Aku, kamu, dan senja kita

Betapa sulitnya membenci kamu

Betapa sulitnya membenci kamu yang disana mungkin sudah bahagia dengan sahabat-sahabat barumu, atau kekasih barumu. Benarkah? entah kenapa hatiku masih belum percaya bahwa kamu sudah melupakan aku 100% bahwa kamu sudah memiliki wanita lain yang lebih baik dariku, bahwa kamu sudah membuka hatimu untuk wanita lain? 

Mungkin aku terlalu percaya diri bahwa kau sangat menyayangiku, namun sayangnya memang sudah bahagia kau dengan dunia barumu. Aku akan terus mendoakanmu semoga kau dewasa dan menyadari apa yang telah kau lakukan dimasa lalumu padaku, semoga kau sadar apa yang telah kita bangun namun kini kita musnahkan begitu saja. Lelah sesungguhnya hati ini, mengharapkan sesuatu yang tak pasti, mengharapkan sesuatu yang tak lagi aku nanti. Jauh dalam lukaku, masih ada sayang dan harapan penuh. 

Kenapa semenjak kita berpisah kau selalu pergi melihat alam? apakah alam dapat mengerti isi hatimu sekarang, apakah kau masih ingin liburan sampai-sampai melupakan masalah kita. Jangan salah faham tentang aku sayang, aku masih tak seburuk yang kau fikirkan. Jangan menganggap aku tidak baik, karena aku berusaha selalu baik untuk kamu. Aku selalu berusaha untuk merubah sikapku padamu, dan berjanji tak akan mengulang kesalahan aku dimasa lalu. Semoga Allah memberi jalan terbaik untuk kita.

Betapa sulitnya aku membenci kamu, padahal kau sudah menyakitiku berkali-kali, padahal kau sudah membuktikan padaku bahwa kau sudah tak lagi mencintaiku, cemburu, kesal bahkan benci mungkin ada, tapi sayangnya itu tak lama, tetap saja dikemudian hari aku masih rindu kamu, dan masih ingat sayang kita dulu. Mungkin rasa sayang ini lebih besar dari pada benci aku ke kamu, mungkin sulit rasanya membenci kamu apalagi melupakan kamu. Benar apa yang pernah kamu katakan, aku akan menyesal memutuskan cinta kita? Tapi apakah kita tak bisa bersatu kembali untuk saling memperbaiki dan lebih baik lagi. Jika memang tak ada harapan, mungkin perlahan aku akan ikhlas. Dan kembali pada jalan Allah SWT. Karena mungkin Allah mematahkan hati kita masing-masing untuk kita lebih dewasa dan memperbaiki sikap.

Cinta adalah anugerah Sang Maha Illahi, cinta adalah sekian banyak yang kian berarti hanya sebatas luka saja kau tak lagi memberi arti. Biarkanlah luka itu mengering dengan sendirinya, agar dapat terobati dengan indah dan baik di hati kita. Mungkin ada ketakutan untuk menyesal dikemudian hari tak ada lagi kata untuk saling memberi apalagi mencaci, karena cinta adalah sebatas keikhlasan untuk tahu akan diri kita yang kian menjadi arti makna jati diri. Sudahlah, biarkan menjadi abu, mungkin hati terlalu berat namun biarlah semua menjadi saksi cinta kita yang kian membara lalu bersahut diri.

Sebesar apapun usaha yang aku lakukan sekarang, seberat apapun perjuangan aku untuk membuktikan bahwa aku berubah dan minta maaf tetap saja tak ada hasil. Tetap saja tak ada manfaat yang aku dapatkan, sekejam itukah dirimu, tak lagi memandangku walau hanya sekilas mata saja, walau hanya sekilas sikap saja untuk menghargai usahaku. Mungkin kau tak akan kembali lagi padaku namun seminimalnya kau dapat menghargai usahaku. Jika suatu saat kita saling sangat jauh, aku mohon jangan lagi kau sia-siakan orang yang benar-benar mencintai kamu, karena suatu saat kau pasti akan membutuhkannya. Suatu saat kau pasti akan menginginkannya, karena kau pria yang harus memperjuangkan cinta bukan wanita yang memperjuangkan kamu. Selamat pagi sayang, salam senja dariku yang selalu bersinar dilubuk hatimu dan mata yang penuh cinta itu. Jangan terlalu keras kepala ya sayang, karena itu akan menyakiti dirimu sendiri, salam senja dan tosca ya sayang. Aku akan selalu rindu kamu, senjaku.