👻👻👻Samah sadar bahwa kehadirannya di sekitar Sehun membuat pria itu risih dan merasa jengkel, normal saja kalau Samah pikirkan Sehun baru bangun dari komanya dan tiba-tiba Samah selalu muncul di hadapan Sehun dan bertingkah seolah-olah mengenalnya walau kenyataan memang mengenal Sehun, kalau dia di posisi Sehun juga pasti akan merasa risih.
Samah menghapus air matanya yang mengalir begitu saja mengingat Sehun selalu berhasil membuat mood nya tiba-tiba hancur. Pengaruh Sehun bagi hidupnya sangat besar.
"Kenapa sih, mikirin Sehun lagi ya?" Tanya Wendy duduk di hadapan samah yang di jawab anggukan lemah.
"Lo ke perpustakaan mau cari bahan atau buat nangis sih?" Tanya Lisa sambil menutup buku yang di depan Samah untuk kedoknya saja.
"Gimana dong? Gw mau lupain Sehun tapi susah masa ya gw harus balik ke Tangerang pulang ke orang tua gw?"
"Jangan!" Kompak Lisa dan Wendy bagaimanapun mereka berdua tidak ingin pisah jauh dari Samah, Mereka berdua langsung mendapatkan tatapan maut dari para mahasiswa yang sedang fokus membaca.
Mereka berdua langsung menunjukan cengiran tanpa dosa membuat Samah terkekeh geli.
"Tadi nangis sekarang senyum-senyum ga jelas"
"Terus lo maunya apa sih Lisa sayang? Mau gw nangis terus?" Samah memutar bola matanya malas.
"Kalau gw yah Sa, cuman mau bilang lima menit lagi kelas lo mau di mulai, lo bilang bakalan ada kuis" Ucapan Wendy berhasil membuat samah berdiri dan spontan menggebrak meja dengan keras.
"Sssssst!" Desis semua mahasiswa membuat Samah malu dan buru-buru keluar dari perpustakaan, kali ini gantian Wendy dan Lisa yang terkekeh geli.
Samah berjalan dengan cepat menuju kelasnya sekali-kali melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya.
"Aduh maaf" Samah memegang kepalanya yang terasa pusing saat menabrak seseorang yang ternyata adalah Sehun.
Samah hendak berucap hal-hal yang biasa dia katakan ketika bertemu Sehun namun semua itu dia urungkan. Jauhin Sehun secepat mungkin. Bisik hati kecil samah.
"Maaf yah" Samah bersikap biasa saja lalu membenarkan tasnya dan buru-buru meninggalkan sehun.
Sehun hanya mengangkat bahunya sama sekali tidak perduli dengan Samah yang bersikap biasa saja, malahan Sehun merasa senang karena tidak di ganggu olehnya.
👻👻👻
Move on itu tidak semudah yang kita pikirkan atau kita ucapkan prakteknya itu yang sangat susah, andai move on itu semudah membalikan telapak tangan, seperti Samah yang saat ini berdiri tidak jauh dari Sehun dan irene yang sedang menikmati kebersamaan mereka berdua duduk di bawah pohon saling melemparkan candaan satu sama lain.
Lagi-lagi air mata Samah mengalir begitu saja, semua tidak adil ingin rasanya Samah berteriak pada Sehun kalau dia adalah kekasihnya di saat dia jadi arwah.
Samah berdecak geli membayangkan Sehun yang akan mengatainya gila di tambah Irene yang pasti akan memakinya habis-habisan.
Mata Samah juling melihat wajah Kyung-soo yang begitu dekat dengannya lalu keduanya tertawa bersamaan.
"Lo mau nyium gw apa kak wajah lo dekat amat sih" Kyung-soo terbahak mendengar ucapan Samah dan mengacak rambut samah dengan gemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil Beside You • Osh [Completed]
FanfictionKisah seorang gadis yang berusaha mengejar cinta dari seorang pria yang dulunya arwah, dan ketika dia kembali ke tubuhnya ingatan dia ketika mencintai gadis itu hilang. Yang ada rasa benci karena gadis itu terus-menerus berada di sampingnya.