Kapan penantian itu datang?
Angan-angan senja hari
Berbisik lirih membelai pendengaran kala sore menyongsong datang menanti
Dia berbisik "sudahkah datang penantian yang kau harap-harapkan?"
Aku terdiam teringat penantian yang selalu kunantikan
Ku berkata lirih "belum, apakah harus aku menunggu lagi?"
Ikhlaskan katanya, bila kau tak sanggup melanjutkan
Lepaskan bila kau tak kuat lagi untuk menggenggamKurenungkan, betapa sia sia sebuah penantian
Rasakan lah sesungguhnya banyak hal yang kau dapat dari membuka mata agar kamu tak hanya mengingat dia
Sudahkah kau bertanya, dimana letak dirimu dimatanya?
Dianggapkah kamu dihidupnya?
Atau pernahkah dirimu terlintas dipikirannya?
Jika jawaban nya tidak
Sungguh kau pasti ditertawakan oleh kepastianNamun tetap senjapun tau kalau hati tak dapat dipaksakan
Sesakit apapun yang kau dapatkan
Selama apapun waktu yg kau korbankan
Hati tak merasa lelah tapi acap kali logika berucap "kau terlalu bodoh hanya untuk menunggu"
Tapi hati hanya merenungkan tanpa mau mencari jalan keluar
Sudahlah logikapun menyerah
Dia hanya berpesan lepaskan apa yang tak dapat kau genggam
Tinggalkan apa yang tak dapat kau raih
Dan carilah apa yang mebuatmu dapat hidup kembali
Lalu di pergi
Dan kau terpuruk lagi dibawah payung penantian tanpa kepastianDan selamat berjuang lagi dengan kejamnya cinta yang tak pernah berani kau ucapkan
Yang hanya menorehkan kenangan tanpa pernah menjadi sebuah cerita yang dapat kau banggakan***
KAMU SEDANG MEMBACA
Subjektif Rasa
PuisiHanya menuangkan semua rasa lewat kata, karena lewat kata aku dapat menumpahkan semua kesal,sedih,rinduku. Untuk havefun aja:)