3

313 37 8
                                    

Dalam sebuah inkubator berisi air berdiameter 50cm terdapat sebuah benda yang menyerupai tubuh manusia melayang-layang dengan selang yang saling terhubung dengan banyak sisi. Itu bukan sepenuhnya tubuh manusia melainkan tubuh yang terbuat dari sibertik yang hampir terlihat seperti wujud manusia. Seseorang pria berkaca mata dengan jas warna putihnya memandangnya cukup serius dari balik kaca inkubator. Alisnya bertautan dengan kirut ditiap sisi dahinya, rambutnya lurus dengan kilap putih bertaburan disana.

"Kita harus menunggu berapa lama lagi?" Seru seorang gadis berambut pendek yang kini berdiri disampingnya. Pria itu tersenyum sebelum akhirnya mengatakan sesuatu.

"Sedikit lagi, aku perlu menyempurnakan semua bagian tubuh sibertik itu sampai tak ada kekurangan sedikit pun. Kau sendiri cukup tau bukan? Ini proyek pertama kita dengan seluruh tubuh sibertik dengan otak manusia. Aku tidak terlalu memusingkan seluruh tubuh itu hanya saja bagaimana dengan pencangkokan otak itu? Apa mungkin kita telah berhasil?" Pria tua itu menghela nafas berat, menunjukkan segala bentuk kekhawatirannya. Melihat kemajuan teknologi yang begitu pesat, membuat semua orang bisa melakukan segala sesuatu yang mereka mau. Pria ini sudah berhasil membuat ribuan pasukan militer dengan sebagian tubuh sibertik tapi ia belum pernah hanya mencangkokkan otak dengan seluruh tubuh sibertik. Itu sesuatu yang sulit baginya dan harus ekstra berhati-hati karena otak ini cukup berharga. Seorang sahabat yang cukup mempercayainya telah menyerahkan tugas ini kepadanya untuk menyatukan kekuatan terhebat manusia dengan tubuh sibertik, membuat manusia dengan peningkatan level yang lebih tinggi.

"Selama 3 bulan ini, aku sudah mengontrol kesingkronannya Prof. Moon, ku pikir saat tiba pengaktifannya nanti, semua akan berjalan lancar." Kata gadis itu dengan yakin. Prof. Moon segera membalikkan badannya dan menepuk kedua pundak gadis itu. Matanya menunjukkan binar yang terang dengan senyum indah yang mengembang. Ia memperhatikan gadis itu layaknya seorang ayah kepada anaknya.

"Terima kasih Assisten Myoui, kau sudah banyak membantuku mengurus semuanya." Gadis itu tersenyum senang, ia terlihat begitu menyukai ucapan terima kasih dari Prof. Moon yang merupakan seseorang yang telah mengajarinya dan memperkerjakannya di laboratoriumnya selama ini.

Prof. Moon Taeil adalah salah satu orang cukup penting di negara korea karena apa? Karena dialah yang menemukan bentuk tubuh sibertik yang ideal dan sempurna bahkan ia di percayai oleh pemerintah untuk menangangi beberapa pasukan militer untuk dipasangi tubuh sibertik. Bahkan penelitian terakhirnya saat ini adalah menciptakan sebuah cyborg atau seluruh tubuh sibertik yaikni robot, dengan pencangkokan otak manusia.

Sosok yang hampir mirip seperti manusia itu adalah percobaan pertamanya. Tubuh itu sudah berada di dalam inkubator selama lebih dari 4 bulan di gabungkan dengan proses penyambungan otak dengan kerangka sibertika yang mereka buat. Tubuh sibertik itu bukanlah tubuh biasa, ia telah memasangkan beberapa alat canggih didalamnya. Matanya akan bisa bertindak seperti camera atau program komputex dengan ribuan pengetahuan yang akan dengan mudah menghack setiap apapun benda yang berhubungan dengan dunia maya. Tangan dan kakinya dibuat beberapa kali lipat lebih kuat dari manusia biasa atau Android sekali pun, bentuk seluruh tubuh begitu lentur dan dapat menghilang jika ia mengaktifkan juba penghilang.

"Prof. Komandan Shin ingin menemui anda." Sosok seorang pria tua dengan tubuh tegapnya sudah berada disamping pria yang memiliki ciri-ciri sebagai seorang pengaman.

"Komandan..." Sambut Prof. Moon yang kini memeluk pria yang terlihat lebih tua darinya dengan pelukan hangat.

"Sudah lama kita tidak bertemu..." Guman Prof. Moon yang terlihat begitu senang dapat berjumpa dengan Komandan Shin.

"Prof. Kalian hanya tidak bertemu selama sebulan." Akui Assisten Myoui membuat kedua pria tua itu terkekeh pelan. Myoui hanya menggeleng, ia tak mengerti dengan dua orang ini sering kali berlebihan dan terkadang melontarkan guyonan yang cukup kuno dengan tidak ada kelucuan disetiap katanya. Selama ini Myoui hanya mengabaikan dan tidak terlalu merespon ucapan tak penting kedua pria tua ini tapi hari ini? Entah mengapa? Ia mulai merasa risih dengan guyonan yang tidak memiliki kualitas kelucuan itu.

LIMITLESS | Taeyong-MinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang