=flashback=
*author pov
Siang ini di sekolah SMA Nusa Bhakti sedang mengadakan acara pentas seni. Setiap kelas wajib menampilkan karya-karya mereka.
Adinda Clarissa perempuan kelas 2 SMA ini tengah sibuk mempelajari gerakan tari yang akan ia tampilkan di pensi nanti. Adinda adalah seorang perempuan yang cantik, selain cantik dia juga baik, Mudah bergaul dan banyak temannya, banyak pria yang tergila-gila kepadanya. Tapi dia tidak sombong dia malah meladeni pria pria itu dengan senyuman. Adinda tidak pernah memberi harapan lebih, dia selalu menolak Tapi dengan cara yang halus. Para guru pun menyayanginya, banyak prestasi yang diperoleh mulai dari bidang pelajaran maupun dari seni tarinya."Adinda, bagaimana apa kamu sudah paham?" tanya seorang guru bernama fina yang juga menjadi pelatihnya.
"iya bu, saya sudah paham, dimulai sekarang bu?"
"iya coba sekarang kita gladi resik""baik bu"
Adinda pun menyetel lagu tradisional yang sesuai dengan tarian yang akan dibawakannya. Ia mulai menari, sangat gemulai dan juga anggun. Di luar jendela ada beberapa pria yang mengintip untuk melihatnya. Ibu fina yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya, kejadian seperti ini memang sudah tidak asing lagi.
Adinda pun selesai melakukan gladi resik, kini semuanya telah sempurna, baik dari kostum, gerakan, dan juga musiknya. Bu fina mengijinkannya untuk beristirahat sebentar sebelum satu jam lagi pensi akan dimulai.
Adinda berjalan menelusuri lorong sekolahnya sambil sesekali mengibas ngibaskan tangannya. Ia berniat menuju kelasnya untuk mengambil botol minumnya. Hari ini memang begitu menyedihkan, entah mengapa. Tadi sebelum sekolah ia melihat ayah dan ibunya sedang bertengkar, dia sudah sangat letih melihat kejadian itu. Tanpa sadar adinda menyucurkan air mata, ia membiarkan air matanya jatuh dengan harapan semua masalahnya akan hilang. Hinga tiba tiba..
BRUKK
"Aaww, LO KALO JALAN LIAT LIAT DONG!"
KAMU SEDANG MEMBACA
i believe i'm strong
Teen FictionKalau nanti kamu tidak ditakdirkan denganku. Percayalah, aku pernah begitu sungguh menginginkanmu. Memperjuangkanmu semampu yang aku bisa. Bekerja dengan keras. Sebab aku paham ada hal-hal yang harus aku taklukan. Hidup yang harus aku gapai kemudian...