Bas mempercepat langkah kakinya. Tadi ia sudah keceplosan berkata tentang pernikahan. Jadi ketahuan kan kalau Bas berharap. Bagaimana kalau setelah ini Kakaknya itu lebih sering menggodanya. Bas kan jadi malu.
Bas bergerak menuju pintu bertuliskan toilet pria. Saat ia masuk Kakaknya itu ikut masuk ke pintu utama toilet pria.
"P' jangan ikuti aku. Bas mau buang air kecil tahu." Bas memasang wajah kesal nya sambil mendorong Kakaknya keluar lalu menutup pintu.
"Kau yakin tidak butuh bantuan P'? Memangnya kau sudah bisa cebok sendiri?." Suara P'God terdengar di balik pintu.
"P'God aku kan sudah besar." Bas sedikit berteriak, memangnya Bas anak umur 5 tahun yang tidak bisa cebok sendiri.
"Sudah besar apanya? Kemarin P' lihat punyamu masih kecil." Jawab God membuat pipi Bas kembali meredup. Dosa apa yang Bas lakukan sampai punya Kakak mesum seperti P'God?.
Bas melirik ke kanan - kiri, toilet itu memiliki 2 pintu yang keduannya tertutup. Yang satu bertuliskan sedang dalam perbaikan sedangkan yang satunya Bas yakin ada orang di dalam. Bas bulak balik di depan pintu toilet. Ia sudah kebelet dan toilet malah penuh seperti ini. Sebenarnya ia bisa saja buang air sambil berdiri di closet khusus pria. Tapi ia tidak terbiasa seperti itu.
Bas menyenderkan badannya di pintu toilet sambil melirik jam tangan di tangan kanannya. Padahal baru 2 menit tapi terasa begitu lama.
Ceklek
Pintu toilet terbuka dari dalam. Membuat Bas yang tadi masih dalam posisi menyender jadi terjungkal ke belakang. Bas menutup matanya karena terlalu kaget. Tapi ia merasakan ada tangan yang menahan punggungnya. Benar ada seseorang yang menangkap tubuh Bas sehingga punggungnya tidak harus berciuman dengan lantai yang dingin itu.
"Hey, kau tidak apa - apa?." Tangan kiri pria itu menepuk nepuk pipi Bas karena pria manis dalam pelukannya itu tak kunjung membuka mata.
Dalam sekejap Bas membuka matanya lalu kembali berdiri. Ia melihat dihadapannya berdiri seorang pria muda yang lebih tinggi darinya dengan seragam putih khas seorang dokter, sama seperti seragam milik P'God. Ia melihat name tag di jas pria itu bertuliskan Mario Maurer.
"Maaf aku tidak hati - hati." Bas menundukan kepalanya. Pria yang Bas yakini seorang Dokter itu mengelus rambut Bas pelan lalu setelah itu keluar. Bas tidak tahu lagi kemana perginya pria tadi setelahnya karena yang ada dipikiran Bas sekarang adalah ia ingin segera buang air kecil.
***
God berada dikamarnya sekarang. Ia baru saja mengganti celananya dengan celana santai. Dan saat ini ia sedang membuka kancing kemeja putihnya. Tapi ia dikejutkan oleh pintu kamarnya yang tiba - tiba terbuka. Jangan tanya itu siapa karena di apartemen miliknya hanya ada dia dan adiknya yang suka makan itu.
"P' aku mau lolipop milikmu." Suara Bas tampak memohon.
"Aku tidak punya lolipop Bas." God mengganti kemeja nya dengan t-shirt pendek di depan Adiknya.
"P' jangan bohong, saat P' berganti celana aku melihat lolipop punya P' yang besar itu." Ujar Bas prontal. God diam - diam tersenyum. Apa Bas baru saja memuji kalau miliknya itu besar?.
God berjalan menuju pintu, tapi Bas malah mendorongnya masuk ke dalam sampai God terduduk di depan lemari pakaiannya. Bas mensejajarkan posisinya dengan sang Kakak sambil menatap penuh minat. Arah mata Bas tertuju pada pada sesuatu di antara kaki Kakaknya.
God menelan ludahnya. Ia menatap tidak percaya pada apa yang Bas lakukan sekarang. Bas mulai membuka penutup yang menutupi lolipop besar Kakaknya itu.
Plop
Lolipop itu ia masukan. Lalu ia jilat berkali - kali dengan antusias. God menyeka keringat di sekitar dahinya. Suhu ruangan terasa panas sekarang.
Plop Plop Cppph
Bas mengeluar masukan lolipop itu dengan semangat dan God hanya dapat meremas surai hitam miliknya sendiri.
"Benar kan lolipopnya besar?." Ucap Bas sambil mengunyah lolipop yang tadi ia gigit. Oh siapa yang menaruh permen itu di antara kaki God?.
"Tadi Mama menelponku katanya P'God punya lolipop besar rasa strawberry." Bas menjilat sudut bibirnya sendiri saat lolipop besar itu habis. Pantas saja tadi Mama tercintanya tiada angin tiada hujan tiba - tiba datang ke Rumah Sakit saat jam makan siang. Ternyata untuk menaruh lolipop itu di celananya. Dan sepertinya lolipop itu terjatuh saat God berganti celana barusan.
"Bas kau kan sudah memakan lolipop milik P', tentu saja itu tidak gratis." God tersenyum miring. Rugi kalau God tidak dapat keuntungan. Tadi ia sudah seperti pria mesum karena mengira lolipop yang bocah ini maksud adalah benda miliknya.
"Kalau bayarannya ciuman lagi, Bas tidak mau ah P', aku selalu kehabisan nafas tahu." Bas menyilangkan kedua tangannya di dada.
"Ini tidak akan membuat nafasmu habis kok, yang ini membuatmu enak." God terkekeh. Biar saja lah Bas mengecapnya mesum dan sebagainya, toh udah tanggung.
God mengangkat Adiknya bridal style menuju ranjang. Bas sekarang ada di bawah kungkungan nya. God menampakkan senyuman paling tampan miliknya. Jantung Bas berpacu sangat cepat.
Sang Kakak mengecup pipi kanan dan kiri Bas bergantian. Lalu kecupannya turun ke perpotongan leher Adiknya.
Ahhh hmmmh
Bas mengigit bibirnya saat ia merasakan lidah panas God menyapu bahunya dan memberikan gigitan - gigitan kecil disana. God menghisap leher Bas yang manis itu. Dan Ia baru mengetahui betapa memabukannya setiap bagian tubuh Adiknya itu.
"Ahhhhh P' hhentikkhann shh."
Bas menghalangi pergerakan bibir God dengan tangannya. God mengabaikan tindakan Adiknya ia lebih memilih untuk melepas kancing piyama biru milik Bas lalu melemparkannya ke sudut kamar. Tangan berotot milik God bersentuhan dengan kulit lembut milik Bas. Perhatiannya tertuju pada tonjolan kecil berwarna merah muda di dada Bas.
"Ngghhh..nhhh..P'hii Godhh."
God terus menjilati nipple kanan Bas sementara tangannya sibuk mencubiti nipple yang satunya. Jilatan itu penuh sensualitas. Dan membuat suhu tubuh Bas memanas. Sekujur tubuhnya menegang karena titik sensitifnya terus diberi rangsangan oleh Kakak mesumnya. God bersyukur ada hikmah dibalik lolipop dari Mama tercintanya itu.
***
Hayo loh pada ngebayangin apaan?
Hei, jangan lupa vote dan komennya yah biar lanjut ke chapter selanjutnya..
Pada tahu kan muka mario maurer? Yg belum tahu aku kasih liat deh fotonya,Soalnya di biodata Bas ditulis kalau Bas nge fans sama Mario Maurer
Yang sabar yah P'God cobaan hidup kamu bertambah..
Bukan salah kamu kok, ini salah dedek Bas yg terlalu bikin orang gemes..08-08-17
21.41
KAMU SEDANG MEMBACA
G With B
Short Story21-07-18 Chapter 11 {PRIVATE} "Mama, P'God Nakal!." "God, ayo minta maaf, cium adikmu." Dulu hanya ciuman kasih sayang. Sekarang? TIDAK AKAN UPLOAD NC OKAY.. RATE NYA T AMAN SAJA.. FOLLOW yah. Sebagian Chapter di private . GodBas KimCop TaeTee Mario...