Part 5

167 39 9
                                    



...

woohyun mulai merebahkan tubuhnya di atas ranjang rumah sakit dan tampak kim hana menemani woohyun disana.


"woohyun shii~ ikutilah gerak bandul ini, dan ikutilah apapun yang aku katakan kepadamu" ucap hana mulai menggerakkan sebuah bandul berwarna keemasan tepat di depan woohyun, dengan tatapan kosongnya, woohyun tanpa protes sedikitpun langsung mengikuti apa yang diperintahkan.

"sekarang pergilah kedalam dunia mimpimu, temuilah orang yang selama ini kau tunggu" dengan lembut hana memberikan sugesti kepada woohyun, dengan perlahan woohyun memejamkan matanya dan mulai memasuki alam bawah sadarnya.

tidak membutuhkan waktu yang lama, saat ini woohyun sudah berada di dalam dunia mimpinya, pemandangan yang tidak berbeda dengan sebelumnya, sebuah bukit dengan puluhan kincir angin raksasa.

Woohyun terlihat berdiri disana tanpa ingin membuka matanya, menyentuh dadanya yang terasa sesak dan menundukkan kepalanya perlahan, Hembusan angin sedikit menerpa rabutnya lembut manampakkan tetesan air mata yang mulai membasahi pipinya. saat itu woohyun tampak begitu menyesal.

"namaku Nam Woohyun , aku memiliki kehidupan yang cukup membosankan, suram dan hanya di bumbui oleh sedikit tawa. Aku memang pemeran utama dalam kehidupan ini, tapi ntah mengapa skenarionya semuanya ditulis untuk selalu menyiksaku, aku memang berperasan sebagai orang kaya, aku juga tampan, aku orang yang pintar. Tapi saat membuka halaman yang bercerita tentang kehidupanku. heh~ sudah bisa aku tebak, kehidupanku tak cukup membahagiakan. Ntah mengapa kebahagiaan pergi begitu saja bahkan sebelum sempat aku rasakan, membuatku tak ingin lagi berharap akan kebahagiaan yang memang tidak pernah jelas seperti apa bentuknya. Setelahku sadari bahwa hidupku akan selalu seperti ini, aku tidak ingin lagi tau tentang apa itu kebahagiaan sejati, aku memang tidak pernah menganggap bahwa hidupku ini adalah sebuah kehidupan yang orang-orang sering ceritakan, hingga akhirnya aku menemukan sebuah kebahagiaan sederhana, sebuah kebahagiaan yang diberikan oleh seorang hyung kepadaku . tapi saat hyungku pergi ntah mengapa dunia terasa semakin menyesakkan, aku semakin teraniaya oleh kesendirian, seharusnya aku sadar yang menyebabkan kesedihan bukanlah perpisahan tapi ini adalah kesalahan mutlak dari pertemuan!"

"woohyun ah~ tdo wasso?" [deck] tiba-tiba saja suara ini menghentikan aliran pikiran woohyun.

Woohyun yang mendengar suara ini sudah tau pasti siapa pemiliknya. 

"hei!kim sunggyu" ucap woohyun dingin sambil membuka matanya perlahan, memandangi sosok sunggyu dihadapannya yang duduk tersandar di tiang kincir angin raksasa disana.

"hemm?" jawab sunggyu, sambil mengangkat kepalanya demi melihat woohyun.

"kemana saja kau?kau tau aku hampir mati karena mencarimu?" woohyun tampak sangat geram, hingga terdengar getaran disetiap ucapannya.

"heh'" Sunggyu hanya tersenyum miris mendengarkan ucapan woohyun.

"kim sunggyu" woohyun kembali memanggil sunggyu karena sunggyu hanya tertunduk tanpa ingin merespon dirinya

"hemm?" sunggyu mengangkat kepalanya lagi, kali ini memandangi woohyun dengan tatapan sendunya.

"apakah kau tidak sepeduli itu?" sunggyu benar-benar membuat woohyun frustasi.

"apakah aku harus menyesali ini?menyesali bahwa aku pernah menganggap kau hyungku?" lanjut woohyun dengan kekecewaannya.

"ghemanhaeyo woohyun ah~" sunggyu meminta woohyun untuk menghentikan ocehannya.

"kau mau aku berhenti? Baiklah! Seharusnya aku berhenti sejak dulu hyung" woohyun membalikkan badannya membelakangi sunggyu, tak bisa dipungkiri woohyun begitu terluka saat itu hingga dia tidak bisa menahan air matanya lagi. 

"kau! Yang membuatku menghilang, itu kau nam woohyun" ucap sunggyu membuat woohyun mengerutkan keningnya tidak mengerti.

"heh! Kau bilang aku ini hyungmu?kau pembohong nam woohyun! kau hanya terlarut dengan dunia mimpimu ini" sunggyu sedikit menaikkan nada bicaranya, ia tidak kalah kecewanya.

"mworago?" woohyun yang tidak mengerti dengan ucapan sunggyu, dengan cepat menatap hyungnya itu. untuk sesaat mereka saling melempar pandangan kekecewaan mereka.

"lebih dari siapapun, aku ingin menjadi nyata! aku ingin menjadi hyungmu yang sesungguhnya" suara sunggyu terdengar gemetar dan matanya mulai memerah menahan tangis, sedangkan woohyun yang mendengar itu tidak bisa memendung air matanya lagi.

"tapi saat kau datang kedalam dunia mimpi ini, kita semakin terlarut dan mulai melupakan kebenaran. Aku melupakan kebahagiaanku yang sesungguhnya, eottokheyo woohyun ah?" sunggyu menyandarkan kepalanya pada tiang disana, ia terlihat semakin melemah. Segaris air mata membasahi pipi mulusnya.

"hyung~" ucap woohyun lirih, melihat sunggyu yang tidak kalah putus asanya dengan dirinya.

"kau lupa bahwa aku ini nyata! kau tidak benar-benar mencariku! Kau hanya bisa menyalahkanku! Kau tau betapa sakitnya aku karena itu?" 

"hyung~!"

"kau hanya sibuk dengan kekecewaanmu kepadaku, kau hanya sibuk dengan kehidupanmu, kau sibuk memintaku memahamimu!"

"hentikan hyung~!" 

"apa yang harus aku lakukan saat kau hanya menganggapku sebagai mimpi?!"

"Hyung ~ aku mohon hentikan!"

"apa yang harus aku lakukan saat aku sadar kau tidak pernah menganggapku nyata?apa kau pikir aku masih bisa menjadi hyungmu, hah?!"

"KIM SUNGGYU HENTIKAN!!" [deck] "aaggrrhh" Woohyun terjatuh duduk, ia merasakan dadanya begitu sakit. Dengan kesakitan yang menyiksanya ia memandangi sunggyu yang perlahan menghilang.

"hyu'hyung!" Woohyun mencoba meraih sunggyu, tapi sakit di dadanya membuatnya tidak mampu bergerak, hanya tetesan air mata yang mengiringi perpisahan mereka.

...
"nam woohyun shii~ bangunlah!" ucap hana, membangunkan woohyun dari tidur panjangnya.
dengan perlahan woohyun membuka matanya, mata woohyun tampak memerah karena tangisnya selama tertidur tadi.

"tdo kwenchanayo?" tanya hana khawatir sambil membantu woohyun untuk terduduk. bagaimana tidak,selama di alam bawah sadarnya woohyun tidak mendengarkan apa yang hana perintahkan.

"TDO!!!" dengan emosi tiba-tiba saja woohyun menarik kerah hana

"wae waegherreyo?" hana benar-benar terkejut menerima perlakuan kasar woohyun

"Apa yang kau lakukan kepada SUNGGYU HYUNG, EOH?!!" teriak woohyun, sambil menyekik hana dan mendorong hana hingga membentur dinding di belakangnya.

"nam woohyun shii, kau harus melupakannya" ucap hana terbata.

"MWORAGO?!" woohyun turun dari tempat tidurnya dan menghampiri hana, kembali mencekiknya .

"ini keingin sunggyu, bukan?"
kali ini ucapan hana menghentikan tangan woohyun yang hampir menamparnya. Untuk sesaat woohyun mengingat kejadian dalam mimpinyanya. Dengan perlahan woohyun semakin tenang dan dengan tatapan sendu menatap hana.

"woohyun shii"
paggil hana, untuk memastikan bahwa woohyun benar-benar tenang.

"uh?" jawab woohyun singkat dan terlihat bingung, dia tampak seseorang yang lupa tentang apa yang terjadi saat itu.

"apa kau mengenal Kim sunggyu?" tanya hana dengan sangat hati-hati.

"Kim Sunggyu? Nuguya?" tanya woohyun penasaran, ia tampak tidak mengingat tentang sunggyu, tapi saat ia menyebut nama sunggyu ntah mengapa air matanya tiba-tiba saja mengalir.


tbc~

TimelessWhere stories live. Discover now