Chapter 07 - Jieun dan Sumpit

342 36 2
                                    

Hari ini ia masuk sekolah tanpa Jeon Jungkook. Benar, Kelinci busan itu di scors selama 2 hari. Soyung berinisiatif mengajak Jungkook tetap pergi bersama namun dengan arah yang berbeda.

Ia menyuruh Jungkook berangkat tetap mengenakan seragam tapi tidak ke sekolah, melainkam membantu bibi Choi di kedai Ttobokinya.

Awalnya jungkook menolak, namun soyung mengancam akan memberitaukan pada ibunya jika Jungkook terlibat perkelahian disekolah dan akhirnya Jungkook mengiyakan dengan Terpaksa.

Dengan wajah sumringah ia masuk kelas. Namun baru beberapa langkah saja, ia berhenti. Ha naa duduk di tempat duduk Jungkook.

Ia menghela nafas sebelum akhirnya berjalan menuju tempat duduknya. Sejenak hening karena hanya ada mereka di sana.

"Soyung, aku ingin minta maaf," ucapnya sebagai pembukaan.

"Untuk apa?" Ia berusaha tetap santai meakipun sebenarnya hati sudah ingin berteriak.

"Te-tentang kemarin. Aku akan memutuskan Jun demi pertemanan kita," ucap ha naa tetap menunduk.

"Pertemanan?" Soyung sedikit terkejut dengan kata pertemanan diantara dirinya dengan Ha Naa. Ia tersenyum samar.

"Tidak perlu menjadi rendah diri dan putus dengan Jun. Aku lihat, kalian sangat cocok."

"Sungguh, aku tudak benar-benar merusak hubungan kalian. Aku ingin tetap berteman dengan mu,"

Soyung berdiri dari duduknya. "Aku akan tetap memafkanmu. Namun tidak dengan pertemanan. Karena yang aku tau, diantara pertemanan tidak ada penghianatan," ia pergi meninggalkan kelas entah kemana. Langkah kakinya asal melangkah hingga menuju kamar mandi.

Ia masuk disalah satu bilik dan duduk diatas toilet sambil memeluk lututnya. Ia tidak tau apa yang harus ia lakukan sekarang. Sejujurnya ia tidak tega dengan Ha Naa tadi.

Ingin sekali ia memeluk temannya itu dan kembali berteman. Namun mengingat perilaku jahatnya waktu itu, ia mengurungkan niatnya.

Tidak ada yang bisa ia percaya hari ini. Terlalu banyak Orang yang ia sayangi dengan sengaja melukai hatinya.

"Kook aku akan menangis sekarang," ucapnya monolog membendung air matanya. Baru saja ia meminta izin untuk menangis. Ia mengingat ucapan Jungkook kemarin saat di taman bermain.

"Bukan, maaf tentang kemarin. Ciuman kemarin,"

"Oh itu, ah iya." Kali ini benar-benar gugup. Ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Apa kau sungguh memaafkan aku?" Tanya jungkook mensejajarkan langkahnya dengan soyung.

"I-iyya," ia mengangguk. Jungkook mengusap pucuk kepala Soyung tanpa memerdulikan bagiamana susahnya Soyung menahan degupan di jantungnya.

"Soyungie.." panggil Jungkook membuat Soyung sedikit terkejut. Panggilan itu biasanya hanya digunakan saat Jungkook serius padanya.

"Hmm," ia takut suaranya akan terdengar bergetar.

"Jangan menangis tanpa izin dariku. Paham?"

Entah sudah berapa menit ia berada di dalam kamar mandi. Ia tidak peduli dengan tidak hadirnya ia di kelas.

Stuck In Love With My BestfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang