Sekolah kami akan melakukan study tour ke Amerika. Menurutku, ini akan menjadi perjalanan yang sangat jauh. Keren, kelas 7 akan pergi ke Amerika, besok kelas 8 ke Rusia, dan kelas 9 akan ke Korea. Kaya banget ini sekolah! pikir ku. Sayang, teman ku Hyuna sudah pergi.Jika dia masih hidup, dia akan sangat senang sekali. Oh iya, study tour akan di mulai besok ini. Wah, sudah enggak sabar!
Aku selalu membawa buku harian ku. Karena dengan ini, perasaan ku menjadi lega.
Keesokan harinya.....
Sebelum ke Bandara, aku harus ke sekolah dulu. Nah, sialnya aku dan teman sekolahku harus menunggu 2 jam di Sekolah, untuk menunggu Kepala Sekolah. Dan setelah waktu yang agak gabut, akhirnya Kepala sekolah datang. Di situ kami naik Bus tingkat, dan menuju Bandara. Untuk ke Bandara, kami hanya butuh waktu 10 menit.
Namun, itu semua tak berjalan mulus. Bus kami mengeluarkan asap putih di bagian radiatornya. Semua orang panik, termasuk Jeslyn. Dan semua orang yang dalam bis itu keluar dan menjauh dari bis. Tak lama kemudian, bis itu meledak.
Ya apalagi? Study tour gagal.
Jadi kami semua murid kembali ke sekolah dan kecewa. Nah, aku melihat Jeslyn menulis sesuatu dalam buku bewarna merah muda. Penasaran sih, tapi kan tidak baik untuk mengintip. Saat aku menyapa Jeslyn, dia kaget dan menutup bukunya rapat-rapat. " Apa itu? Boleh aku lihat?" tanya ku. " Tidak.".
Jeslyn pun pergi meninggalkan ku. " Apa itu buku diary? Sampai dia tidak mau menunjukan nya padaku?".
Keesokan harinya.....
Di Kelas, Jeslyn duduk dengan seorang anak lelaki bernama Laun's. Dia bahagia nya bukan main. Laun's tidak tampan, namun dia baik hati. Aku melirik mereka. Namun aku lihat Nara mendekati mereka. Mengejutkan, Jeslyn yg tadinya tersenyum bahagia menjadi merengut. " Hai kalian! Lagi ngapain?" tanya Nara. " Kami lagi ngobrol, mau ikutan?" tawar Laun's. " Oke, makasih ya.".
Aku pura-pura mengobrol sama teman yang bangkunya dekat dengan dia. Nah, disitu lah aku mulai menguping. " Eh, Nara. Kamu punya handphone?" tanya Jeslyn. " Tidak, kenapa?". " Gapapa, aku cuma bertanya.".
Saat jam istirahat, semua murid keluar dari kelas. Hanya aku dan Jeslyn yang tersisa. Sepertinya, Jeslyn mau beraksi lagi. Untuk mengetauhi misinya, aku harus keluar. Dan aku mengintip di baik pintu. Untung dia tak melihat ku disini, jadi aman.
Dia menulis di kertas. Lalu kertas itu dilipat dan dimasukan di tas Nara. Apa itu isinya? Aku tak bisa membuka kertas itu. Aku harus apa?
Nah, saat bel pulang aku harus tetap bersama Nara. Dia pasti mau dibunuh. Tepat saat dia akan mengambil hp nya ditas, dia menemukan surat. Aku yakin, ini dari Jeslyn. " Apa ini?" tanya nya. " Coba buka."
Hai Nara.
Bisakah kamu datang di halaman belakang sekolah? Aku ingin bertemu, saat pulang sekolah. Aku ingin kamu datang, karena ini sangat penting. Terimakasih.
dari : orang.
" Hah? Emang ada apa di sana?" tanya nya.
" Jangan ke sana. Tolong.".
" Kenapa?".
" Ayo pulang, dan buang kertas itu. Itu orang jahil. Saat kamu datang kesana, tak ada orang disana. Aku pernah seperti itu.".
" Oh, begitu.. oke".
Aku melihat Jeslyn di pintu. Dia sangat kesal. Dan saat itu aku tau, dia akan membunuhku.
Keesokannya, dia pergi ke kelas sebelah untuk bermain. Nah aku harus manfaatkan kesempatan ini, karena aku akan melihat buku misterinya itu. Saat ku ambil, buku itu bertulis Jeslyn Story.
Aku yakin, ini buku diary. Saat ku buka buku itu, terdapat foto semua orang di sekolah ini, itu termasuk aku. Ketika aku melihat foto Hyuna di buku itu, fotonya sudah di silang menggunakan spidol permanen warna merah. Dan ada logo H, aku tak mengerti. Aku membuka halaman selanjutnya. Dan benar, ada logo huruf H. Aku mulai membacanya.
H. Hari ini aku menghabisi orang bernama Hyuna. Dia merekam ku saat aku membunuh Rani. Aku harus membunuhnya jika dia begitu.
Kaget. Dia tau kalau Hyuna merekam nya, namun namaku? Tidak ada?
Aku juga membuka halaman selanjutnya, itu bukan soal orang yang dia bunuh, namun tentang rencana pembunuhan Nara. Isinya, " Tadi siang, aku berniat membunuh Nara. Namun di halang oleh Chealsie. Anak itu, memang sialan. Lihat saja, aku akan membunuhmu!".
Seakan berhenti jantungku. Buku ini menjelaskan semuanya. Namun...
" HEI!" teriak Jeslyn.
Aku kaget dan menjawab " Ma..maaf... aku lihat buku ini jatuh di mejamu..".
" TIDAK SOPAN UNTUK MEMBUKA BUKU HARIAN ORANG LAIN!".
" Ah... maaf...". Aku menangis.
" Nanti ikut aku saat pulang.".
" Iy...iya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycopath
HorrorJeslyn, seorang siswi baru yang sempat membuat kami curiga. Karna, sejak kedatangannya banyak murid-murid meninggal dunia. Sebelum dia datang, sekolah kami terbebas dari teror yang membuat penerimanya merinding. Siapa pembunuh nya?