Edinburgh – Skotlandia. 15.25
Kyungsoo berjalan keluar dari Waverley Station. Kyungsoo berjalan diiringi dengan dua pria yang nampak seperti pengawalnya. Jongin sibuk berkutat dengan handphonenya, Chanyeol terperangah melihat deretan bangunan di Edinburgh yang jelas sangat berbeda dengan Phoenix. Belum lagi udara disini yang benar-benar dingin menurutnya. Kyungsoo berjalan memimpin di depan lalu tak lama sebah mobil Meseraty hitam berhenti. Keluar seorang pria paruh baya tersenyum pada Kyungsoo.
“Selamat sore tuan, senang tuan bisa berkunjung kemari,” ucap pria itu.
“Senang juga bertemu denganmu Alfred, kau nampak sehat,” balas Kyungsoo ramah.
“Mari tuan, kita langsung menuju ke rumah perjalanan 5 jam dari London pasti melelahkan.”
Kyungsoo tersenyum ia duduk dikursi belakang bersama Jongin sedangkan Chanyeol duduk dikursi depan bersama Alfred. Chanyeol tidak nyaman dengan situasi ini dirinya yang memang selalu ceria dan banyak bicara tidak terbiasa dengan suasana hening seperti di dalam mobil ini sekarang.
Kyungsoo hanya memandang keluar jendela, Alfred fokus menyetir dan Jongin selalu nampak sibuk dengan handphonenya.
“Kerjasama dengan JM group ditunda hyung! CEO mereka mengalami agenda penting sehingga tidak bisa ke Korea.” Jongin membuka pembicaraan.
“Dia bukan orang Korea?” tanya Kyungsoo
“Ah Aku lupa mengatakan padamu, CEO mereka menetap di luar negeri Aku tidak tahu persisnya dimana tetapi dia ada di Eropa.”
“Begitu rupanya, baiklah katakan saja pada sekertaris Kim untuk menyusun kembali rencana pembangunan hotel baru itu, dan jika JM group tidak bisa kita bisa temukan partner lain.”
“Baik hyung!”
Chanyeol masih terdiam, ia benar-benar merasa tidak di anggap disana. Kyungsoo dan Jongin berbicara hanya jika ada sesuatu yang sangat penting untuk dikatakan seperti urusan perusahaan atau urusan tempat yang akan dituju setelah semua selesai disini.
“Maaf, apa kau orang asli dari tempat ini?” tanya Chanyeol pada Alfred.
“Tidak perlu seformal itu, santai saja berbicara denganku” jawab Alfred.
“Ah iya Aku dengar orang Inggris masih menjunjung tinggi perbedaan usia tidak seperti di Amerika.”
“Tidak semuanya, apa ini pertama kalinya kau kemari tuan..”
“Chanyeol, tidak perlu pakai tuan, Aku bukan siapa-siapa sampai harus dipanggil tuan.”
“Siapapun dia jika tuan Kyungsoo bersamanya, maka Aku akan memanggilnya tuan atau nyonya.”
“Alfred apa kebetulan kau mengenal keluarga Wilis?” Kyungsoo memotong perbincangan Chanyeol dan Alfred.
“Tentu tuan! Mereka salah satu keluarga yang cukup berpengaruh disini, tetapi sesuatu terjadi pada mereka.”
“Aku tahu, Tuan dan Nyonya Wilis ditemukan terbunuh dengan dada menganga di apertemen mereka di London bukan begitu?” ucap Kyungsoo membuat Jongin dan Chanyeol terkejut.
“Betul tuan, satu-satunya keluarga yang tersisa adalah anak angkatnya.”
“Dia ada disini? Di kota ini?”
“Semenjak kedua orang tuanya meninggal dengan cara yang tidak wajar itu, ia sering terlihat berkeliling kota bahkan pergi ke pegunungan disana, dia menjadi semakin aneh.”
Kyungsoo tidak menjawab penjelasan Alfred, ia sudah mendapatkan apa yang diperlukannya dan Kyungsoo yakin jika anak itu adalah salah satu dari mereka dan Kyungsoo harus segera menemuinya. Mereka tiba dirumah milik Kyungsoo, Alfred dan istrinya yang mendiami rumah ini selema ini, Kyungsoo hanya kemari sesekali jika ia ingin berlibur.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Stranger
Fanfiction"Manusia makhluk yang pintar, tetapi mereka rakus, rakus akan kekuasaan dan tahta, tidak menghargai tetesan darah dan nyawa orang lain. Aku hidup melintasi zaman, melintasi peradaban, menyaksikan rezim yang jatuh, atau yang bangkit, sepi, sendiri...