arsya, dan Rendi pun membelalakkan matanya kearah Av dkk. Mulut Refi pun terbuka dengan lebar tanpa jeda sedikit pun seperti badai yang berhembus nan kencang. Rambut teman Av pun mengayun tenang saat tertiup angin segar dari bekas hujan.

"Omg,, yatuhan makhluk apa yang sudah kau ciptakan dan kau taruh didepan mataku sekarang ini??" teriak Refi yang berhasil membuat gendang telinga Arsya dan Rendi ingin pecah.

YOU ARE!!Where stories live. Discover now