Chapter 4

9.1K 927 404
                                    

Atensi Sang Kakak tertuju pada Si Adik yang sedang makan ice cream dengan terburu - buru, sampai lelehan ice cream itu belepotan di sudut - sudut bibir Bas.

"Uhuk - uhuk" Bas tersedak.

"Sudah P' bilang pelan - pelan N'Bas, Kau makan terburu - buru karena gugup P' ada di sampingmu?." God memberikan segelas air yang langsung di teguk Bas.

"Ini karena ice cream nya enak!." Memang ice cream itu kesukaan Bas, tapi ia terburu - buru memakannya karena ia ingin cepat - cepat ke kamar lalu mengunci diri agar P' nya itu tidak bisa masuk ke kamarnya. Pokoknya Bas harus tidur sendiri karena ia masih sayang pada keselamatan pantatnya.

Sendokan terakhir, Bas langsung mengelap bibirnya dengan tisu cuci tangan dan langsung lari menuju kamarnya. Setelah masuk dan mengunci pintu ia merebahkan diri di ranjangnya.

"Ting Nong."

Baru beberapa detik mata Bas terpejam. Ia langsung berlari menuju pintu kamar karena mendengar suara bel. Bas mendekatkan telinga nya pada benda berbentuk persegi panjang itu, mencoba menguping dari balik pintu. Ia mendengar suara pintu utama apartemennya terbuka.

"P'God, sudah lama tidak bertemu, P' semakin tampan yah!!!." Bas tidak mungkin salah dengar. Itu adalah suara Tytan, anak laki - laki yang saat Sekolah Dasar mengaku sebagai sahabatnya padahal dia dan Bas hanya dekat saat ada P'God saja. Mereka satu kelas saat M4, wajar Bas hafal sekali bagaimana suara Tytan.

"Kalau tidak salah kau Tytan kan? Kau mencari Bas?." Tanya kakaknya.

"Sebenarnya P' sekarang aku tinggal di perumahan sekitar sini. Dan listrik di rumahku padam, petugas PLN baru bisa datang besok pagi. Padahal di rumah hanya ada aku sendiri, Jadi boleh aku menginap?" Bas dapat mendengar suara permohonan dari Tytan oleh karena itu tanpa berpikir panjang Bas keluar dari kamarnya lalu menarik lengan Tytan yang semula ia lihat memegang tangan kakaknya.

"Jadi kau ingin menginap disini? Sekamar denganku kan?." Ia menarik lengan Tytan agar mengikutinya tapi pegangannya terlepas.

"Tidak mau kau itu suka rusuh kalau tidur!." Ungkap Tytan membuat Bas mendengus sebal.

Sebenarnya Bas itu tidurnya tidak rusuh, malah terlalu teratur sampai Mama nya menjuluki dia Putri Tidur. Ia rusuh hanya saat ada Tytan saja. Karena kalau Tytan menginap di rumahnya, anak itu selalu menjadi penghalang ia dan P'God dengan cara tidur diantara mereka. Oleh karena itu Bas akan pura - pura rusuh, bergerak kesana kemari, sampai akhirnya Tytan akan pulang tengah malam karena tidak nyaman.

"P'God aku tidur di kamar mu saja ya." Pinta Tytan kembali menarik lengan God kecil.

Bas menatap wajah Tytan yang Bas akui sangat manis. Lalu perhatiannya teralih pada Kakaknya yang sekarang sedang mengangguk dan tersenyum tipis.

Bas tidak percaya, ia menatap keduanya berkaca - kaca walaupun yang ditatap sama sekali tidak melihat dia. Setelah itu ia kembali ke kamar menutupi diri dengan selimut.

***

Bas menatap jam dinding di kamarnya menunjukan pukul 21.00. Berarti ia sudah menangis selama 1 jam penuh, dan ia tidak habis pikir kenapa air mata nya tetap mengalir. Mata Bas pasti sudah bengkak.

Bas memang tidak ingin P'God tidur dengannya, tapi ia tak rela kalau P'God tidur dengan orang lain. Ia takut P'God mesum bukan hanya padanya saja tapi juga pada semua orang. Apalagi Tytan jelas sekali tertarik pada P'God.

Bas melihat pegangan pintu itu bergerak gerak seperti ada yang bersiap membukanya. Dengan gerakan cepat ia menutup diri dengan selimut kesayangannya lagi. Langkah kaki itu terdengar mendekati ranjang. Dan Bas menahan nafas takut. Tadinya ia ingin pura - pura mati saja tapi ia tidak sempat karena bahunya sudah di pegang orang itu.

"Aku mohon monster, jangan makan aku. Hiks kau tidak kasian padaku, P'God pasti disana sedang bersenang senang dengan Tytan, Hiks sedangkan aku disini mati mengenaskan karena dimakan monster besar." Bas berbicara di sela - sela tangisannya.

God terkekeh pelan, bisa - bisanya anak itu mengiranya monster. Pasti ini karena film kartun tentang monster yang masuk ke kamar tidur anak - anak yang selalu Bas tonton berulang kali itu.

God menarik selimut Bas. Ia dapat menyaksikan bagaimana wajah sembab dengan air mata itu tampak terkejut.

"P'God kenapa ada disini? Hiks.. Kenapa tidak tidur dengan Tytan?"

"Kau harusnya berterima kasih padaku Bas, aku bertarung dengan monster besar itu untuk dapat menolongmu. Coba aku tidak datang, kau pasti mati mengenaskan." God malah ikut masuk dalam khayalan Bas. Ia mengelus kepala Bas sayang. Dan duduk di samping adiknya. Wajah yang penuh air mata itu terkesan kesal karena God yang mengejeknya.

"Lagi pula, aku hanya mengizinkan dia tidur di kamarku. Bukan tidur bersamaku. Kau tahu aku tidak mungkin meninggalkan orang yang sangat berharga bagiku. Jadi jangan menagis lagi." Ia mengusap pipi cabi Bas.

"Jangan terus menangis. Kalau air mata mu habis, bagaimana kau akan menangis terharu saat nanti anak kita lahir." Tambah God.

Bas jadi ingin tertawa tapi ia tahan. Apa apaan P' nya itu berkata tentang anak. Memang sudah pasti mereka akan menikah? Memangnya bisa laki - laki hamil?.

"Aku tidak menangis P', mataku berair karena kelilipan." Bas mengusak matanya dengan tangan kananya. Lalu gerakannya terhenti karena Kakaknya itu memegang tangannya. God mendekatkan bibirnya ke mata Bas, meniupnya membuat mata Bas mengerjap. Saat Bas memejamkan matanya ia mengecup kedua mata Bas penuh perhatian.

"Sudah tidak akan kelilipan lagi." Ia memegang bahu Bas. Dan ia masih merasakan bahu Bas bergetar di sisa tangisannya tadi.

"Kalau tidak menangis, kenapa bahumu bergetar?."

"Udara disini sangat dingin jadi aku bergetar karena kedinginan." Bohong Bas. Tapi terdengar seperti kode bagi God.

"Baiklah biarkan aku menghangatkanmu." God tersenyum lalu membawa Bas berbaring di pelukannya. Wajah Bas berhadapan dengan dada bidang kakaknya. Ia dapat merasakan betapa erat dan hangatnya berada di pelukan orang yang ia kasihi itu.

Bas menengadahkan kepalanya menghadap God. Ia tampak diam memperhatikan wajah tampan God.

"Hangat kan? Atau kau ingin yang lebih hang.."

Ucapan God terpotong karena Bas menarik tengkuknya. Ia dapat merasakan bibir tebal dan lembut Bas menempel pada bibirnya. Menekannya lalu Bas dengan berani menghisap bibir atas Kakaknya. Dan itu sukses membuat God terdiam. Adiknya itu kini sudah berani menciumnya. Tahu begini ia akan sering sering membuat Bas cemburu.

***

Ciee dedek bayi udah berani nyium P'God..
Kalau nulis cerita ini yg kebayang adegan kissing mulu, habisnya gemes banget nunggu kiss scene di 2moons ga muncul muncul, padahal udah deket, tatap tatapan malah ga jadi huhu.. bawaannya pengen ngedorong kepala mereka biar kiss.
Ngarep di episode 12 atau season 2 mereka kiss hehe...
Cerita KimCop nya di Chapter 5 muncul lagi kok, tapi tetep GodBas lebih banyak karena mereka peran utama.
Yang Nunggu TAETEE sabar yah. Entar muncul kok.
Walau 2moons s1 tamat tapi, FF ini bakal jalan terus kalau banyak yg tertarik. Jadi  VOTE&KOMEN agar lanjut. Makasih..

23-07-17
21.00

G With BTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang