Part 13

69 4 5
                                    


Liburan semester pun berakhir, tak terasa ia naik satu semester lagi yaitu semester 3. Tapi kali ini kelas kembali di pecah. Ray tak sekelas dengan edo dan shanty lagi

"ray tunggu, "

"woiiiiii" teriak edo saat ray keluar dari lift kampus,

"hoiii... "

"budek ah, gue panggil juga." ray hanya tersenyum.

"balik lo?" anggukan pelan ray

"oh ia ray, gimana lo sama cia?" tanya edo sambil menyenggolkan sikutnya.

"gimana apanya?" jawab ray mencoba tak membahas cia di depan edo.

"makin deket gak?" ray tak menjawab pertanyaannya hanya mengangkat bahunya.

"yaahh payah , feeling gue nih ya setelah liat cia semakin yakin ray, kayak cia ada perasaan ke lo dehh" ucapnya sambil menatapnya serius

"sok tauuuuuu!"

"seriusan, kenapa gak coba lo ungkapin sebelum di duluin si andri," ray mengehentikan langkah kakinya.

"Soal itu," ray langsung terdiam sejenak.

"Gue gak yakin do hehe."

"Jujur aja gue udah nyaman kayak gini" helaan nafas ray seolah pasrah, mengingat kembali perkataan andri waktu dulu. Hal itu membuat rasa pesimis.

"ya seenggak jangan di pendam ray, rasanya lebih perih di banding di tolak loh"

"gue bantuin deh.. kalau lo di tolak setidaknya lo tau sebenernya gimana perasaan cia ke lo, gimana?"

"kalau gini terus, lo gak bakalan tau ray, lebih baik sakit mana?"

"tinggal dari lo aja ray" lanjut edo seolah berusaha meyakinkan kepadanya, ray hanya terdiam dan melanjutkan langkah menuju parkiran.

"inget kata-kata gue rayyy" teriak edo saat ray tak menjawabnya dan memilih langsung pulang.

***

Ucapan edo ada benarnya, setidaknya biarkan tau sebenarnya agar ray tak menganggap kedekatan cia adalah sebuah harapan.

Setelah berhari-hari memikirkannya, ray pun dikit demi sedikit menuliskan perasaannya di selembar surat dengan kata-kata yang tak terlalu berlebihan.

"fuhh, selesai" helaan nafas panjangnya saat selesai menulis, di lipatnya dengan rapih dan di masukannya kedalam amplop putih dengan rapih.

"gue gak yakin, tapi setidaknya mencobanya" ray terus memandangi suratnya.

Terdengar beberapa orang berlari dari dalam kelas membuat ray langsung keluar kelasnya.

"ada gempa apa bom?" gumamnya semakin penasaran karena banyak mahasiswa berjajar di pinggir tangga seperti ada sesuatu yang terjadi.

Dengan susah payah ray pun bisa melihat apa yang terjadi dari lantai 4. " itu kan andri" ray melihat andri berdiri di tengah lobby kampus sambil memegang saxophone,

Dan dari kejahuan terlihat cia berjalan perlahan dengan penutup mata. Semua mahasiswa sekejab membisu sampai cia berada di tengah-tengah bersama andri.

Penutup matanya pun terbuka perlahan, cia terlihat sangat terkejut sambil menutup wajahnya. Matanya melihat sekeliling karena begitu banyak mahasiswa yang melihatnya di bawah sini.

"Ciaaaa, " ucap andri menggunakan microphone yang sudah ia sediakan.

"hari ini, aku persembahkan lagu special buat kamu" andri pun bersiap-siap memainkan saxophone nya. Irama yang keluar dari saxophone terdengar suara sangat romantic di tambah lagu yang andri bawakan adalah lagu "kangen" dari band dewa19.

Cinta Tak Bersampul [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang