Semenjak kemunculan Arion yang bergerak menuju Seoul beberapa hari yang lalu Baekhyun sama sekali tidak meninggalkan ruang misi, kecuali ada yang menggantikannya. Baekhyun menatap layar datar besar dihadapannya menunggu para Arion itu tiba, tetapi nyatanya Baekhyun tidak mendapatkan apa-apa.
“Mendapatkan sesuatu?” tanya Suho.
“Belum hyung, mereka seperti menghilang begitu saja,” jawab Baekhyun tidak semangat.
“Kemana mereka pergi?” gumam Suho ikut memperhatikan layar.
“Jika mereka muncul dengan lusinan pesawat tempur mereka maka Bumi bisa menjadi seperti planet kita,” ucap Baekhyun khawatir.
“Kita akan melihat mereka datang Baek, saat ini yang jelas semua pesawat itu belum tiba,” jawab Suho menenangkan Baekhyun.
Sementara itu disalah satu gedung tinggi di kota, beberapa orang berkumpul merakit sebuah alat dengan seriusnya. Dari semua yang ada disana seorang wanita cantik terus mengamati dengan serius, nampaknya wanita itu adalah pemimpin dari mereka.
“Yang mulia portal sudah siap dibuka,” ucap seorang pria pada wanita cantik tersebut.
“Bagus… mereka pikir mereka pintar tetapi mereka salah, kita jauh lebih pintar dari mereka,” terlukis senyum puas diwajah wanita itu.
Sehun dan Chanyeol sedang berada dihalaman belakang, mereka kembali membicarakan formasi pertarungan mereka nanti dan bagaimana jika keadaan tidak sesuai yang diharapkan. Xiumin dan Chen baru saja memasuki ruang misi dan bergabung dengan Baekhyun dan Suho. Lay dan Jongin ada dikamar Kyungsoo terus menunggu perkembangan pria itu.
“Nyalakan sekarang, mereka sudah menunggu,” ucap wanita itu.
Alat yang sudah selesai dirakit itu menembakkan cahaya kelangit, menghasilkan suara gemuruh seperti petir. Para warga yang melihatnya ada yang memotretnya namun banyak juga yang memilih segera meninggalkan lokasi itu. Perlahan namun pasti cahaya itu memunculkan sebuah lubang hitam yang kian melebar.
Chanyeol dan Sehun berlari masuk kedalam rumah, ia masuk keruang misi dan melihat semua orang sudah ada disana mengamati layar yang memunculkan gambar cahaya yang menembak ke langit dan mulai memunculkan lubang hitam.
“Mereka membuat portal!” gumam Baekhyun.
“Siapkan semuanya! Kita harus segera pergi ke kota, Baekhyun kau siapkan semua peralatan yang sudah kita siapkan untuk ini, Chen hubungi militer negera katakan jika ini situasi darurat, minta mereka mengirimkan semua pasukannya, sisanya kita segera berangkat dan prioritas utama kita adalah menyelamatkan warga kota!” perintah Suho.
Chen langsung menghadap komputer dan memasang headset dikepalanya, Baekhyun berlari ke labnya diikuti Sehun, Chanyeol dan Lay yang akan membantu Baekhyun, namun Jongin mematung ditempatnya dengan tatapan sedih.
“Aku akan membawa Kyungsoo hyung pergi dari negara ini terlebih dahulu,” ucap Jongin.
“Kai…”
“Membiarkan disini hanya akan membahayakan nyawanya.”
“Baiklah lakukan!”
Jongin berlari kecil menuju kamar Kyungsoo, ia membuka pintu kamar Kyungsoo dengan kasar namun mata Jongin melebar ketika melihat sosok yang beberapa menit lalu masih tertidur diam kini berdiri menatap keluar jendela. Kyungsoo sedang berdiri menatap keluar jendela.
“Kyung…Kyungsoo hyung?” ucap Jongin pelan.
“Jongin,” jawab Kyungsoo menoleh.
“Hyung!!” seru Jongin menghambur memeluk Kyungsoo erat. “Kenapa kau tertidur lama sekali hyung!!” seru Jongin yang tidak bisa menahan air matanya karena terlalu bahagia melihat Kyungsoo kembali terbangun.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Stranger
Fanfiction"Manusia makhluk yang pintar, tetapi mereka rakus, rakus akan kekuasaan dan tahta, tidak menghargai tetesan darah dan nyawa orang lain. Aku hidup melintasi zaman, melintasi peradaban, menyaksikan rezim yang jatuh, atau yang bangkit, sepi, sendiri...