Selepas pertemuan kita seminggu lalu.
Kamu tak ada henti-hentinya mengajakku bertemu kembali, bukan untuk melepas rindu tapi hanya untuk mendengarkan kamu bercerita tentang hari-harimu yang patah karena dirinya.
Mengapa kamu tak pernah menghargaiku? Orang yang dulu pernah kamu sakiti.
Sekarang? Kamu malah bercerita tentang dia, kamu tidak bisa move on dengannya.
Hargailah diriku terlebih dulu.
Tentang Cinta? Aku memang bukan jagonya. Tapi aku bisa menghargai seseorang dengan caraku.
Jika kita tidak ingin disakiti, dikhianati, dimainkan. Terlebih dulu kita harus lebih selektif dalam melakukan sesuatu karena pada dasarnya yang lebih menyakitkan adalah sakit hati .
Jika sudah sakit hati pasti lama sembuhnya. Sampai bertahun-tahun meski sudah memaafkan, tetap saja akan selalu teringat didalam memori hati.
Kamupun sekarang merasakan patah hati. Aku dijadikan sebagai tempat bercerita untukmu, padahal aku sendiri pernah disakiti olehmu...
Salam damai dariku untukmu
Pria kumis tipis~
Karenamu aku bisa menjadi seseorang yang kuat menghadapi masalah hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Broken Heart
PoetrySemua tulisan ini dibuat ketika pikiran sedang tenang dan memang benar-benar merasakan dari hati, walaupun bukan berasal dari pengalaman pribadi.
