Mimpi burukku menjadi kenyataan.
Aku benci mengakuinya, tetapi itulah yang terjadi.
Pernah kubayangkan rasa sakitnya saat semua belum terjadi. Dan itu tidak ada apa-apanya. Karena sekarang setelah aku mengalaminya, ternyata bukan hanya rasa sakit yang muncul, tetapi juga rasa takut, cemburu, dan rindu yang bisa membunuhku.
Aku sama sekali tidak menyesali satu pun kejadian pada masa-masa di mana kami masih bisa bertemu dengan mudahnya. Karena hanya itu yang kupunya. Kenangan yang semoga selalu kuingat sampai ajal menjemput.
Kurasa ini saja sudah cukup. Aku tidak sanggup lagi karena air mataku mengalir tanpa henti.
Jutaan terimakasihku untuknya yang selalu berhasil membuatku bahagia, selalu membantuku, dan berusaha selalu ada untukku.
Kamis, 6 Juli 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Impulse
PoetryAku menulisnya di bawah langit biru yang berhias awan, di bawah rinai hujan sendu, di bawah sinar matahari senja, dan di bawah kerlipan bintang-bintang malam, Kuharap kau menyukainya. Highest rank; #70 in Poetry [19/Des/2017] Cover by @oldmixtape Co...