01. Yatto Deaetta Na

1.7K 118 40
                                    

Rei sedari tadi masih mencari-cari kelas barunya. Sudah 3 jam lamanya dia berputar berkeliling sekolah sampai sesi pertama pun usai dan bel tanda istirahat berbunyi. Karena sudah menyerah, dia memutuskan untuk mencari tempat beristirahat yang tidak jauh dari tempatnya berdiri sekarang.

Rei merebahkan tubuhnya di tangga yang menghubungkan antara bangunan sekolah dengan kebun bunga di belakang sekolah. Angin semilir dan suasana sepi membuatnya memejamkan mata dengan damai. Tepat sesaat sebelum terlelap, ada si bangsat yang mengganggu acara istirahatnya.

"Ano.. sumimasen, apa yang kau lakukan di tempat seperti ini? Apa ada yang bisa aku bantu?" tanyanya.

Rei memperhatikan anak perempuan itu dari ujung rambut sampai ujung kaki. Dari penampilannya dia seperti murid biasa di sekolah, tidak menarik, batinnya.

"Tch, uruse naa, kalo kau mau membantuku mendingan anterin aku ke kelas 3B". jawab Rei masih setengah mengantuk.

Si perempuan ini pun menyetujuinya dan mengantarkan Rei hanya sampai tangga menuju lantai 3. Nanggung banget sumpah, batinnya lagi.

"Nah sekarang kamu tinggal naik terus nanti ada kelas yang memiliki papan kecil bertuliskan 3B".

"Arigatou," Rei pun segera berjalan meniggalkan perempuan itu dan masuk ke bangunan sekolah.

"Pstt hei, bukankah itu Tsukami Rei yang terkenal itu yah? Setau gue kemarin dia baru membintangi film action gitu! Kalian udah liat belom?!" bisik murid-murid yang sedari tadi memperhatikan kedua orang itu.

"Eh iya atuh! Gue juga sempet liat profil sosmednya, dia fashionable banget huhu kenapa dia bisa ada di sekolah ini ya?! Setauku sekolah internasional di prefektur sebelah lebih berkualitas untuk orang elit sepertinya". timpal salah seorang diantara mereka.

"Eits jangan keras-keras bodoh! Jangan sampai dia denger!" seru anak lainnya dengan sedikit berbisik.

Rei yang meskipun mereka bisik-bisik sekalipun udah kedengeran tetap tidak peduli dengan reaksi murid-murid di sekolah ini. Toh, dia sekolah cuma buat formalitas aja, sebenernya dia bisa aja rebahan di rumah ga ngapa-ngapain.

Setelah menaiki tangga yang sangat panjangg, sebenernya sih cuma beberapa anak tangga doang tapi Rei nya aja lebay. Dikarenakan ia ingin cepat-cepat sampai di kelas dan melanjutkan tidur cantiknya, ia jadi tidak sengaja kesandung dengan sesuatu yang besar, keras dan panjang dan jatuh terjerembab dengan tidak elitnya. Setelah dilihat-lihat rupanya dia kesandung oleh seonggok manusia yang dengan tidak tau dirinya tidur di tengah jalan.

"Eh bangsat kalo tidur jangan di jalan! Kesandung kan gue jadinya!" omel Rei kepada seorang cowok berambut blonde yang sedang tidur dengan menggunakan earphone.

Si lawan bicara hanya melirik sebentar lalu melanjutkan tidurnya. Rei yang udah terlanjur jengkel pun langsung tancap gas untuk menjitak kepala cowok tampan itu. Si cowok meringis pelan dan menggerutu sebal namun masih dengan nada malas tentunya.

"Cih, mendokuse... apa maumu?" tanya cowok itu sambil menggaruk tengkuknya.

"Mauku? Ya jelas kau harus meminta maaf dan menyingkir dari sini. Bisa-bisanya menghalangi jalan yang udah sempit gini". jawab Rei dengan tatapan kesal sekaligus malas menanggapi.

"Aku yang duluan ada disini, kau tak berhak mengaturku". Rei sebenernya ingin sekali membuang cowok ini ke sungai Nil namun karena ia ingin cepat-cepat tidur maka ia membiarkannya.

"Cih, awas saja nanti". Rei akhirnya tidak mempedulikan cowok itu dan mencari kelas barunya yang untungnya tidak jauh dari tempatnya jatuh tadi.

Rei memasuki kelas itu dan melihat hanya ada seorang cowok berkacamata sedang membaca buku. Cukup sepi, batinnya.

First Blood Life with Vampire [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang