Part 9 - End

245 3 0
                                    

***

Setelah jadian beberapa hari dengan Rio, aku ingin keluar berdua dengan nya,..
Hanya berdua, karena memang saat kita akan jalan berdua selalu ada aja yang mengganggu,..
Dulu pernah saat kita akan jalan berdua, Titi keponakannya Shilla nangis dan minta ikut, Jadinya aku gak tega dan akhirnya aku mengajak titi juga ikut keluar bersama dengan ku dan Rio
Dan saat nya tiba aku bisa jalan berdua dengan dy,..
Rute pertama kita ke Pantai Penimbangan, hanya sebentar disana karna hujan pun turun,..
Akhirnya kita melanjutkan perjalanan kita dan kitapun gak tau lagi tujuan selanjutnya kemana,.?
Dan saat di tengah perjalanan hujan turun begitu derasnya,..
Akhirnya kita memilih untuk berteduh,...
Dingin, saat aku menoleh kearahnya, aku tau kalau Rio tidak tahan dengan hawa dingin,..
Dari pada berlama-lama kita berteduh tapi sepertinya memang hari itu hujan tak kunjung berhenti, aku memutuskan untuk mengajaknya segera pulang,..
Walau berbasah-basahan aku tetap menikmati saat itu,..
Saat di tengah perjalanan.
"Yah, gagal lagi ya acara pacarannya kita ya Fy.." ucapnya
"Gak apa-apa.. Lain kali kan bisa,.."jawabku
"Tapi so sweet n romantis juga ya pacarannya kita sambil hujan-hujan nan kayak anak kecil,.."ucapnya lagi
"Iya romantis,.. :) "sambil ku ulas kan senyumku walau Rio tak bisa melihatnya.
Hujan itu menjadi saksi bisu betapa aku sangat menyayanginya,..
Sangat sangat menyayanginya.

***

Hari-hari pun terus berlalu, kini aku tak peduli entah Via Sang Mantan nya menelvonnya atau mengirim pesan kepada Rio, yang aku tau Rio sekarang ada di dekatku,..
Dan setiap 3 bulan sekali aku minta izin kepada kantor ku agar aku bisa pulang ke Surabaya..
Dan lusa aku balik ke Surabaya, untuk menengok ayah,..
Ada rasa sedih, dan takut kehilangan dy,...
Entah kenapa rasa itu tiba-tiba muncul,..
Aku memeluknya begitu erat saat akan menjelang kepulanganku,...
Aku menangis saat itu, karena aku rasa aku akan kehilangan Rio,..
Seminggu aku di Surabaya, tak pernah lupa saat untuk saling memberi kabar kepada Rio,..
Menanyakan bagaimana keadaan dan kabarnya,...

***

Singkat cerita,
Aku kembali ke Bali, Singaraja,..
Aku merasakan banyak perubahan yang aku rasakan,..
Tapi entahlah aku tak terlalu memikirkan akan hal itu,..
Yang aku pikirkan hanya aku harus percaya kepada Rio,..
Sore hari setelah aku sampai, sepulang kerja Rio berpamitan kepadaku untuk bermain di Rental PS kegiatan yang biasa Rio lakukan untuk menghilangkan kepenatannya
Dan aku meng-iyakan nya,..
Dy menghampiriku ,mencium pipi dan keningku,..
Rasanya, aku memang merindukan nya, dan sangat merindukannya,..

***

Dan sampai pada saat aku sudah lelah dan tak bisa berharap kepada Rio lagi,..
Semuanya kini harus diluruskan, kita bicarakan semuanya
Dan pilihan terakhirnya memang kita gak bisa terus bersama,...


Karena kepenatanku, karena sakitnya hatiku, karena kediam'n ku, karena aku sudah tak kuat lagi untuk menyaksikan mereka, Rio dan Via. Bercanda tawa di depan ku walaupun terkadang mereka sembunyi-sembunyi. Aku sudah tidak sanggup menyaksikan hal itu.
Kita P.U.T.U.S
Sakit memang yang aku rasakan saat itu, tapi memang ini yang seharusnya,..
Rio bukan tercipta untukku,..
Satu pernyataan yang membuatku tercekat dan memang tak bisa melanjutkan kisah ini serta perdebatan dengan hal yang sama berulang kali,..
"Aku masih gak bisa untuk membiarkan Via sendiri Fy, Aku masih belum bisa tidak ikut campur dengan apa yang terjadi kepada Via, Aku masih belum bisa menghilangkan tentang Via dipikiranku. "
Dan STOP,.!!!
Semuanya sudah cukup jelas buat ku,..!!!!

Dan aku pun memutuskan untuk benar-benar risegn dari kantor ku itu, karena salah satu alasannya adalah Rio, aku tak ingin melihatnya lagi, aku tak ingin bertemu dengannya lagi,..
Biarlah semua hilang,..
Karena rasa kecewa ku terhadapnya,..

Meninggalkanmu adalah keputusan terbaikku Rio


Hanya  jadi pelarianmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang