Chapter 5: I am Evil maybe like him

445 53 14
                                    

Joon Gi melirik sesekali ke sebuah gedung tingkat dua, dengan salon pada tingkat pertama dan sebuah kantor sederhana di tingkat dua bertuliskan Inna's Office. Joon Gi tampak ragu untuk keluar dari mobilnya. Ia tidak tahu mengapa ia bisa sampai di tempat itu. Jarinya sibuk memainkan setir mobil. Joon Gi menyandarkan punggungnya dan mulai fokus dengan gedung lantai dua yang terlihat sangat sepi. 'Apa hari ini dia tidak masuk kerja ya?' bisik hatinya. Joon Gi mulai membulatkan keputusannya, 'aku hanya harus minta maaf atas kata-kata kasarku kemarin, mungkin dia tersakiti dengan kata-kataku. Dia adalah wanita pertama yang menarik bagiku. Setidaknya aku harus meminta maaf.' Joon Gi selesai membuat keputusannya. Dia membuka pintu mobil dan bergerak menuju gedung tersebut. Saat dia akan membuka pintu salon bersamaan dengan Inna yang keluar dengan terburu-buru.

Inna menabrak Joon Gi, "mianhaeyeo." Ujar Inna cepat dan melanjutkan langkahnya yang tertunda.

"Inna-ssi!" panggil Joon Gi. Inna yang sudah berjalan beberapa langkah berbalik dan menatap pria yang memanggilnya. "Inna-ssi, anda atasan Jieun kan?"

"Pak, bisa kita bicarakan nanti aku sedang terburu-buru."

"Tungu, aku Joon Gi bisa aku bertemu dengan Jieun?"

Kini Inna benar-benar berhenti dan berbalik arah menuju Joon Gi, "Oh jadi anda yang bernama Joon Gi, jika terjadi sesuatu pada Jieun aku tidak akan memaafkanmu." Ujar Inna ketus.

Joon Gi mencengkram tangan Inna, "Apa maksudmu? Jelaskan padaku"

"Jieun tidak bisa dihubungi dari malam kemarin, percakapan kami terputus dengan teriakan Jieun. Aku sudah melaporkan pada polisi tapi belum ada kabar. Sekarang aku akan menuju kantor polisi lagi untuk mencari tahu kabar terbaru. Semua ini karena pria yang tidak menghargainya." Inna menekankan kalimat terakhir untuk menyindir pria dihadapannya.

Inna berlalu dengan mobilnya. Joon Gi segera masuk mobil. Dia mengubungi sekretaris. "Lakukan tracking pada nomer yang aku kirim." Perintah Joon So.

"Ini melanggar hukum pak."

"Lakukan perintahku, minta bantuan team keamanan sistem perusahaan untuk membantumu. Kuperintahkan untuk fokus."

"Baik pak!"

Joon Gi mulai khawatir dia bisa merasakan tubuhnya tidak bisa dikendalikan, pikirannya menjadi kacau. Beberapa kali Joon Gi menggigit bibirnya sendiri. Dia terus memandangi ponselnya berharap dia mendapat kabar terbaru.

Sebuah pesan masuk lengkap dengan koordinat posisi ponsel Jieun terakhir. Joon Gi segera memasangkan sabuk pengamannya dan memacu mobilnya secepat yang ia bisa.

@ @ @

Jieun merasakan kepalanya berdenyut, dia membuka mata pelan. Dia mendapati badannya diikat pada sebuah kursi dan mulutnya ditutup oleh kain. Jieun berusaha melihat sosok di depannya. Seorang pria muda bertopi tengah menghangatkan tangannya di perapian yang dia buat. Padangan Jieun terpendar oleh bias dari asap api yang panas.

Jieun memalingkan muka ke kanan dan kirinya dan kaget ketika ia melihat ada mayat-mayat wanita disana. Pria yang tadi sedang menghangatkan diri agaknya mulai menyadari gerakan Jieun. Dia mendekati Jieun. Sebuah pisau terlihat ada di tangan kirinya.

"Kenapa kau meninggalkan aku, WAE WAE.." teriaknya frustasi lalu diselingi tawa yang menakutkan. "Jika kamu tak mau bersama denganku maka aku akan membunuhmu. HAHAHAHA." Dia tertawa-tawa sambil mengacungkan pisau ke kanan dan kekiri. "Aku akan membunuhmu tapi akan aku hancurkan wajahmu itu jadi tidak akan pernah ada yang akan menyukaimu selain diriku."

Jieun menangis, dia mulai menyadari nyawanya dalam bahaya. Jieun sudah bisa melihat dengan jelas pria tersebut tapi ia sama sekali tidak mengenalinya. Dan melihat ada beberapa mayat disana Jieun tahu bahwa dia sedang berurusan dengan pembunuh berantai atau psikopat yang kejam.

[FF] Psycho's Love (END)Where stories live. Discover now