Part 1

748 70 9
                                    

Aku mencoba menetralkan detak jantungku yang berdegup liar sedari tadi dan mulai mengetuk pintu.

"Masuk.." sebuah suara terdengar

Aku masuk dengan perlahan, berjalan kearah meja dan menyimpan cangkir ditempat yang aman dan terjangkau pemilik meja.

"Your coffee mister" kataku sopan

Dia mengalihkan pandangannya dan melihatku. Selalu dengan tatapan tajamnya. Dan aku selalu gugup dibuatnya.  Tak mau kalah aku pun melakukan hal yang sama. Menatapnya. Tapi mungkin tatapan yang kuberikan adalah tatapan memuja. Oh bagaimana mungkin aku tidak merindukan raut wajah itu untuk seminggu. Aku akan gila jika tidak melihatnya. Untuk itu aku harus mengingat banyak-banyak agar rinduku nanti mungkin bisa tidak segila yang kubayangkan.

"Thankyou min" sebuah suara menyadarkanku.

Apa katanya tadi? Min? Aku tidak salah dengarkan? Berapa lama aku tidak mendengar panggilan itu darinya?

Seperkian detik dari keterkejutanku, aku mencoba mengontrol ekspresiku dan tersenyum semanis mungkin.

"Your welcome mister, ada yang lain lagi?" Kataku

Dia hanya menatapku. Lagi.

"Aku hanya membutuhkan laporan keuangan selama 3 bulan terkahir ini. Aku harap kau dapat menyelesaikannya hari ini juga sebelum jam kerja berakhir"

"O...oh...ba-baik mister" jawabku terbata.

***
Laporan keuangan 3 bulan? Hell! Dia mencoba membunuhku atau bagaimana? Perusahaan ini perusahaan besar yang bergerak diberbagai macam industri dan untuk membuat laporan keuangan setiap bulannya dibutuhkan minimal 5 accounting handal. Dan saat inidia menyuruhku merekapnya dalam satu hari. Seorang diri. Neraka.

***
"Hai nona so sibuk ayo kita kekantin" sebuah suara mengintrupsiku

"I have many things that i must to do wookie..." kataku memelas

"Oh hentikan mata berkaca kaca itu, aku tak mungkin bisa membantumu, bagian pemasaran sedang menggila kau tau" jawab wookie

"Aku tau..." aku mulai mengerucutkan bibirku. Kebiasaanku saat kesal.

"Kau bisa melakukannya, tentu saja pasti bisa karna kau sekertaris pilihan 'the boss' kan " katanya lagi sambil mengedipkan mata

"Wookieeee..."

"Ya...yaa.. baiklah aku takkan menggoda mu lagi, sekarang apa kau ingin kubelikan sesuatu dari kantin?" Tanyanya lembut

"Ani...aku akan membelinya nanti untuk saat ini aku sudah cukup kenyang melihat pekerjaan ini"

"Baiklah tapi jangan lewatkan makanmu okee?ingat kau punya lambung dan anemia yang merepotkan"

"Ne ahjumma~~"

"Aissshhhh jinjja" wookie berlalu dengan menggerutu.

***
11:30

Yaatuhan sudah berapa lama aku disini? Bahkan jam kantor sudah lewat beberapa jam yang lalu dan aku baru menyelesaikannya sekarang. Dan apakah 'the boss' sudah pulang? Aku tak melihatnya keluar dari ruangannya sedari aku memberikannya coffee tadi.

Aku meminum air putih yang tersisa digelasku selagi menunggu laporan keuangan yang diprint kemudian merapihkan kemeja dan rok ku. Saat berdiri aku merasa sedikit pusing dan kurasa lambungku sedikit berulah. Jangan bilang kedua penyakitku ini kambuh bersamaan. Oh ini akan sangat merepotkan. Kumohon jangan saat ini aku harus memberikan laporan terlebih dahulu.

Kulangkahkan kakiku dan mengetuk pintu. Sedikit berharap kyuhyun sudah pulang tanpa kusadari.

"Masuk..." pupus sudah harapanku

Aku membuka pintu secara perlahan dan melangkah mendekati meja. Kyuhyun tengah berdiri dibelakang kursinya melihat pemandangan kota diluar yang tak pernah ada waktu tidur.

"Maaf laporannya sangat terlambat mister" kataku lemah, oh tidak pusing dan lambungku semakin menjadi.

Kyuhyun membalikan badannya, dia menatapku. Perlahan ia memutari mejanya dan mendekatiku. Aku tidak bisa bergerak, sedikit saja aku bergerak aku tidak yakin dapat menjaga keseimbanganku, pusing ini semakin menggila rasanya.

Kyuhyun memegang kedua pundakku. Oh apa aku berhalusinasi saat ini? Ia memelukku. Hangat sekali. Jika memang penyakitku ini memberikanku halusinasi semenyenangkan ini aku rela kambuh setiap hari. Aku mulai gila rasanya.

Aku beranikan membalas pelukan kyuhyun dan menenggelamkan kepalaku didadanya, mencium aroma maskulin laki-laki tangguh.

Mungkin halusinasiku ini mulai bercampur dengan khayalanku, kyuhyun sedikit melepaskan pelukannya dan melihatku. Tatapannya lembut. Dia mengecup keningku lama lalu turun ke kedua mataku, hidungku, pipiku dan lalu bibirku.

Kumohon aku tak mau sadar dari halusinasi ini. Bibir kyuhyun sedikit kering namun hangat. Dia mengecup bibirku lembut kemudian menggigit bibirku lembut, memintaku untuk membuka mulutku, aku menuruti keinginannya lalu lengannya sepenuhnya meligkari tubuhku erat dan bibirnya yang mulai melumat bibir atas dan bawahku bergantian. Manis.

Kueratkan tanganku dipunggungnya. Dan mencoba untuk membalas ciumannya. Kyuhyun mulai mengabsen gigiku satu persatu dengan lidahnya. Kemudian menyentuhku lidahku dan mengajaknya berkenalan. Oh lututku rasanya berubah seperti jeli.

Kyuhyun adalah seorang dominan terbukti dari cara menciumnya yang menuntut. Lidahnya membelit lidahku kemudian menggigitnya lembut dan membawanya keluar kemudian melepaskannya. Kyuhyun menatapku yang tengah mengatur nafas dan menjulurkan sedikit lidahku yang ditariknya.

Setelah seperkian detik aku sadar dengan ekspresiku yang entah seperti apa. Belum sempat aku menarik lidahku masuk Kyuhyun lebih dulu menariknya masuk dalam mulutnya. Dia kembali menciumku dengan lebih menuntut. Terkesan bergairah.

Kyuhyun mulai mengalihkan tangan kiri yang asalnya di punggungku menuju pantatku dan meremasnya.

"Aaammhh..." desahku

Oh kyuhyun aku bisa gila. Rasa pusing ini semakin menggila. Dan aku tidak bisa bernafas karna ciuman kyuhyun. Aku mencoba mendorong dada kyuhyun menjauh. Aku butuh bernafas dan rasanya ini sangat pusing.

Setelah mencoba mendorong lebih keras akhirnya kyuhyun melepaskan ciumannya dan menatapku. Entah tatapan apa itu. Aku melihatnya dan tersenyum lalu membersihkan air liur yang mungkin kutinggalkan di sekitar bibirnya.

Kyuhyun masih memelukku erat dengan tangan kanan dikepalaku dan tangan kiri dipantatku dengan remasannya. Posisi kami seperti tengah ter- 'pause' dalam video panas.

Pandangannku mulai mengabur karna rasa pusing yang semakin menjadi. Oh apa halusinasi ini akan segera berakhir? Aku sudah tidak kuat menahan mataku saat semuanya berubah menjadi gelap.

***

Bias-bias matahari mulai memasuki retina ku sehingga mengusikku untuk segera bangun. Aku mencoba membuka mataku dan bangun. Oh kenapa pusing ini masih ada.

Aku melihat kesebelah dan terdapat air putih dalam gelas diatas nakas. Aku meciba menggapainya dan meminumnya. Setidaknya pusingku sedikit berkurang. Setelah minum aku memperhatikan sekekelingku dan mulai bertanya sejak kapan aku mempunyai jendela sebesar itu dengan tirai buludru biru tua? Dan sejak kapan aku mengganti cat kamarku yang berwarna pink lembut menjadi putih pucat? Lalu sejak kapan ranjangku berubah menjadi kingsize? Lalu darimana datangnya kemeja putih kebesaran ini menempel ditubuhku?

Setelah beberapa detik baru aku sadari. Oh tuhan dimana ini? Lalu pakaianku dimana? Dan halusinasi yang semalam?
Yaa tuhan jangan katakan bahwa itu...

TBC

***

Please kasih komen yaaaa biar hyun tau gimana tulisan hyun :p

yesterday its never be come againTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang