Ch 1. Dream come true?

4.7K 478 191
                                    

Reader's Pov
.
.
.

Drrt drrrt

Kamu melihat ponselmu yang bergetar pertanda ada sebuah panggilan masuk.

"Ya.. Ha--"

"[Yourname]-chan kau sudah liat episode hari ini? Kyaaaa Ranpo keren, tapi ada isu yang mengatakan bahwa Ranpo berpasangan dengan Yosano itu, ahhh aku gak mau, Ranpo itu milikku tau, masa iya dengan Yosano, walaupun ada di manga dan animenya tapikan tetap saja aku tidak rela, Ranpo memeluk Yosano yang terluka itu, tidak.. Ranpo tidak boleh menyentuh..."

Kamu hanya menghela nafas mendengar celotehan temanmu, Suzu, dia sangat menyukai anime sama sepertimu dan dia juga menyukai anime Bungou Stray Dogs, dan tokoh favoritenya yaitu si detektif itu, Edogawa Ranpo.

"[Yourname] kau dengar tidak? Kau tau aku sedang kesal"

"Ya ya aku paham," kamu hanya menjawab singkat

"[Yourname] kau harus tau bagaimana seandainya Dazai itu mendapatkan perempuan untuk bunuh diri bersamanya? Kau pasti akan sedihkan?" Suzu mulai membicarakan Dazai agar kamu mulai terbawa arus.

"Kau tau, Dazai itu tidak akan bunuh diri, dan jika dia bunuh diri, aku yang akan menjadi partnernya, bukan, bukan hanya partner tetapi pasangannya," kamu terkekeh, bodohnya kamu malah menimpali.

"Itu yang aku rasakan [Yourname], kau tau Ranpo itu tuh husbandoku," Suzu mulai menggebu-gebu

"Sudahlah cari saja husbando yang lain, masih ada yang lebih ikemenkan? Contohnya Akutagawa? Chuuya? Ya walaupun Chuuya pendek sih," kamu mulai memberi saran kearahnya.

"Aku tidak mau, aku maunya Ranpo, kau tau dia belahan jiwaku," kamu mendengus mendengar kalimatnya.

"Bukankah kau sedang menyukai si Akashi itu? Kau kemanakan dia?," kamu bersuara mengingatkan dia akan husbando dia yang lain, dia terkekeh.

"Aku masih simpen kok, biarkan husbando-husbando aku terkumpul dan menjadi akur," Suzu mulai terdengar gila.

"Kau menduakan ralat meratuskan si detektif jelek itukan?" Kamu hanya mendengus saat berbicara begitu

"Hey jangan bilang Ranpo itu detektif jelek, kau tau dia tampan, aku tau kau tidak menyukainya tapi jangan menjelek-jelekannya dong," Suzu mulai terdengar sewot, kamu hanya terkekeh.

"Biarin" kamu menjulurkan lidahmu kearah ponselmu, walaupun itu percuma karena Suzu tidak melihat ejekanmu.

"Kau tau benci itu bisa jadi cinta sama seperti tidak suka itu menjadi suka," Suzu bersuara, kamu hanya memutar bola mata bosan.

"Tidak. Akan, sudah dulu ya aku sedang sibuk," kamu mematikan sambungan telepon secara sepihak, lalu kamu melempar ponselmu ke ranjangmu.

"Si detektif jelek tidak berguna itu, mana sudi aku menyukainya," kamu mencibir dalam kesunyian kamarmu.

.
.
.

Author's Pov
.
.
.

"Tugas oh tugas makin hari makin menumpuk saja," [Yourname] bergumam di tengah kesunyian malam, resiko jadi anak kuliahan begini nih.

"Ah lebih baik aku nonton saja dulu," [Yourname] berbicara dalam hati. Lalu dia menggerakan mousenya dan meminimize tugasnya lalu kursor tersebut mengarah ke folder dengan tulisan BSD, menampilkan video-video yang bertuliskan bungou stray dogs episode 1 sampai selesai, season 1 dan ada season 2  yang satu episode lagi selesai.

"Saatnya menonton," ucap [Yourname] riang.

.
.
.

Tik tok tik tok

Jam berdenting menunjukan pukul 3 pagi, di sebuah kamar menampilkan seorang gadis yang tertidur dengan posisi tengkurap dengan laptop yang berada di sampingnya dengan posisi terbuka tetapi layarnya mati.

Tiba-tiba laptop itu menyala terang berwarna putih dan keluarlah sekelebat bayangan dari laptop itu.

Buk

Bunyi sesuatu terjatuh menghantam lantai dan bersamaan dengan itu layar laptoppun mati kembali.

.
.
.

Cuit cuit cuit

Bunyi burung terdengar dari sebuah kamar yang berisi seorang gadis di dalamnya.

Gadis itu menguap merasakan getaran di meja sebelah kasurnya, tanpa melihat siapa yang menelepon, gadis itu langsung mengangkatnya.

"Halo," suara gadis itu tampak serak, khas bangun tidur.

"[Yourname] hari ini ada kelas pagi jam 9 lho," seseorang menyahut dari sana, itu adalah suzu, teman kampus gadis itu.

"Hm," gadis yang di panggil [Yourname] itu hanya berdehem.

"Kau tau semalam aku bermimpi apa?" Suzu tiba-tiba bersemangat. [Yourname] hanya bergumam tidak jelas.

"Aku bermimpi, aku berkencan dengan Ranpo lho, yaampun so sweet sekali, aku harap mimpiku jadi nyata," Suzu mulai berceloteh, [Yourname] hanya mendengus.

"Ya ya, aku masih mengantuk," [Yourname] mematikan sambungan sepihak.

Dia merenggangkan badannya, ingin tidur kembali tapi dia tiba-tiba teringat bahwa laptopnya semalam lupa di matikan.

"Aishh aku lupa," [Yourname] bangun dan melihat laptop di sebelahnya yang masih dalam posisi standby, lalu kemudian dia langsung mematikannya.

[Yourname] melihat jam dan menunjukan angka 7, dan dia merutuki temannya, si Suzu yang membuat tidur indahnya terganggu, padahal [Yourname] sedang bermimpi bertemu dengan Dazai, ah sayang sekali.

Ketika [Yourname] turun dari kasurnya tiba-tiba dia seperti menginjak sesuatu, lalu dia melihat ke bawah, dan pandangannya melihat seseorang tergeletak di bawahnya.

"Astaga," pekik [Yourname] dengan keras, membuat orang di bawahnya terganggu, menggerang merasakan pusing dan kantuk, orang itu mulai membuka matanya dan bangun dalam posisi duduk, orang itu mengucek matanya.

"Apasih mengganggu saja," orang itu yang ternyata adalah pria, mendongak keatas, matanya yang hijau itu melihat [Yourname] yang masih terbengong melihatnya.

"Siapa kau?" Pria itu setelah mengumpulkan kesadarannya, menatap [Yourname] curiga, seperti maling, padahal siapa yang terlihat maling disini.

"S-siapa kau?" [Yourname] tersadar dan langsung mengeluarkan suaranya.

Pria itu mengernyit, seketika ekspresinya langsung berubah sombong.

"Aku adalah detektif paling hebat, Edogawa Ranpo"

Seketika [Yourname] cengo di tempat.

To be continued
.
.
.

Tada... malah buat cerita yang lain wahaha tiba-tiba kepikiran sih, entah saya lebih ngefeel buat ceritanya Ranpo ya, saya harap sih ada yang vote atau comment, supaya penyemangat.

Sankyu

I can't forget youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang