Chapter 1

13.3K 1.1K 420
                                    

God pria tampan berumur 22 tahun itu tersenyum di dalam rumah yang sudah 7 tahun ini tak ia singgahi karena harus melanjutkan sekolahnya di London. Ia sudah lama ingin bertemu dengan mama dan adiknya yang manja itu. Ia berfikir si adik juga merasakan hal yang sama sepertinya. Lalu menyambutnya dengan wajah bahagia karena dulu adiknya itu menangis keras saat ia tinggalkan. Tapi disinilah ia sekarang disuguhi adegan Bas yang merengek agar di izinkan tinggal dengan Kim karena alasan apartemen Kim dekat dengan Universitasnya. Untung mamanya bersikeras agar Bas tinggal di apartemen baru kakaknya.

"Tapi ma, P'God suka menggangguku berbeda sekali dengan P'Kim yang baik hati." Rengek Bas.

"Dasar genit." God memutar matanya malas.

"Mama lihatkan? Baru bertemu saja P' sudah mengejekku." Bas berlari menuju kamarnya.

"God, ayo minta maaf, hampiri Bas."

God bergerak menuju kamar adiknya. Dilihatnya Bas sedang berdiri di depan kamar bersiap untuk masuk. Tapi kegiatannya membuka pintu terhenti saat sang kakak memojokannya ke tembok samping pintu. Wajah God sedikit demi sedikit mulai mendekatinya sampai kecupan itu menghampiri bibir Bas dengan lembut membuatnya terkejut. Sekali lagi bibir kakaknya ditempelkan pada bibirnya tapi dengan cepat ia mendorong kakaknya. Walaupun dorongannya tidak kuat tapi setidaknya cukup untuk menjauhkan wajah kakaknya itu.

"Apa yang P' lakukan?."

"Kau lupa pada kebiasaan kita? Tentu saja aku sedang minta maaf padamu."

Bas bukannya lupa. Ia jelas ingat kalau mamanya selalu menyuruh kakaknya itu mencium dan memeluknya kalau minta maaf. Tapi tidakkah kakaknya berfikir berapa umur mereka sekarang?.

"Kau masih marah yah? Inginku cium lagi?." God mendekatkan kembali wajahnya.

"Mama P'God mesum!!!" Teriak Bas berharap mamanya yang sedang mencuci piring itu memarahi kakaknya.

"Sudahlah Bas, maafkan kakakmu." Jawab mamanya sedikit berteriak dari dapur.

"Kau dengarkan? Mama dipihak ku."

God dengan senyum tampannya kembali mendekati wajah si adik. Jangan tanya bagaimana hati Bas sekarang. Hatinya sudah meletup letup seperti popcorn sedari tadi. Salahkan saja wajah tampan kakaknya yang seperti jelmaan dewa itu.

Dengan kecepatan kilat dua tangan Bas menutupi bibirnya. Matanya seakan berkata kalau

"P' tidak bisa menciumku sekarang."

Bas bahkan dalam hati memuji dirinya sendiri kalau ia pintar. Tapi kakaknya itu masih mendekatinya lalu meletakkan tangannya dipunggung Bas, memeluknya. Bas bersyukur kakaknya itu sepertinya sudah menyerah menciumnya karena biasanya kalau sesi pelukan sudah terjadi artinya mereka sudah berbaikan. Tapi pikirannya terhenti saat ia merasakan tangan si kakak yang mulai merambat turun menyentuh pantat nya. Dengan reflek Bas melepaskan tangannya yang tadi ia gunakan untuk menutup bibir. Ia memakai tangannya menghentikan aktivitas tangan kakaknya dibawah sana. Kalau Bas pintar, God mungkin jenius. Ia sengaja mengecoh adiknya agar tangannya tidak ia gunakan untuk menutupi bibirnya lagi.

God dengan cepat melahap bibir bawah adiknya, sedikit menghisap lalu menjilatnya agar si adik mau membuka mulut. God memiringkan wajahnya menyesapi bibir lembut adiknya penuh rasa rindu. Sungguh rasanya tak berbeda dari 7 tahun lalu. Masih tetap manis seperti wajahnya. Sebuah rahasia adalah meski mama nya hanya menyuruh God mencium(mengecup) dan memeluk adiknya agar mereka berhenti bertengkar saat kecil tapi God selalu melakukan lebih dari itu. Saat malam tiba dan adiknya terlelap tidur, ia selalu mencuri ciuman panas dari adiknya. Seperti hal itu adalah candu baginya.

****
Adakah yg mau Ff GODBAS ini dilanjut? VOTE & KOMEN yah supaya aku niat lanjutin hehe..
FOLLOW yahh biar tau update an terbaru aku. Jaga jaga kalau di private.

03-07-17
22.00

G With BTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang