14👻

7K 1K 30
                                    


👻👻👻

"Tapi bercanda deh, gw udah ga liat Sehun, emang dia masih di sini?" Samah mengangguk.

"Beb kamar yuk" Tanpa menunggu jawaban Sehun langsung menarik Samah ke kamar kostnya.

"Bisa ga sih ga tarik-tarik?"

Samah dan Sehun duduk di tepi kasur, Sehun menjatuhkan kepalanya di bahu Samah dengan kedua tangan menggenggam kedua tangan Samah.

"Tadi kenapa Lo nangis beb?" Tanya Sehun membuka obrolan.

"Ga nangis, tadi gw nguap" Sehun mengangkat kepalanya dan memincingkan matanya menelusuk mata Samah untuk mencari kebenaran.

"Lo bohong beb" Sehun mengubah wajahnya jadi datar.

"Apa yang Lo sembunyikan dari gw? Bilang gw sekarang atau Lo gw perkosa malam ini" Samah berdecak kesal sambil memukul lengan Sehun.

"Ancemannya ga lucu"

"Mana ada ancaman yang lucu, lagian itu bukan ancaman"

"Terus kalau bukan ancaman apa?" Kedua alis Samah saling bertautan dan memandang Sehun dengan Bingung.

"Itu sebuah pilihan, cerita atau ga" Samah memutar bola matanya.

"Ga mau cerita nih?" Sehun sudah memegang kaus Samah dan akan menariknya.

"Ehh iya gue cerita dih" Samah langsung menampar tangan sehun.
"Lo gila yah? Lo itu masih setan, kalau mau enaena gw nanti aja kalau Lo udah hidup"

"Eh? Bener yah? Gw bakalan tagih janji Lo" Sehun tersenyum senang.

"Tapi halalin dd dulu mz" keduanya saling tertawa.

"Back to the topic, apa yang ngebuat Lo nangis tadi, heum?" Sebelum menjawab Samah menghela nafas.

"Gw udah tanya sama kedua orang tua gw tentang masalah yang Lo hadapi, dan Lo tau ga konsekuensinya kalau Lo sadar nanti itu, Lo bakalan lupa semua yang Lo jalani selama tiga tahun ini sebagai arwah, gw hiksss" Samah sudah tidak sanggup lagi melanjutkan perkataannya dan menangis.

Sehun mengerti apa yang akan Samah katakan dan langsung menarik Samah kedalam pelukannya.

"Gimana dong hun kalau Lo ga inget sama gw hiks?" Sehun mengelus kepala Samah lembut sejujurnya Sehun juga bingung akan menjawab apa.

"Mana mungkin gw ngelupain Lo? Gw sayang banget sama Lo, gw yakin walaupun otak gw melupakan Lo tapi ga sama hati gw, hati gw pasti bakalan ngenalin Lo" Samah mendongak dan menatap sehun.

"Janji?" Sehun mengangguk tanpa merasa ragu sedikitpun.

"Lagian kita juga ga tau kan kapan gw bisa balik ke tubuh gw" Samah tidak menjawab dan semakin mempererat pelukannya pada sehun.

Sebenarnya Samah sudah meminta bantuan kedua orang tuanya untuk mengembalikan arwah Sehun pada tubuhnya, walaupun tidak tau bisa atau tidak, kedua orang tua Samah akan mencari caranya.

"Pelukan terus, ga mau tidur?" Samah tidak menjawab dan hanya memeluk Sehun.

"Udah dong jangan nangis Mulu, kita jalani yang ada aja yah? Jangan membuang-buang waktu yang ada, karena kita tidak bisa mengembalikan waktu yang terlewati"

"Yah pak Sehun teguh" Samah terkekeh geli dan Sehun langsung menggelitik pinggang samah.

"Hun jangan ih, geli tau" Sehun tidak perduli saat Samah terus memukuli lengannya dan terus menggelitik.

"Hun udah ihh gw cape" Sehun langsung menghentikannya saat mengetahui rencananya berhasil.

Yah rencananya adalah menindih tubuh Samah.

"Hun berat awas ih"

"Gw suka liat Lo dengan posisi seperti ini, ayo memohonlah"

"Ga jelas banget sih?! Awas berat" tangan Samah memukuli Sehun namun dengan sigap Sehun memegang tangan Samah dan menaruhnya di atas kepala Samah hingga sang empu tidak dapat bergerak.

"Jangan bilang Lo beneran ma--hmmmmpph" Sehun menghentikan celotehan Samah dengan memagut bibir Samah dengan lembut.

Samah mendengus namun beberapa saat kemudian membalas ciuman Sehun dengan lembut.

👻👻👻

"Kak!" Samah memanggil Kyung-soo yang berjalan di depannya yang langsung berbalik.

"Kenapa? Oh mau nanya soal rumah sakit di mana Sehun di rawat? Maaf kayanya ga bisa deh, Kai nanti marah"

"Oh, ga usah kak gue udah tau kok"

"Tau dari mana?" Tanya Kyung-soo bingung.

"Sehun kemarin ngikutin Kai, jadi gw udah tau dari Sehun"

"Jadi Lo manggil gw mau apa?"

"Mau ngasih tau itu aja, cabut dulu yah kak, ada kelas gw" Samah melemparkan senyum manisnya pada Kyung-soo.

"Entah gw harus percaya atau ga sama wanita yang satu itu."

......

Samah menghentikan langkahnya saat melihat Kai berjalan ke arahnya, Samah langsung minggir karena masih mengingat dengan jelas kemarahan Kai kemarin padanya.

Saat Kai semakin mendekat Samah langsung berjalan dengan menunduk, berdoa dalam hati semoga saja Kai tidak melihatnya.

Samah terkejut karena menabrak seseorang dan ketika mendongak ternyata itu Kai, karena masih takut akhirnya Samah menunduk.

"Maaf yah kak, gw ga liat"

"Harusnya gw yang minta maaf" Samah langsung mendongak dan menatap Kai yang sedang tersenyum ke arahnya.

"Ma-makasud kakak apa?"

"Maafin gw kemarin marah-marah sama Lo, Lo pasti kemarin ketakutan yah?"

"Takut sih kak hehe, habisan baru pertama kali liat kakak marah sih" Samah menggaruk kepalanya dan terkejut saat Kai mengacak-acak rambutnya.

Samah lebih terkejut lagi saat melihat Sehun yang sudah berdiri tepat di samping Kai dengan wajah yang kesal.

"Gw kekelas dulu yah kak" pamit Samah Karena tau Sehun pasti cemburu lagi kepada Kai.

"Bareng beb!" Sehun menepuk bahu Kai yang langsung melihat ke arah Sehun, namun Sehun tidak menyadarinya karena langsung berlari ke arah Samah.

"Gw merasa ada Sehun" lirih Kai pelan.

"Ihh Sehun ngagetin" ucap Samah pelan namun Kai masih dapat mendengar nya.

"Kenapa dia seolah-olah sedang bercanda dengan seseorang? Tapi dia hanya berjalan sendiri, dan dia memanggil nama Sehun tadi, Gw benar-benar bingung sama tingkah lakunya"

Devil Beside You 👻👻

Devil Beside You • Osh [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang