Who is He - 8

3.7K 209 1
                                    

Pagi ini, Viola sangat bersemangat untuk pergi ke Sekolah. Karena pulang sekolah nanti, Club Mading akan mengumumkan siapa saja yang menjadi anggota Club Mading.

Viola merapikan seragamnya. Mengepang rambutnya ke pinggir. Lalu mengambil tasnya dan melangkahkan kakinya menuju meja makan. Ada Keo dan Dinda disana. Viola mengerutkan keningnya saat melihat Keo sudah bangun. Biasanya, Keo baru bangun sekitar jam sebelas siang.

"Subhanallah, Kakak nya Vio udah bisa bangun pagi. Terharu." Viola menunjukan ekspresi terharu yang dibuat – buat.

"Harusnya sih pagi ini gue masih di kamar. Cuma dosen rese tuh nyuruh ke kampus pagi – pagi." Keo memakan mie gorengnya. Viola duduk disamping kakaknya.

"Mama hari ini kerja?" tanya Viola.

"Iya, banyak banget urusan di Kantor. Kamu hari ini gak akan kemana – mana kan?"

"Gak tau juga sih, Ma. Soalnya hari ini ada pengumuman seleksi anggota Club Mading."

"Lo ikutan Club Mading? Dih kurang kerjaan." Ucap Keo sinis.

"Mau – mau aku, lah." Jawab Viola tak kalah sinis.

"Yaudah, kalo pulang telat kabarin ya. Kalo Mama udah jelas pasti pulang malem. Kalian bawa kunci rumah aja." Keo dan Viola mengangguk.

"Eh, Vi, kemarin yang nganter siapa?" tanya Keo. Viola menoleh, agak terkejut dengan pertanyaan kakaknya.

"Kok Kak Keo tau?" tanya Viola. Seingatnya, kemarin Keo belum pulang saat Viola sudah di rumah.

"Oh tau dong. Pas lo balik kemarin gue baru keluar. Jadi gue tau deh."

"Ih jahat, bukannya tungguin adek nya balik dulu. Tuh, Ma, Kak Keo licik. Adeknya ditinggal sendiri di rumah, dia malah main sama ceweknya. Kak Flora tuh." Viola mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Dih sok tau lo bocah."

"Orang emang bener kan?"

"Nggak, Ma. Boong. Gak usah di percaya anak kecil ini."

"Enak aja anak kecil. Aku kan udah SMA."

"Gue udah mau lulus kuliah, mau apa lo?"

"Tua berarti."

"Dih rese."

"Tua mah tua aja deh. Gak usah ngeles."

Jika sudah seperti ini, Dinda hanya bisa diam. Ia tahu, kedua anaknya ini tidak serius. Jadi ia biarkan. Ya walaupun berisik.

"Yuk berangkat." Ucap Dinda mengambil tasnya.

***

"Eh Viola sama abang nya ya? Halo, Bang." Viola diantar Keo pagi ini. Mama nya berangkat menggunakan taksi tadi. Saat tiba di gerbang sekolah, Mario menghampiri Viola dan Keo. Seolah mereka sudah kenal lama. Mario mencium tangan Keo. Viola dan Keo menatap Mario aneh.

"Viola kalo di kelas baik banget loh, Bang. Sering jawab pertanyaan, nilainya bagus terus. Padahal belum seminggu dia sekolah disini."

"Yaudah Vi, gue ke kampus dulu." Keo menghiraukan Mario. Ia mengajak Viola tos seperti biasa. Mereka memang tidak sopan, tidak seperti pasangan adik kaka lainnya yang sopan dengan mencium tangan kakaknya. Saat mobil Keo pergi, Viola berjalan masuk ke dalam sekolah. Sedangkan Mario menunjukan ekspresi dinginnya, lalu masuk ke dalam kelas.

Who is He? [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang