Ch 13. Kalung portal (2/2)

1.3K 244 40
                                    

Happy Reading
.
.
.

"Apa yang terjadi dengan Ranpo?" Fukuzawa menatap Kunikida yang tampak memijit pelipisnya

Kamu menatap ngeri darah yang merembes keluar dari lengan kanannya Ranpo, jujur kamu baru melihat darah secara langsung dan kamu juga baru melihat Ranpo terluka, biasanya Ranpo tidak pernah terluka.

"Maaf sachou, aku yang lengah," Dazai tampak meminta maaf kearah Fukuzawa

Fukuzawa menghela nafas pelan.

"Nanti saja di bicarakan, Yosano tolong rawat Ranpo," Yosano mengangguk dan mereka akhirnya membawa Ranpo yang sedang tidak sadarkan diri itu ke ruangan yang biasa dia gunakan untuk menyembuhkan beberapa anggota angecy yang terluka.

Setelah Yosano masuk beberapa ada yang langsung berbicara kepada Fukuzawa dan sisanya menunggu di luar termasuk kamu yang entah kenapa merasa khawatir.

Tiba-tiba ada yang memegang tanganmu

"[Yourname]-san khawatir?" Kamu melihat Kyouka yang menatap dengan ekspresi datar tapi dengan mata yang polos, kamu jadi gemas entah kenapa.

Kamu hanya tersenyum menatap Kyouka

"Aku berharap Ranpo-san baik-baik saja," ucapmu pelan tetapi masih bisa di dengar Kyouka yang memang ada di sebelahmu, kemudian Kyouka mengangguk mengiyakan.

Beberapa jam kemudian akhirnya Yosana keluar.

"Bagaimana keadaan Ranpo?" Hikari yang memang juga menunggu tadi bertanya kepada Yosano

"Dia baik-baik saja, racunnya masih bisa diatasi, untung saja," kamu tanpa sadar membuang nafas lega

"B-bolehkah aku melihatnya," Yosano dan Hikari menatapku dengan pandangan yang membuatmu berpikir apa kamu salah bicara.

Kemudian mereka berdua tersenyum.

"Silahkan"

.
.
.

Ranpo bingung sekarang dia berada dimana dan masalahnya lagi dia melihat seorang kakek yang sedang meminum teh di ruangan yang terlihat bergaya kuno.

"Selamat datang Ranpo" kakek itu berbicara tanpa melihat kearah Ranpo, dia hanya menyesap teh yang mengepul itu

Ranpo menghampiri kakek itu

"Kakek siapa?"

Ranpo duduk di hadapan kakek itu dengan bingung

"Tidak perlu tau siapa kakek, kakek hanya ingin mengatakan kepadamu Ranpo," kakek itu terdiam dan menatap Ranpo

"Jangan lari dari tanggung jawabmu sebagai penerusku," ucap kakek itu lagi yang membuat Ranpo menaikkan salah satu alisnya bingung

"Kalung itu--"

"Ah kalung bodoh itu," Ranpo mulai paham dan menatap malas sang kakek

Kakek itu mendelik kearah Ranpo dan berpikir dalam hati bahwa penerus selanjutnya kalung itu setelah Yukichi memang agak menyebalkan

I can't forget youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang