six-Ending

12 2 0
                                        

6 bulan kemudian......

"Dit, temenin aku dulu dong" rengek ku ke Radit. Saat ini kami berada di salah satu pusat perbelanjaan kota, mencari-cari sesuatu yang sangat penting untuku.

"Kemana lagi sih Alle? Kita udah muter-muter loh nyari tuh barang masih aja gak ketemu" keluh Radit. Gak tega juga ngelihatnya kelelahan gitu. Tapi aku belum juga nemuin barang yang aku cari-cari itu.

"Sebentar lagi juga bakal ketemu kok. Ayok dong dit, bentar lagi udah mau gelap"

"Nah, itu tahu bentar lagi malam. Kita pulang sekarang ya" pintanya. Aku cemberut.

"Radit!" Seru ku padanya. Salah satu cara buat Radit bisa nurutin permintaan ku.

"Iya iya aku temenin. Jangan kelamaan muter-muter lagi Alle" peringatnya lagi. Sumpeh, nih orang bawel amat dah.

"Iya ih bawel deh"

"Bawel tetep sayang" dan disaat seperti ini masih saja dia menggodaku.

"Paan sih dit"

"Masih aja malu-malu gitu. Tapi kamu makin cantik deh kalau lagi merona gitu" what? Merona? Nih pipi kagak bisa di ajak kerjasama deh kayaknya.

"Ih, Radit apaan sih" ucapku cepat dengan memukul pundaknya pelan. Lalu aku melanjutkan kembali langkah ku, ku mendahului Radit 5 langkah. Membiarkannya mengejarku. Dan kemudian merangkulku.

"Haha Iyaiya aku bercanda. Tapi yang soal cantik itu beneran kok"

"Udah deh, ntar kemaleman dit"

"Ah iya aku lupa. Ayo kita cari lagi"

Kami pun melanjutkan pencarian. Aku terus memutari toko terakhir yang ada di pusat perbelanjaan ini. Dan akhirnya...

"Yeay! Akhirnya ketemu juga. Dit, udah nemu nih" kata ku pada Radit yang berada di sebrang ku sambil menaikkan barang yang di temukan.

"Bagus, langsung bayar yuk"

"Iya"

"Ini mbak, kembaliannya" kata penjaga kasir.

"Makasih ya mbak"

"Sama-sama mbak"

Dan kami pun bergegas pergi meninggalkan toko tersebut. Akhirnya apa yang di cari ketemu juga.

"Makasih ya dit udah mau sabar nemenin aku nyari ini" ucap ku trimakasih ke Radit sambil memegang sebuah kotak berisi sebuah lampu akrilik.

"Semua buat kamu Alle"

"Biasanya sih nih barang ada dimana-mana. Tapi tumbenan aja sulit nemuinnya"

"Yaudah sekarang udah di temuin. Kita langsung pulang aja ya Alle"

"Oke dit"

Di Perjalanan.....

"Alle, gak terasa ya udah memasuki bulan ke-6 hubungan kita, makasih ya udah ngasih aku kesempatan buat jadi pasangan kamu"

"Iya, aku juga dit. Makasih udah mempercayaiku dan makasih udah buat aku gak sedih-sedih lagi seperti dulu"

"Aku sayang kamu Alle. Love you"

"Aku juga sayang kamu Dit. Love you to my boyfriend handsome bawel, hihi"

Radit tergelak.

"Kamu juga bawel" kata Radit dengan mencubit pelan hidung ku.

"Bawel ke pacar gak apa kan" kataku mengikuti omongan dia sehari-hari dan membuat Radit tertawa bahagia.

"Kita sama-sama bawel. Ckk"

Akhirnya kini aku menemukan orang yang pantas untuk dicinta. Aku bukan lagi wanita si pecinta lelaki. Namun, aku kini menjadi wanita yang dicinta lelaki.

Aku mendapat pelajaran bahwa sesungguhnya yang sangat amat di harapkan dan di impikan belum tentu kelak menjadi milik kita. Dengan mengikhlaskan sesuatu yang berharga di hidup kita, maka kita akan mendapatkan sesuatu yang lebih berharga di suatu saat nanti. Dan aku sudah membuktikannya. Dan semuanya terjadi berkat sang kuasa. Thanks God.

Ini nih gambar lampu akrilik-nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini nih gambar lampu akrilik-nya.
Tapi, caption yang ada di lampu tidak termasuk ya. Itu hanya gambaran doang.

Akhirnya selesai juga ^-^ seneng bat gue :)

~End

All About AllesaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang