Chapter 11 (END): Psycho's Love

488 49 51
                                    

"Bangunlah Jieunna jangan tinggalkan aku."

Perlahan mata Jieun terbuka, ia segera menyadari keberadaan dirinya sekarang, rumah sakit. Jieun merasakan gerakan di tangan kanannya. Ia memalingkan mukanya dan menemukan Joon Gi tengah menunduk dan menangis dengan membenamkan kepalanya pada tangan kanannya.

Jieun berusaha yang terbaik untuk mengangkat tangan kiri, dia membelai kepala tersebut pelan dan bergetar.

"Jieunna?" Joon Gi menatap Jieun mata mereka bertemu, ada pancaran rasa takut yang Jieun rasakan dari kedua mata joon gi. Jieun berusaha memberikan senyum terbaiknya.

"Kenapa Oppa menangis?"

"Kamu baik-baik saja Jieun-a, mana yang sakit?" Joon Gi malah membalas pertanyaan Jieun dengan pertanyaan lan.

"Gwenchana, Oppa. Aku baik aku hanya sedikit lemas."

Bulir-bulir air mata kembali membasahi pipi Joon Gi, raut wajahnya berubah menjadi wajah yang lega. Jieun menggerakkan tangannya, walau masih bergetar dia berusaha melakukan yang terbaik untuk mengahapus air mata dari pipi joon gi. Joon Gi memegang tangan Jieun dan menciumnya, ia lalu mencium kening Jieun.

"Jangan pernah membuatku khawatir lagi. Jangan pernah pergi dari pandanganku, araseo?"

Jieun mengangguk pelan. Joon Gi lalu memencet bel untuk memanggil perawat dan tidak berapa lama dokter datang dan memastikan keadaan Jieun. Joon Gi bangkit untuk membiarkan dokter leluasa memerikasa Jieun, saat pandangannya tiba-tiba kabur dan ambruk.

@ @ @

"Jieunna!" Kata pertama yang keluar dari mulut Joon Gi.

Tangan kirinya merasakan genggaman hangat. Joon Gi memalingkan mukanya dan menemukan Jieun berada di sebelahnya. Tempat tidur mereka berdekatan. Walau masih berbaring Jieun menggenggam tangan Joon Gi.

"Jieunna, gwenchana?"

"Oppa, bukankah aku yang harus bertanya apakah Oppa baik-baik saja?"

"Aku tidak apa-apa." Joon Gi langsung bangkit dan beberapa warna tampak berpendar menghalangi pandangannya.

"Silahkan berbaring tuan, hemoglobin darah anda sangat rendah. Setelah transfusi darah yang anda lakukan anda tidak berisitirahat cukup."

Joon Gi menuruti apa kata perawat, dia akhirnya berbaring kembali namun tak melepaskan pandangannya dari Jieun. Perawatpun pergi setelah memastikan cairan infus mengalir dengan normal.

"Oppa, kudengar dari Eomma, Oppa menyumbangkan darah Oppa padaku."

"Itu bukan sesuatu yang panting, Jika darahku harus habis untuk membuatmu tetap hidup aku akan melakukannya."

"Oppa darah AB- sangat langka kau harusnya tidak melakukan transfusi itu. Saat ini hemoglobin mu rendah dan jika Oppa memiliki golongan darah yang umum, hal ini akan mudah diatasi dengan mentransfer darah pada tubuhmu. Tapi karena AB- sangat sulit didapatkan, Oppa tidak bisa melakukan apa-apa sealin harus menunggu tubuhmu sendiri untuk memproduksi sel darah merahnya."

"Tak apa, aku senang bisa menemanimu di rumah sakit. Sekarang tidak akan ada lagi yang memintaku untuk pergi karena aku pasien disini." Joon Gi tersenyum puas.

"Jangan pernah korbankan dirimu lagi untukku. Bagaimana jika aku hidup Oppa malah mati?"

Joon Gi tersenyum "Jieunna, aku tak menyangka golongan darahku sama dengan mu. Apakah ini takdir? Dengan begini darahku bisa selalu menolongmu kapanpun kamu membutuhkannya."

[FF] Psycho's Love (END)Where stories live. Discover now