Part 5

174 4 0
                                    

Rasanya sakit banget, benar-benar sakit membaca pesan yang Rio ucapkan untuk Via mantan kekasihnya itu.

Sender : 085706331***
Ify itu bukan siapa-siapaku, dan ify juga gak berarti apa-apa buat aku,..
.

.
Hanya sepenggal kata itu yang masih teringat di otak ku,...
Apa maksudnya selama ini,...
:'(
Sejak siang itu aku bersikap acuh kepadanya, aku menghindar darinya, sepertinya Rio merasakan perubahan yang aku lakukan,..
Sesampainya di kos, aku tidak sekalipun mengajak Rio bercanda dan mengobrol, aku bersikap dingin kepadanya,..
Apa salah aku bersikap seperti itu??
.

.
Mungkin Rio tidak suka dengan keheningan yang terjadi diantara kita, ada yang aneh memang dari hari-hari sebelumnya, tapi hati ini masih sangat teramat sakit mengingat kejadian siang tadi,...
Akhirnya Rio pun membuka omongan, "kamu kenapa? "
Aku hanya menggelengkan kepala,.. Aku tidak bisa ngeliat Rio menatapku seperti itu,..
Rio memutuskan untuk bertanya kembali kepadaku, "ada apa?"
Aku hanya diam tak menjawab perkataannya,..
Dan akhirnya Rio bilang "aku ada salah sama kamu fy? kamu menghindar dari aku!"
Saat itu juga emosi ku meluap, tak sadarkah dia? aku harus bertanya maksud dari ini semua apa.?
" Kamu masih sayang sama Via mantanmu itu? ", kataku
"Kenapa tanya seperti itu?" ucapnya kaget
"Aku tadi tidak sengaja baca pesan di handphone kamu, maaf lancang tapi tadi pesannya kebuka jadi aku liat aja pas kamu lagi sibuk baca komik di kantor tadi,.!" kataku lagi
"itu hanya pesan aja gak ada artinya apa-apa?"
"mungkin memang gak berarti buat kamu tapi itu menyakitkan buat aku,! kalau kamu memang ingin bersikap tegas sama Via mantan kamu seperti yang kamu bilang kepadaku waktu lalu, bukan seperti ini caranya, kamu cowok harus bisa tegas donk,.? Kalau memang kamu masih sayang sama Via pertahankan aja, dan anggap kita gak saling kenal." ucapku tegas
"bukan seperti itu,! aku,.."
langsung ku potong ucapannya "jangan banyak alasan Rio, udah gak usah dibahas gak penting juga."

>skip<
singkat cerita aja perdebatannya.

Malam itu aku memang benar-benar masih ingin menangis, tapi aku malu karena saat itu banyak teman ku di kos,..
Gak banyak pikir aku langsung menelfon ayah ku, dan saat itu aku menangis sejadi-jadinya tapi saat itu alasan ku menangis itu karena aku merindukan keluarga ku,..
Padahal di sisi lain, aku menangis bukan hanya karena itu tapi karena sakit hati yang aku rasakan ini,..
Diluar kamar kos itu Rio mendengarnya, mendengar aku menangis kembali,..
Sahabat ku tau, apa yang sedang aku rasakan,..
Dia sangat mengerti sekali keadaan perasaan ku saat itu,..
Saat itu aku gak peduli dengan Rio yang telah membuat aku menangis seperti ini,...
Sahabat ku yang menghiburku,...

Hanya  jadi pelarianmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang