Munculnya keluarga Crawford

44 3 0
                                    

Author's Pov
Siangnya, seluruh anggota keluarga Crawford mengunjungi makam seorang wanita bernama "Rosemary Lee". Tiga bersaudara asal Skotlandia tersebut sangat sedih, mengingat kejadian yang menimpa ibu mereka hingga tewas mengenaskan. Parahnya, ibu mereka tewas ketika Zita, anak kedua dari tiga bersaudara merayakan ulang tahunnya yang ke 20. Mereka sangat terpukul atas kejadian tersebut. Mereka juga tidak bisa memaafkan orang yang telah membunuh ibu mereka.

Saat itu mereka sedang berlibur di Indonesia, tepatnya di Jakarta. Untuk menghilangkan kesedihan mereka, mereka memutuskan untuk tetap tinggal di Jakarta. Tidak lupa mereka menyuruh asisten rumah tangga dan supir mereka untuk membawakan barang barang mereka.

Dari dulu memang mereka sekeluarga selalu berlibur ke Indonesia. Menurut mereka, Indonesia jauh lebih menarik daripada negara mereka sendiri, Skotlandia.

Disitu mereka juga mulai jatuh cinta dengan wanita dan pria asal Indonesia yang menurut mereka lebih menarik daripada orang orang di Skotlandia.

"Papa benar benar tidak bisa dimaafkan" kata William. "Hushh kamu jangan ngomong seperti itu di makam mama. Dia pasti sedih melihat kamu seperti ini" ujar Aaron. "Kita semua memang sayang sama mama. Tapi Tuhan lebih" kata Zita.

Cassey yang masih berusia 10 tahun bertanya kepada Verro, kakaknya yang sudah berusia 13 tahun. "Kak, kenapa kita tidak ziarah ke makam kakek sekalian?" tanya Cassey yang tidak tahu apa apa.
"Aduhh kakak juga nggak tahu tuh. Kamu tanya saja kepada ayah sana"

Usai ziarah, kami langsung pulang. Cassey yang tidak tahu apa apa lantas saja bertanya kepada ayahnya, William James Crawford.

"Pa, kok kita tidak ziarah ke makam kakek?"

"Ada sesuatu yang membuat kita tidak mengunjungi makam kakek kalian" jawab William. "Emang kenapa?" tanya Cassey lagi. "Nanti kalian bakal tahu" jawab William.

Cassey pun berlari ke kakaknya. "Kak, papa sih bilang nanti pas kita udah dewasa baru kita bakalan tahu alasannya" kata Cassey.

"papa juga pernah ngomong gitu ke kakak" jawab Verro.

"Udah gak usah kamu pikirin. Mending sekarang kita latihan judo dulu" ujar Verro lagi.

Mereka pun ke rumah Edwin, teman Verro untuk latihan judo. "Hai Verr.. Adik lu makin cantik aja" kata Edwin. "Bener tuhh.. kenapa lu gak tembak aja kalau lo suka, Win" canda Erin, adik Edwin sekaligus teman kelas Cassey. "Gile lu ya. Dia aja masih ingusan kayak lo" kata Edwin sedikit sarkastik.
"Ternyata mereka lebih gokil dari abang gua" batin Cassey.

"Yuk mulai latihan" ujar Erin yang sudah tidak sabar.

Mereka pun memulai latihan. Di tengah tengah latihan, Erin pun menyerah sebab, Cassey sulit dilawan baginya. "Kalau begitu, gua lawan Cassey aja. Dia mah dari dulu jago banget urusan ginian" kata Edwin. "Ciee bilang aja lo suka ma Cassey. Bener kan, Rin" canda Verro. Cassey pun melawan Edwin. Namun, lagi lagi Edwin menyerah di tengah tengah latihan. "Aduh lu aja coba lawan adik lu. Kita mah dah KO di tengah tengah" ujar Edwin.

"Lu nya aja yang banci"

Akhirnya mereka memulai latihan. Setelah sekian lama menang, akhirnya Cassey KO juga.
"Ternyata lu lebih kuat dari adik lo yang kayak superman"

"Mangkanya jangan kayak banci dongzz" ucap Verro sarkastik.

"Eh itu siapa lo, Win?" tanya Verro ketika melihat sosok pria tua yang sedang duduk di ruang tamu sambil membaca koran.
"Ohh itu kakek gue. Ngomong ngomong gimana tadi pas ngunjungin makam nenek dan kakek lo?" tanya Edwin.

FATAL MISTAKESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang