Chapter 2: Can We Meet Again?

452 51 13
                                    

Jieun sibuk memegangi rambutnya yang ditata berantakan. Sedangkan pria di depannya memandang dengan tajam. Jieun agak takut menatap langsung mata pria di depannya. Ia memilih menunduk dan meminum segelas air yang sedari tadi ada di meja.

"Aku Joon Gi, kamu ji...eun kan?"

"i..yaa.."

"Aku merasa pernah melihatmu. Apa kita pernah bertemu sebelumnya?"

"Pencuri di jalan." Jawab Ji eun sedikit ragu.

Joon Gi mengernyitkan dahi mencoba mengingat-ingat. Namun dia masih menunjukkan wajah tidak acuhnya.

"Joon Gi-ssi, apa kamu adalah pewaris dari JK Grup?" Jieun mencoba bertanya untuk memastikan bahwa orang dihadapannya adalah benar pria yang dijodohkan dengannya.

"Aku pewaris mungkin, tapi aku bekerja sebagai CEO perusahaan IT untuk sekarang." Jawab Joon Gi masih dengan nada datarnya. "Jieun, kamu putri satu-satunya M-Grup? Yang terkenal dengan perusahaan keuangan itu kan?"

"Iya." Jawab Jieun masih dengan nada takut.

Joon Gi berpikir sejenak. Ini adalah kali pertama ia mengajukan pertanyaan pada teman kencannya, biasanya teman kencannya yang sibuk mencari tahu tentang dirinya. Joon Gi siap melancarkan aksi terakhirnya.

"Maaf tapi kurasa kita tidak cocok. Kamu terlihat seperti anak kecil bagiku. Ku kira aku bertemu dengan anak SMP." Ucap Joon Gi dengan nada yang cukup untuk membuat perempuan di depannya marah atau kecewa. Joon Gi bisa menebak apa yang akan terjadi padanya, ada air di depan Jieun, ia hampir yakin Jieun akan menumpahkan air itu ke wajahnya.

"Ye?" Jieun hanya keheranan dan memandang wajah Joon Gi. Kini ia tidak menunduk lagi. "Aku berusia 24 tahun Joon Gi-ssi mungkin aku terlihat sedikit muda memang." Ujarnya dengan senyum di wajahnya.

Joon Gi cukup kaget dengan reaksi gadis di depannya, sangat berbeda dengan apa yang dia pikirkan. Joon Gi tidak menyangka kata-kata yang biasanya sudah menjadi senjata pamungkas untuk ditinggalkan seperti hanya memantul begitu saja pada gadis di depannya. Joon Gi memikirkan kata-kata yang lebih menyakitkan untuk bisa lepas dari gadis di depannya.

"Kamu bukan tipeku. Gadis kecil dengan rambut berantakan dan bintik hitam di mukanya."

"Oh ini... maafkan aku, aku sengaja untuk berdandan seperti ini karena . . ." Jieun urung melanjutkan kalimatnya.

"Karena?" Joon Gi menunggu kalimat selanjutnya.

"Karena awalnya aku tidak setuju dengan perjodohan ini."

Joon Gi tersenyum, ia bersyukur bisa mendapat alasan yang sama dengan Jieun. "Kalau begitu ku rasa kita tidak perlu melanjutkannya. Kita tinggal bilang tidak cocok satu sama lain bukan? Senang mengenalmu Jieun-ssi." Joon Gi lalu berdiri dan hendak meninggalkan Jieun. Ini kali pertama dia meninggalkan tempat tersebut lebih dulu dari teman kencannya.

Joon Gi berjalan membayar tagihan dan setelah menyelesaikannya. Dia pun berjalan menuju pintu keluar saat sesuatu menahan langkahnya. Joon Gi merasa seseorang menarik jas nya. Ia melirik ke belakang dan ia mendapati Jieun tengah memegang jasnya dengan nafas sedikit terengah.

"Aku belum selesai berbicara. Aku bilang aku sengaja berdandan berantakan karena pada AWALNYA aku tidak setuju dengan perjodohan ini. Hanya pada awalnya saja. Joon Gi-ssi bisa kita bertemu lagi?"

Joon Gi sedikit terkejut dengan gadis di depannya tersebut. Gadis yang unik. Dia memandang wajah Jieun lekat.

@ @ @

"Mwo???"

"Iya Eonni aku juga tidak percaya. Bagaimana mungkin pria di jalanan yang menarik hatiku bisa menjadi pria yang ternyata dijodohkan denganku. Apakah ini bisa dibilang kebetulan?"

"Dunia benar-benar sempit. Lalu bagaimana? Kamu menyesalkan sudah berdandan aneh-aneh. Sudah ku bilang bagaimana jika ternyata pria yang dijodohkan dengan mu itu pria idaman mu."

"Hahaha, sudahlah aku tidak menyesal lagian sudah terjadi. Aku berdandan aneh tapi akan meninggalkan kesan mendalam padanya. Bukan kah bagus?"

"Micosso.." Respon Inna sambil menggelengkan kepalanya.

"Cinta pandangan pertama dan telah ditakdirkan oleh surga."

"Gila... kamu sudah gila." Inna meninggalkan Jieun yang tengah sibuk dengan imajinasinya sambil memukul kan kertas ditangannya pelan.

Diusia menginjak 24 tahun ini kali pertama Jieun bisa jatuh hati pada seorang pria, walau tidak bisa dibilang bahwa dia jatuh cinta tapi setidaknya dia tertarik dan ingin tahu pria itu lebih dekat. Pria yang sangat menarik dan membuat ia ingin mengetahui lebih jauh tentangnya.

"JIEUNNAAAA, " teriak Inna dari ruangan lainnnya.

"Yeee, Eonni?"

"KERJAAA... jangan melamun!"

"Iyaaa.." Jieun pun sibuk memfilter foto yang ada di komputer depan wajahnya.

@ @ @

'Gadis menarik, tunggu bisa ku bilang gadis yang unik. Gadis pertama dari sekian banyak gadis yang dijodohkan dengan ku. Tidak marah saat diejek tentang penampilan dan terlihat sangat bersemangat.' Joon Gi memikirkan pertemuannya dengan Jieun tadi.

'Baiklahini akan menarik, aku akan menemuinya lagi. Setidaknya ini akan menjadi mainanyang menarik dan juga akan membungkam orangtuaku dari perjodohan dengangadis-gadis lainnya.' Joon Gi tersenyum. Dia kemudian sadar saat melihatpantulan dirinya dari spion. 'Ommo,aku tersenyum. Mengapa aku tersenyum?' Joon Gi lalu kembali berwajah datar danmempercepat laju mobilnya.

NB: Mohon maaf buat semuanya baru dilanjut lagi... hehe.. buat yang menunggu selamat mambaca (memangnya ada yang nunggu? ^^) Jangan lupa vote dan komentarnya ya.. terimakasih sudah mau membaca tulisan penulis amatir ini.. v^^v

[FF] Psycho's Love (END)Where stories live. Discover now