Aku, kamu, dan senja yang pernah kita ciptakan berdua

63 1 0
                                    


Kau ingat, kita pernah menciptakan senja saat berdua. Tepatnya di tanggal 4 Desember 2016. Aku dan kamu berdua saja, tak ada satupun yang ingin mengganggu kita saat itu, oh sudahlah, mungkin itu sudah kisah lampau yang tak lagi ada makna dibalik semuanya. Mungkin sudah menjadi kenangan, dan kau sudah melupakan. Selamat ya, aku ikut andil bahagia tentang kamu dan kekasih barumu ataupun gebetan baru kamu. Iya, aku cukup bahagia.

Kata orang, itu munafik. "Bahagia melihat orang yang kita sayangi dengan orang lain." Aku tak perduli, entah itu munafik atau tidak? yang jelas aku sudahi kisah kita berakhir sampai pekan ini. Ya Allah, aku lupa sekali. Sudah 3 bulan, kisah kita berakhir, mungkin hari ini aku sudah sadar setelah aku melihat kau dengan yang lain, memperkenalkan dengan mudah dihadapan teman-temanmu dan juga aku. Mungkin aku sedikit gila, namun ya sudahlah, aku harap ini adalah pukulan paling dahsyat untuk menyadarkan aku yang selama ini masih tertidur pulas atau terlalu nyenyak hingga aku lupa kita sudah berpisah dan kini kau bersamanya. Semoga kau bahagia, dan tidak untukku. Mungkin belum, namun tidak sekarang.

Jika suatu saat kau merindukan aku, jangan tanya kenapa? tapi jawablah, " ini maumu." Berkali-kali ku paksakan, namun tetap terlepas, berkali-kali aku pertahankan namun tetap menghindar, dan beribu kali ku teteskan air mata namun tak ada hasil. Sungguh nasib cintaku masih seperti ini adanya, belum happy ending atau masih dalam proses. Hingga aku perjuangkan sampai aku lelah, dan sedikitpun tak aku temui kelunakan hatimu untuk menyambutku dan menghargainya. Haruskah aku berlutut untuk kau mencintaiku lagi? apakah itu akan berlebihan? haruskah aku terjun payung agar kau tahu begitu besarnya cintaku padamu, apa aku harus sakit terlebih dahulu agar kau mengerti aku begitu ingin memilikimu. Mungkin ini yang kau katakan egois, aku hanya mementingkan diriku sendiri tanpa kau inginkan untuk kita nanti. Bahkan sampai saat ini aku masih belum percaya bahwa kau telah melupakan cinta kita dan hatimu bersama yang lain. Aku sama sekali tak percaya.

Ataukah aku terlalu bangga dengan diriku yang cantik dan seelok artis. ups.... sory. Keceplosan!

Mungkin aku terlalu berbangga diri kau sangat mencintaiku, namun pernah kau mengatakan, "kau sudah tak lagi mencintaiku". Hingga kau mudah membuka hati untuk orang lain dan mencintainya. Bagus jika kau sudah bahagia, asalkan kau tak membuat wanita itu sebagai pelarian untuk kau melupakan aku. Dan jangan pernah membuat wanita menangis kembali, cukup aku mantan terakhirmu, aku ikhlas.

Aku rindu senja kita, senja yang pernah kita ciptakan berdua. Tetaplah kau menjadi senjaku walau hanya hadir ditiap sore saja, tetaplah kau menjadi bintangku walau kau bersinar di tiap malam saja, tetaplah kau menjadi mentariku walau menghangatkan aku di siang hari saja, karena bagiku setiap saat selalu ada kau, kau yang tak pernah lari dari kenyataan hidupku, kau yang tak pernah terhindar dari ingatan-ingatan manisku. Pergilah kau sejauh mungkin, agar kau terhindar dariku yang bagimu, aku adalah luka yang mengering dan bahagia dengan melupakan.


Aku, kamu, dan senja kitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang