Hari yang dinanti telah tiba, puncak dari segara eksperimen brilian untuk menyempurnakan sebuah sosok modifikasi lain, saat semua jaringan yang terhubung seperti sebuah rangkaian paralel kabel listrik memenuhi tubuh elastis tersebut telah tercabut dengan air jernih berwarna biru kini berubah memutih dan menghilang bersama terbukanya inkubator. Benda itu bergerak keluar dengan membawa sosok yang masih basah tanba busana.
"Pakaikan kostumnya." Perintah Prof. Moon dan dengan cepat, benda seperti tempat tidur itu bergerak dengan beberapa benda disebelahnya yang hampir mirip seperti tangan bergerak dan mulai melakukan tugasnya.
"Setelah itu bagunkan dia." Prof. Moon masih mengamati dari balik layar dan hanya memerintah seseorang disebelahnya untuk mengaktifkan beberapa benda yang kini menjamah tubuh elastis tersebut.
"Sekarang!" Pintanya sambil menghela nafas dan mata terpejam sosok menyerupai pria itu berlahan membuka dengan manik mata yang tak berhenti terus bergerak. Sosok itu diam tapi nampak jelas, seperti merekam tiap sudut ruangan yang terasa asing baginya.
"Myoui, datanglah padanya." Sosok wanita disebelah Prof. Moon menganggu, ia segera berjalan menjauh dengan suara hak sepatu jenis Oxford yang terdengar seperti ketukan yang semakin menjauh.
Myoui, sudah berdiri pada tubuh elastis yang masih memejamkan matanya. Kemudian kedua mata itu berlahan terbuka dan memandang bingung dengan sosok wanita dengan paras yang bisa dibilang diatas rata-rata. Sosok itu semakin merasa kebingungan saat Myoui merabah-rabah bagian tubuhnya. Tangannya bergerak reflek menahan tangan mungil wanita itu untuk menyentuh lagi bagian tubuhnya.
"Apa yang kau lakukan?" Katanya datar dan Myoui seketika menyungginkan senyum yang tentu akan membuat pria akan terpana tapi tidak dengan sosok yang masih berbaring dengan hanya memakai celana dalam karena proses pemakaian kostum untuknya masih belum selesai.
"Aku?" Myoui menunjukkan jari telunjuknya kepada tubuhnya sendiri. "Tentu saja untuk memastikan bahwa semuanya sudah berfungsi." Kata Myoui dengan sedikit berbisik tepat di telinganya. Sosok itu mengedipkan matanya dan ia sepertinya telah menemukan siapa sosok dihadapannya ini.
"Prof. Myoui? Kenapa aku ada disini?" Tanyanya yang mulai memahami situasi yang terjadi. Myoui membantunya untuk duduk dan memandangi semuanya tubuh sosok itu membuatnya merasa sedikit malu. Meskipun kenyataannya tubuhnya adalah buatan tapi otaknya masihlah otak manusia dengan sifat manusiawinya pula.
"Kurasa semua berfungsi dengan benar, bahkan kau bisa dengan mudah mencari data tentang diriku lewat matamu. Bagaimana dengan lenganmu? Bisakah kau mendorong tubuhku kesana?" Perkataan terakhir Myoui membuat sosok itu melebarkan matanya dengan lucu, meskipun ia tidak berkedip setiap saat seperti manusia biasa. Pikiran yang ini tertanam dengan jutaan memori dan juga bisa beralih fungsi sebagai mesin itu, masih memiliki kepolosan seorang manusia.
"Ayo lakukan!" Kata Myoui tak sabaran dan dengan ragu sosok tersebut mulai mencari posisi yang pas untuk mendorong tubuh mungil wanita dihadapannya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIMITLESS | Taeyong-Mina
Science FictionRank #9 in Cyberpunk| 29-5-2018 FF ini terinspirasi dari film Ghost in The Shell namun karakter dan latar tidaklah sama.Jadi kalian sudah pasti dapat menebak genre apa ini? Sci-fi? Cyberpunk? Ya, akhirnya aku tidak bisa melewatkan genre ini begitu s...