Tuan Lee terdiam seakan tidak percaya dengan apa yang dikatakan anak semata wayangnya.
"Aku tidak akan pergi ke Amerika ayah. Bisakah aku tetap disini memegang perusahaan IT seperti biasa?"
Tuan Lee mengernyitkan kening, "Beberapa hari yang lalu kau memaksaku untuk mengirimmu ke Amerika dan sekarang kau memintaku untuk membiarkan dirimu tetap disini."
"Aku memiliki urusan mendesak ayah. Aku rasa aku akan sembuh."
Sedikit terkejut tapi tuan Lee kembali menetralkan ekspresinya, "Sudah lama aku tidak melihat kau bersungguh-sungguh seperti ini." Tuan Lee akhirnya memberikan senyum pada anaknya. "Aku mendukung keputusan mu, nak. Lakukan apa yang kau sukai tapi berhati-hatilah karena sikapmu akan mempengaruhi banyak orang yang bekerja di perusahaan kita. Kau mengerti?"
"Aku akan berhati-hati ayah." Jawab Joon Gi mantap.
Nyonya Lee datang menghidangkan teh untuk suami dan anaknya.
"Bagaimana kabar hubungan mu dengan putri perusahan M-Grup?" tanya nyonya Lee mencoba masuk ke dalam pembicaraan.
"Aku tidak akan banyak berbicara, tapi kami behubungan baik." Jawab Joon Gi.
"Syukurlah, ini adalah kali pertama kau mau menemui wanita yang ibu jodohkan lebih dari sekali. Jangan menyakiti nya dengan kata-kata kasar. Gadis itu adalah gadis yang baik."
Joon Gi mengangguk setelah mengobrol sejenak, meminum teh yang sudah dihidangkan, Joon Gi lalu pamit.
@ @ @
'Oppa, eodi?'
'Aku di rumah orang tuaku. Kamu dimana?'
'Aku bekerja di kantor Inna eonni. Oppa ayo makan malam?'
'Baiklah, haruskah aku menjemputmu?'
'Aku akan menunggumu oppa. ^,^'
Joon Gi tersenyum dan menutup aplikasi chat-nya. Joon Gi melihat jam tangan dan masih menunjukkan pukul 5 sore, masih ada 2 jam untuk menjemput Jieun. Joon Gi lalu masuk ke mobilnya dan berhenti di sebuah toko bunga.
"Ada yang bisa saya bantu, pak?"
"Aku mau membeli bunga. Apa yang bagus untuk kencan dan makan malam?"
"Rose sangat bagus pak, white atau red?"
"Putih. Aku rasa putih lebih cocok untuknya. Buatkan dengan indah dan berikan buket yang besar."
"Baik, pak." Pegawai tersebut lalu meninggalkan Joon Gi. Joon Gi sibuk membaca sesuatu di ponselnya.
'ah iya, haruskah aku membeli coklat? Tidak tidak artikel ini berkata jika wanita sangat suka di beri bunga dan coklat namun sangat suka jika diberikan tas branded yang mahal.'
"Aku akan kembali dalam 30 menit, pastikan buket bunganya sudah selesai."
Petugas tersebut mengangguk, Joon Gi lalu langsung melesat ke sebuah pusat pembelanjaan. Masuk ke sebuah toko merk barang terkenal.
"Carikan aku tas edisi terbaru."
"Untuk siapa tuan?"
"Untuk pacarku." Jawab Joon Gi dan merasa geli dengan kata-kata yang keluar dari mulutnya sendiri.
Petugas tersebut memilihkan beberapa tas, Joon Gi tidak paham dengan selera Jieun. Ia lalu memilih tas yang paling mahal dari yang ditawarkan.
Misi selesai, setidaknya itu yang dirasakan Joon Gi. Dia terbiasa melakukan sesuatu secara tepat waktu. Joon Gi memandangi beberapa barang yang ada di bagasi mobilnya, Bunga, coklat, dan tas. Semua telah di bungkus rapi dengan nuansa warna pink. Joon Gi puas. Joon Gi menutup bagasinya dan mengamati pantulan dirinya di kaca mobil. "Aissh aku terlihat berantakan." Tidak cukup waktu untuk kembali ke rumah, Joon Gi lalu berbelok ke sebuah hotel tidak lupa membeli satu set pakaian. 'artikel itu berkata jika kebanyakan wanita suka pria rapih dan wangi.'. Joon Gi segera mandi dan menggunakan pakaian yang baru di belinya. Joon Gi memastikan semua nya telah sempurna. Dia lalu segera kembali menuju mobil untuk menjemput Jieun.
YOU ARE READING
[FF] Psycho's Love (END)
FanfictionJoon Gi seorang anak tunggal dari keluarga Chaebol yang menderita APD atau orang-orang mudah mengetahuinya dengan istilah psycho. Dia bisa hidup normal ditengah masyarakat karena terlatih untuk mengeluarkan emosi. Jieun seorang anak perempuan dari...