Chapter 01 - Kenyataan Pahit

1K 70 1
                                    

Surya telah menampakkan sinar emasnya dari ujung timur dan membangunkan seorang laki-laki yang sedang menggeliat diatas tempat tidurnya. Pagi yang sangat cerah untuk memulai aktivitas. Jungkook bangun dari tidurnya setelah mendengar suara alarm dari atas nakasnya.

"Jungkook!Cepat bangun! Kau akan terlambat!" Seru seorang wanita paruh baya yang merupakan ibu jungkook.

ia segera bangun dan membersihkan tubuhnya. Setelah beberapa menit, ia itu turun dengan seragam kuning kebanggaanya. Hal yang perlu kalian ketahui, Jungkook adalah siswa berprestasi dikelasnya meskipun sering kali terlambat masuk sekolah.

"ibu, ayah! aku berangkat!" serunya sambil mengikat tali sepatu dengan terburu-buru. Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah setelah libur semester.

"Apa kau tak makan dulu?" Jeon Miso khawatir pada anaknya yang selalu telat makan.

"Aku kenyang eomma!" setelah mengatakan itu ia bergegas pergi dan berlari menuju rumah Soyung, teman kecilnya.

"Baiklah, hati hati. "

***

Pukul 06.43

Soyung sedang berdiri di depan teras sambil melihat jam tangannya. Ia baru menyadarinya sekarang bahwa menunggu adalah hal yang membosankan.

"mengapa ia lama sekali! 17 menit lagi gerbang di tutup!" ia menggerutu pada dirinya sendiri. Ia sangat bosan.

"Punya kakak juga tidak bisa di andalkan! apa ia pantas di sebut kakak!" ia tidak berbicara sendiri sekarang, melainkan menyindir seorang pria yang tengah berdiri di belakangnya.

"Yak! park soyung! Apa yang kau katakan!" Park Jimin tidak habis pikir dengan adiknya yang tidak pernah menganggapnya sebagai seorang kakak. Tapi apa boleh buat, Soyung adalah adik satu-satunya dan ia harus menyayanginya.

"Memang kau kakak yang sangat buruk! Aku kesal padamu!" ia melipat kedua tangannya di depan dada dan membuang muka.

"Aku sedang buru-buru soyung. Hari ini aku ada jam kuliah pagi. Maafkan kakakmu ini, ya?" ucapnya sambil mengacak poni soyung.

"Yak jangan merusak poni ku!" Soyung kesal dengan tingkah kakaknya yang selalu merusak poni yang telah ia rapikan selama hampir setengah jam. Setelah beradu mulut dengan Park Jimin, ia melihat pria yang ditunggunya tadi, soyung segera berpamitan dan menghampirinya.

"Yak, mengapa kau terlambat lagi? Bukan kah alarmmu sudah aku ubah kemarin? Mengapa masih terlamabat? Aku bosan menunggumu!" pertanyaan yang ia susun rapi sebelumnya tak terjawab oleh Jungkook.

"Cepat, kita akan terlambat. Jangan berbicara terus. Aku tak akan mendengarkanmu." ucapnya sambil menarik tangan soyung.

"Aish..." Soyung hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

Jungkook tak mengajak Soyung menuju halte melainkan berlari. Tentu saja Soyung menggerutu. Bagaimana tidak, butuh waktu sekitar 20 menit untuk sampai di sekolah. Jungkook benar-benar menyusahkan.

"Hosh...hosh..." Mereka telah sampai, meskipun 2 menit lagi gerbang akan ditutup. Mereka berhenti di sebuah koridor dengan nafas tersenggal-senggal karena berlari.

"Dasar bodoh! Kau membuatku berkeringat!" Gerutu soyung pada jungkook yang tengah berdiri sebelahnya.

"Hosh..hosh. maafkan aku."

"Hanya itu yang kau katakan?"

"Cepat!" jungkook kembali menarik tangan soyung untuk menuju kelas.

"Dasar kau." Hampir saja ia memukul kepalanya namun Jungkook telah lebih dulu mengajaknya kembali berlari.

***

Stuck In Love With My BestfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang