Jieun terkejut melihat nama Joon Gi ada di layar ponselnya, dengan riang ia segera mengangakat panggilan itu.
"Yoboseyo? Oppa? Joon Gi Oppa?"
Diam
"Joon Gi Oppa? Wae Gaerae?"
"Ah Jieunna? Kamu baik-baik saja? Kau sudah keluar dari rumah sakit?"
"Aku keluar kemarin Oppa, Oppa aku kecewa karena kau tidak mengunjungiku sekalipun."
"Mianhae..."
"Kau tidak merindukan ku? Aku merindukan mu Oppa."
Joon Gi kembali terdiam sesaat, "Jieunna apa kau sudah bisa ke luar rumah? Bisa kita bertemu? Aku akan menunggumu di café terdekat dari rumah mu? Bisa?"
"Tentu saja Oppa, gendae Oppa kenapa suaramu terdengat sangat murung? Ku harap aku tidak mendengar kabar buruk dari mu."
"Gwenchana, semuanya akan baik-baik saja."
"Ye?"
"Sampai bertemu." Sambungan pun terputus. Jieun melihat ponselnya untuk memastikan bahwa panggilan telepon benar-benar terputus. 'Kenapa dengan Joon Gi Oppa?' bisiknya dalam hati.
@ @ @
Joon Gi meletakkan ponselnya. Ada perasaan baru yang dia rasakan begitu mendengar suara gadis itu. Ingin dia langsung pergi menemui gadis tersebut dan melihatnya langsung, memastikan keadaannya baik-baik saja.
Joon Gi melirik dokumen tentang laporan kesehatan dari dr. Psikolognya. Sudah dua hari Joon Gi menerima keterangan rekam medis dari dokter namun baru hari ini dia mendapatkan keberanian untuk menelepon Jieun. Gadis istimewa yang terasa begitu berharga bagi dirinya. 'Ini ku lakukan untuk dia. Untuk keselamatan jieun.' Ujar hati kecilnya namun matanya bergetar seakan tidak rela untuk melakukan apa yang sudah menjadi keputusannya.
Masih segar dalam ingatan ketika ia memukul penculik tersebut tanpa ampun. Jika saja Jieun tidak ada disana merengkuh pinggangnya, apakah kejadian robot berpuluh tahun yang lalu akan terulang? Apakah dia sebenarnya tidak berubah? Bagaimana mungkin dia yang jahat bisa keluar dari penjara emosinya? Bukankah sudah bertahun-tahun dia bisa mengendalikan emosi yang 'jahat' itu? Pikiran Joon Gi berkeliaran dia merasa beban berat ada di punggungnya. Bayangan Jieun yang kini selalu hadir dalam pikirannya dimana pun dia berada. Namun Joon Gi berusaha sekuat tenaga untuk tidak menemui Jieun.
Cinta? Apakah ini Cinta? Joon Gi menutup wajah dengan kedua tangannya dia berdiri dan berjalan menuju beranda rumahnya. Joon Gi hampir melabuhkan perasaannya pada Jieun ketika dia sadar cinta seorang psycho bisa melukai orang yang dicintai. Mungkin dia juga akan melakukan hal yang sama dengan penculik Jieun jika di masa depan Jieun pergi meninggalkannya. 'Aku tidak percaya diriku. Aku harus melepaskannya karena perasaanku ini akan melukainya, jika tidak saat ini mungkin akan terjadi nanti.' Bisik batin Joon Gi.
Langit yang selalu memberinya ketenangan kini terasa begitu hampa karena saat dia memandang langit, wajah Jieun yang ada di sana.
YOU ARE READING
[FF] Psycho's Love (END)
FanfictionJoon Gi seorang anak tunggal dari keluarga Chaebol yang menderita APD atau orang-orang mudah mengetahuinya dengan istilah psycho. Dia bisa hidup normal ditengah masyarakat karena terlatih untuk mengeluarkan emosi. Jieun seorang anak perempuan dari...