Merayu Tuhan

58 6 0
                                    


     Aku rayu Tuhan dengan segala daya, meski aku tau Tuhan selalu menjauhkanku darinya. Tapi aku tak peduli. Pernah aku merasa lelah, dan ingin melepasnya. Tapi aku selalu merindunya. Dan aku kembali merayu Tuhanku, lagi-lagi dengan segala daya upayaku.

     Berbagai jurus aku keluarkan, tapi Tuhan justru semakin menjauhkannya dariku.  Terkadang aku berpikir, Tuhan begitu menjengkelkan karena tak menghiraukanku. Tapi aku selalu memintanya lagi, minta ia kembali padaku. Sesaat aku menyadari dosa besarku. Tapi aku tak pernah berhenti meminta, merayu.

     Aku bilang aku merasa sepi tanpanya. Surat enam lembar itu seperti pengakuan dosa bagiku. Aku ingin memberikannya pada dia, tapi aku tak tau di mana keberadaannya. Aku baca kembali tulisanku. Aku miris, air mataku menetes tanpa terbendung, dan aku tak sadar bahwa hatimu sudah begitu hancur, retak, meledak berkeping-keping.

Aku dan Pena tuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang